Institut
Pelajaran 21 Materi Guru: Mengatasi Kesombongan


“Pelajaran 21 Materi Guru: Mengatasi Kesombongan,” Materi Guru Ajaran dan Doktrin Kitab Mormon (2021)

“Pelajaran 21 Materi Guru,” Materi Guru Ajaran dan Doktrin Kitab Mormon

Pelajaran 21 Materi Guru

Mengatasi Kesombongan

Dosa kesombongan adalah tema utama dalam Kitab Mormon. Periode kesalehan dan kemakmuran sering kali diikuti dengan periode kesombongan dan kejahatan. Pelajaran ini akan membantu siswa mengidentifikasi tanda-tanda kesombongan dalam kehidupan mereka sendiri. Siswa juga akan memikirkan apa yang dapat mereka lakukan untuk mengatasi kesombongan dan menjadi lebih seperti Juruselamat.

Saran untuk Pengajaran

Yakub dan Moroni mengajarkan tentang dosa kesombongan.

Untuk memulai kelas, Anda mungkin ingin memperlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua J. Devn Cornish dari Tujuh Puluh: “Kita harus menghentikan membandingkan diri kita dengan orang lain” (“Apakah Saya Cukup Baik? Apakah Saya Akan Berhasil?Ensign atau Liahona, November 2016, 33). Tanyakan kepada siswa mengapa ini adalah nasihat yang baik?

Bagikan skenario berikut, dan tanyakan kepada siswa apakah mereka atau seseorang yang mereka kenal pernah merasa seperti ini.

Jill tidak senang menghadiri pertemuan Lembaga Pertolongan. Sewaktu dia melihat ke sekeliling ruangan, yang dia lihat adalah para wanita yang terlihat lebih cantik, rohani, dan berbakat ketimbang dia. Dia sebal terhadap mereka karena memiliki kualitas ini dan biasanya meninggalkan Lembaga Pertolongan merasa marah dan iri.

Perlihatkan pernyataan berikut oleh Presiden Dieter F. Uchtdorf, yang berbicara tentang kesombongan sewaktu melayani sebagai anggota Presidensi Utama: “Pada intinya, kesombongan adalah dosa pembandingan” (“Kesombongan dan Imamat,” Ensign atau Liahona, November 2010, 56). Tulislah di papan tulis kebenaran berikut: Kesombongan adalah dosa pembandingan.

  • Dalam hal-hal apa membandingkan diri kita dengan orang lain menuntun pada kesombongan?

Meningkatkan Pengajaran dan Pembelajaran Kita

Sesuaikan untuk memenuhi kebutuhan siswa. Sementara kurikulum menyediakan kebenaran-kebenaran penting, sumber daya, dan bimbingan yang berguna, itu tidak dapat mengantisipasi semua kebutuhan siswa Anda. Sewaktu Anda mengajar, dengarkan dengan saksama komentar, pertanyaan, dan keprihatinan siswa agar Roh Kudus dapat membantu Anda mengetahui apa yang harus difokuskan dan diprioritaskan selama suatu diskusi.

Ingatkan siswa bahwa mereka belajar dari bagian 1 dari materi persiapan bahwa Yakub memperingatkan orang-orangnya mengenai kesombongan mereka, Moroni meramalkan kesombongan di zaman akhir, dan Presiden Ezra Taft Benson membahas kesombongan dalam Gereja Tuhan yang dipulihkan. Ajaklah setiap siswa untuk memilih salah satu dari nabi ini dan meninjau pesannya mengenai kesombongan, mencari cara-cara “kesombongan adalah dosa pembandingan” (“Kesombongan dan Imamat,” 56).

Setelah siswa memiliki waktu untuk menyelidiki petikan ini, ajaklah mereka untuk membagikan apa yang telah mereka pelajari. Sewaktu siswa membagikan wawasan mereka, pertimbangkan mana dari pertanyaan berikut untuk difokuskan dan diprioritaskan:

  • Menurut Anda apa artinya “terangkat-angkat dalam kesombongan hatimu”? (Yakub 2:13). Bagaimana Anda mengetahui kapan Anda terangkat-angkat dengan kesombongan dalam hati Anda sendiri?

  • Dosa tambahan apa yang dapat masuk ke dalam hidup kita ketika kita memandang rendah orang lain dengan kesombongan atau memandang orang lain dengan kebencian? Menurut pengalaman Anda, bagaimana jenis pembandingan ini memengaruhi hubungan dengan teman, anggota keluarga, teman sekamar, rekan kerja, dan Bapa Surgawi?

  • Dalam hal-hal apa media sosial mendorong pembandingan yang dapat menuntun pada dosa kesombongan? Apa yang telah Anda lakukan untuk menolak godaan untuk membandingkan diri Anda dengan orang lain?

