Institut
Pelajaran 3 Materi Guru: Mimpi Lehi tentang Pohon Kehidupan


“Pelajaran 3 Materi Guru: Mimpi Lehi tentang Pohon Kehidupan,” Materi Guru Ajaran dan Doktrin Kitab Mormon (2021)

“Pelajaran 3 Materi Guru,” Materi Guru Ajaran dan Doktrin Kitab Mormon

Pelajaran 3 Materi Guru

Mimpi Lehi tentang Pohon Kehidupan

Mimpi Lehi tentang pohon kehidupan membantu kita mengetahui bagaimana mengalami kasih Allah dan menikmati berkat-berkat Pendamaian Juruselamat. Dalam pelajaran ini, siswa akan mengidentifikasi apa yang dapat menolong atau menghambat upaya mereka untuk datang kepada Kristus. Mereka akan memiliki kesempatan untuk menentukan apa yang dapat mereka lakukan untuk menjadikan firman Allah prioritas yang lebih tinggi dalam kehidupan mereka.

Saran untuk Pengajaran

Meningkatkan Pengajaran dan Pembelajaran Kita

Upayakan agar pemelajar fokus. Presiden Dallin H. Oaks mengamati, “Seorang guru Injil, seperti Tuhan yang kita layani, akan berkonsentrasi sepenuhnya pada mereka yang diajar” (“Gospel Teaching,” Ensign, November 1999, 79). Sewaktu Anda berupaya untuk menjadi pemelajar yang fokus, tanyakan kepada diri Anda sendiri pertanyaan berikut ini: Apa yang dapat saya lakukan untuk memahami lebih baik latar belakang, pengalaman, tantangan, dan kebutuhan siswa saya? Bagaimana saya dapat membantu mereka membangun pada apa yang sudah mereka ketahui? Bagaimana saya dapat membantu mereka menjadi pemelajar yang aktif dan berkontribusi pada pembelajaran orang lain? Apa yang dapat saya lakukan untuk mengundang mereka datang lebih dekat kepada Juruselamat?

Lehi mendapat penglihatan tentang pohon kehidupan.

Gambar
Mimpi Lehi, oleh Greg Olsen

Perlihatkan gambar penyerta tentang penglihatan Lehi tentang pohon kehidupan, dan mintalah siswa untuk membagikan secara singkat apa yang mereka ketahui mengenai penglihatan itu. Ada dapat meminta seorang siswa untuk meringkas secara singkat kisah tentang mimpi Lehi.

Ajaklah siswa untuk meninjau 1 Nefi 8:10–12 dan 1 Nefi 11:21–22, dirujuk dalam materi persiapan, mencari bagaimana Lehi dan Nefi menggambarkan pohon itu dan buahnya.

Berdasarkan pada pemahaman siswa tentang mimpi Lehi, Anda dapat mengajukan beberapa pertanyaan berikut:

  • Apa yang dilambangkan pohon dan buahnya? (Lihat bagian 1 dari materi persiapan.)

  • Apa yang deskripsi Lehi tentang pohon itu dan buahnya ajarkan kepada kita mengenai kasih Allah dan Pendamaian Juruselamat?

  • Apa yang ayat-ayat ini ajarkan kepada kita mengenai memperoleh sukacita? (Siswa mungkin mengidentifikasi kebenaran yang serupa dengan yang berikut: Datang kepada Kristus dan mengambil bagian dari berkat-berkat Pendamaian-Nya memberi kita sukacita.)

  • Dalam halhal apa berkat-berkat Pendamaian Juruselamat “patut dihasratkan melebihi segala buah yang lain”? (1 Nefi 8:12; 11:22).

Perlihatkan pernyataan berikut oleh Presiden Russell M. Nelson.

Gambar
Presiden Russell M. Nelson

Brother dan sister terkasih, sukacita yang kita rasakan hanya sedikit berkaitan dengan keadaan kehidupan kita dan segalanya berkaitan dengan fokus kehidupan kita.

“Ketika [kita] berfokus … [pada] Yesus Kristus serta Injil-Nya, kita dapat merasakan sukacita terlepas dari apa yang sedang terjadi —atau tidak terjadi—dalam kehidupan kita. Sukacita datang dari dan karena Dia .… Yesus Kristus adalah sukacita! ( “Sukacita dan Kesintasan Rohani,” Liahona, November 2016, 82).

  • Apa yang dapat Anda lakukan untuk menjadikan Yesus Kristus fokus yang lebih besar dalam hidup Anda sehingga Anda dapat mengalami sukacita yang lebih besar? (Beri siswa waktu untuk merenungkan dan mencatat kesan mereka.)

Lehi dan Nefi belajar bahwa firman Allah menuntun kepada Juruselamat dan Pendamaian-Nya.

Bagilah kelas ke dalam kelompok-kelompok kecil, dan beri setiap siswa dengan selebaran berikut.