Catatan: Jika siswa mengekspresikan keprihatinan mengenai tantangan yang dipos oleh media sosial, Anda mungkin ingin membagikan dan membahas pernyataan berikut oleh Penatua Gary E. Stevenson dari Kuorum Dua Belas Rasul:

Gambar
Penatua Gary E. Stevenson

Banyak (jika tidak sebagian besar) foto yang dipampang di media sosial cenderung menggambarkan kehidupan pada keadaan terbaiknya—sering kali tidak realistis .…

Membandingkan keadaan kita sendiri yang tampaknya rata-rata dengan kehidupan orang lain yang diedit dengan baik, dikerjakan dengan sempurna sebagaimana yang digambarkan di media sosial, kita kadang tertinggal dengan perasaan kecewa, iri, dan bahkan kegagalan .…

Sebagaimana Sister Bonnie L. Oscarson mengingatkan kita pagi ini, keberhasilan dalam kehidupan tidak jatuh pada seberapa banyak suka yang kita dapatkan atau seberapa banyak teman atau pengikut media sosial yang kita miliki. Meskipun demikian, memang, itu berkaitan dengan terhubung dengan orang lain secara bermakna dan menambahkan terang pada kehidupan mereka. (Gerhana Rohani,” Ensign atau Liahona, November 2017, 46)

Ajaklah siswa untuk pergi ke pertanyaan di akhir bagian 1 dari materi persiapan. Ajaklah mereka untuk meninjau jawaban yang mereka catat selama penelaahan pribadi mereka dan menambahkan pemikiran atau perasaan tambahan yang mereka miliki sejak mencatat jawaban mereka.

Orang-orang Nefi mengatasi kesombongan melalui kerendahhatian.

Mintalah seorang siswa untuk menjelaskan tujuan dari penangkal racun. (Bila perlu, jelaskan bahwa penangkal racun adalah obat yang diminum untuk melawan racun tertentu.) Perlihatkan pernyataan berikut oleh Presiden Benson: “Penangkal untuk kesombongan adalah kerendahan hati—kelembutan hati, penyerahan diri. (Lihat Alma 7:23.)” (“Beware of Pride,” Ensign, Mei 1989, 6). Tulislah di papan tulis kebenaran berikut: Kerendahhatian adalah penangkal untuk kesombongan.

  • Dalam hal-hal apa kesombongan dapat seperti racun?

  • Menurut Anda mengapa Presiden Benson menguraikan kerendahhatian sebagai penangkal untuk kesombongan?

Ingatkan siswa bahwa dalam Yakub 2:17–21, Yakub memberi tahu orang-orangnya bagaimana cara menahan godaan kesombongan sewaktu mereka semakin kaya. Juga ingatkan siswa bahwa mereka belajar dari persiapan kelas mereka bahwa 3 Nefi 6:12–14 menguraikan orang-orang rendah hati yang menolak untuk bertindak dalam kesombongan. Ajaklah siswa untuk meninjau salah satu petikan ini, mencari apa yang dapat kita lakukan untuk mengatasi kesombongan.

  • Menurut ayat-ayat ini, apa yang dapat kita lakukan untuk mengatasi kesombongan? (Anda mungkin ingin mendaftar jawaban siswa di papan tulis. Beberapa kemungkinan tanggapan dapat mencakup yang berikut: murah hati dengan apa yang kita miliki, mengupayakan kerajaan Allah terlebih dahulu, memperoleh pengharapan dalam Kristus, merawat yang miskin, memandang setiap orang sebagai berharga, tidak berdebat dengan orang lain, menjadi rendah hati dan penuh sesal di hadapan Allah, serta menaati perintah-perintah.)

  • Bagaimana perilaku dan tindakan ini memperlihatkan kerendahhatian?

  • Apa yang telah Anda pelajari mengenai kerendahhatian dari kehidupan Juruselamat? Bagaimana kita dapat menerapkan teladan kerendahhatian-Nya dalam kehidupan kita?

Anda mungkin juga ingin meninjau sejenak pernyataan oleh Presiden Benson di bagian 2 dari materi persiapan.) Imbaulah mereka untuk mengidentifikasi sebuah cara spesifik mereka dapat memupuk lebih banyak kerendahhatian dalam kehidupan mereka dan memutuskan bagaimana mereka akan melakukannya.

Pertimbangkan memberikan kesaksian bahwa dengan bantuan Tuhan kita dapat terus-menerus mengidentifikasi dan mengatasi kesombongan dan menjadi lebih seperti Juruselamat.

Untuk Pelajaran Berikutnya

Tanyakan kepada siswa apakah mereka telah membaca atau mendengar hal-hal yang menimbulkan keraguan atau perselisihan terhadap ajaran-ajaran Yesus Kristus dan para nabi-Nya yang hidup. Sewaktu siswa menelaah materi persiapan untuk kelas berikutnya, ajaklah mereka untuk mencari ajaran-ajaran yang dapat membantu mereka membela diri mereka terhadap orang-orang yang berusaha untuk menghancurkan iman mereka.