Rintangan untuk Menerima Buah dari Pohon Kehidupan

Materi Guru Ajaran dan Doktrin Kitab Mormon—Pelajaran 3

Bacalah paragraf ini sebagai kelompok: Dalam penglihatan Lehi tentang pohon kehidupan, sungai yang kotor, “kabut kegelapan” (1 Nefi 12:17), dan “bangunan yang luas dan lapang” (1 Nefi 8:26) menjadikan lebih sulit bagi orang-orang untuk tiba atau tetap berada di pohon dan memakan buahnya. Dalam materi persiapan kelas, Anda mungkin telah mengidentifikasi beberapa contoh modern tentang bahaya atau gangguan ini yang menjauhkan orang-orang dari Juruselamat. Dengan para anggota di kelompok Anda, bahaslah cara-cara dewasa muda zaman sekarang menghadapi situasi berikut ini:

Kekotoran atau dosa (sungai berair kotor: 1 Nefi 8:13; 12:16; 15:27)

Tipuan dan godaan (“kabut kegelapan”: 1 Nefi 8:23; 12:17)

Kesombongan dan olokan dunia (“bangunan yang luas dan lapang”: 1 Nefi 8:25–28; 12:18)

Bahas: Dalam hal-hal apa contoh-contoh yang Anda bahas mencegah seorang dewasa muda dari datang kepada Yesus Kristus dan menikmati berkat-berkat Pendamaian-Nya? Bagaimana Anda telah berusaha untuk mengatasi hambatan ini dalam hidup Anda?

Rintangan untuk Menerima Buah dari Pohon Kehidupan

Gambar
selebaran guru

Setelah waktu yang memadai, ajaklah beberapa siswa untuk berbagi dengan anggota kelas apa yang mereka bahas dalam kelompok mereka.

Undanglah siswa untuk meninjau apa yang mereka pelajari tentang empat kelompok orang-orang yang Lehi lihat dalam penglihatannya (lihat bagian 3 dari materi persiapan). Tulislah di papan tulis judul-judul berikut: Kelompok 1 (1 Nefi 8:21–23), Kelompok 2 (1 Nefi 8:24–28), Kelompok 3 (1 Nefi 8:30, 33), Kelompok 4 (1 Nefi 8:31–32).

  • Apa peranan yang batang dari besi, atau firman allah, mainkan untuk setiap kelompok? (Catatlah respons siswa di bawah judul yang tepat.)

  • Apa yang signifikan mengenai frasa mereka “tidak mengindahkan mereka” di 1 Nefi 8:33? Apa yang menyerupai hal ini di zaman kita?

  • Apa harapan yang ada bagi mereka yang melepaskan diri dari batang dari besi dan tersesat dari jalan? (Anda mungkin ingin meminta siswa untuk meninjau pernyataan oleh Sister Ann M. Dibb dalam materi persiapan.)

Jelaskan bahwa sewaktu Nefi berdoa untuk memahami mimpi ayahnya, dia diperlihatkan sebuah penglihatan dan belajar arti dari mimpi itu. Setelah itu dia mengajari kakak-kakaknya apa yang dilambangkan batang dari besi. Ajaklah seorang siswa untuk membacakan 1 Nefi 15:23–24 dengan lantang. Kemudian tanyakan:

  • Apa yang Anda pelajari dari penjelasan dan undangan Nefi kepada kakak-kakaknya? (Di antara kebenaran-kebenaran lain, siswa dapat mengidentifikasi sebuah asas yang sama dengan yang berikut: Berperang erat pada firman Allah memungkinkan kita untuk menahan godaan Setan untuk menjauhkan kita dari Yesus Kristus.)

  • Menurut Anda apa artinya “secara berkelanjutan [berpegang] erat” pada firman Allah? (1 Nefi 8:30).

Perlihatkan pernyataan berikut oleh Penatua Kevin W. Pearson dari Tujuh Puluh.

Gambar
Penatua Kevin W. Pearson

Kecuali kita “secara berkelanjutan berpegang erat” [1 Nefi 8:30] pada firman Allah dan menjalankannya, kita akan menjadi dibutakan secara rohani daripada berpikiran rohani. Selidikilah Kitab Mormon dan perkataan dari para nabi yang hidup setiap hari, setiap hari, setiap hari! Itu adalah kunci untuk ketahanan rohani dan menghindari tipu daya. Tanpanya, kita tersesat secara rohani. ( “Tetap di Dekat Pohon,” Liahona, Mei 2015, 115)

Mintalah siswa untuk membagikan bagaimana berpegang erat pada firman Allah telah membantu mereka sintas secara rohani atau menghindari tipuan. Ajaklah mereka juga untuk membagikan bagaimana firman allah membantu mereka datang lebih dekat kepada Yesus Kristus dan kuasa penebusan-Nya.

Untuk membantu siswa menindaki apa yang mereka pelajari dan rasakan, Anda dapat memperlihatkan pertanyaan berikut dan mengundang siswa untuk merenungkan serta mencatat jawaban mereka.

  • Apa yang dapat saya lakukan lebih baik untuk berpegang erat pada firman Allah?

  • Siapa yang dapat diberkati dengan mendengarkan kesaksian saya tentang pentingnya berpegang erat pada firman Allah?

Pertimbangkan untuk mengundang beberapa siswa untuk membagikan apa yang telah mereka tulis.

Untuk Pelajaran Berikutnya

Sejalan dengan pembahasan mengenai batang dari besi, Anda dapat mengajak siswa untuk memikirkan tentang seberapa tekun mereka dalam penelaahan tulisan suci mereka baru-baru ini. Sewaktu mereka menelaah materi persiapan untuk kelas berikutnya, imbau mereka untuk memikirkan bagaimana menjadikan penelaahan tulisan suci pribadi sebuah prioritas yang dapat membawa mereka lebih dekat kepada Juruselamat.