Ajaran-Ajaran Presiden
Yesus Kristus: ‘Jalan, Kebenaran, dan Hidup’


Bab 1

Yesus Kristus: “Jalan, Kebenaran, dan Hidup”

Jika seseorang ingin mencari tujuan kehidupan yang sesungguhnya, orang itu harus hidup untuk sesuatu yang lebih tinggi daripada dirinya. Dia mendengar suara Juruselamat mengatakan, “Akulah jalan, kebenaran, dan hidup …” (Yohanes 14:6).1

Pendahuluan

Pada tanggal 4 Desember 1920, Penatua David O. McKay dan rekan seperjalanannya, Hugh J. Cannon, presiden wilayah dan redaktur majalah Gereja Improvement Era, memulai tugas dari Presidensi Utama untuk mengunjungi dan memperkuat para anggota Gereja di seluruh dunia. Perjalanan mereka berlangsung selama satu tahun dan menempuh jarak kira-kira 100.000 kilometer, lebih dari setengah jarak perjalanan lewat laut. Pada malam tanggal 10 Mei 1921, ketika mereka berlayar menuju tempat yang sekarang dikenal sebagai Samoa bagian Barat, Penatua McKay memiliki pengalaman berikut:

“Menjelang petang, pantulan cahaya merah di langit setelah matahari terbenam merupakan pemandangan yang sangat indah! …. Sambil merenungkan pemandangan yang indah ini, saya berbaring [di ranjang] pada pukul sepuluh malam itu …. Kemudian saya tertidur, dan melihat dalam sebuah penglihatan sesuatu yang sungguh-sungguh amat mulia. Di kejauhan saya melihat sebuah kota putih yang amat indah. Meskipun jauh, namun tampaknya saya dapat melihat bahwa pohon-pohon dengan buah-buahnya yang lezat, semak-semak dengan daun yang berwarna menarik, dan bunga-bunga yang sedang bersemi terdapat di mana-mana. Langit yang cerah di atas kelihatan memantulkan bayangan warna-warni yang indah. Kemudian saya melihat sekelompok orang mendekati kota itu. Setiap orang memakai jubah putih yang tergerai serta hiasan kepala berwarna putih. Dengan cepat perhatian saya tertuju pada pemimpin mereka, dan walaupun saya hanya dapat melihat raut wajah serta tubuh-Nya, saya segera mengenalinya sebagai Juruselamat saya! Rona serta pancaran wajah-Nya sangat mulia untuk dipandang! Ada kedamaian yang benar-benar mulia di sekeliling-Nya—benar-benar Ilahi!

Kota itu, setahu saya, adalah milik-Nya. Itulah Kota Kekal; dan orang-orang yang mengikuti-Nya akan tinggal di sana dalam kedamaian dan kebahagiaan kekal.

Tetapi siapakah mereka?

Seolah-olah Juruselamat membaca pikiran saya, Dia menjawab dengan menunjuk ke sebuah bentuk setengah lingkaran yang tiba-tiba muncul di atas mereka, dan di atasnya terdapat tulisan emas:

‘Inilah Mereka yang Telah Mengatasi Dunia—

Yang Benar-benar Telah Dilahirkan Kembali!’2

Dalam ceramah konferensi umum pertamanya sebagai Presiden Gereja, Presiden McKay menegaskan kembali kesaksiannya mengenai Juruselamat dan berkat-berkat yang datang kepada mereka yang mengikuti-Nya:

“Tidak seorang pun dapat memimpin Gereja tanpa terlebih dahulu selaras dengan kepala dari Gereja ini, Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Dia adalah kepala kita. Ini adalah Gereja-Nya. Tanpa bimbingan Ilahi dan ilham yang tetap dari-Nya, kita tidak dapat berhasil. Dengan bimbingan-Nya, dengan ilham-Nya, kita tidak dapat gagal ….

… Saya tahu kenyataan akan keberadaan-Nya, akan kesediaan-Nya untuk membimbing dan mengarahkan semua yang melayani-Nya.”3

Ajaran-ajaran David O. McKay

Kristus adalah Terang bagi kemanusiaan.

Kristus adalah terang bagi kemanusiaan Dalam terang itu orang melihat jalan-Nya dengan jelas; apabila jalan itu ditolak, jiwa manusia terjerumus dalam kegelapan. Tidak seorang pun, tidak ada kelompok, tidak ada bangsa yang dapat meraih keberhasilan yang sesungguhnya tanpa mengikuti Dia yang berfirman:

“Akulah terang dunia; barangsiapa mengikuti Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup” (Yohanes 8:12).

Sungguh menyedihkan bila individu-individu atau bangsa-bangsa mematikan terang itu—ketika Kristus dan Injil-Nya digantikan dengan hukum rimba dan kekuatan pedang. Tragedi utama di dunia zaman sekarang adalah ketidakpercayaannya pada kebaikan Allah dan kurangnya iman pada ajaran-ajaran serta doktrin-doktrin Injil.4

Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir percaya bahwa dalam kehidupan dan ajaran-ajaran-Nya, Yesus Kristus memberikan standar kehidupan pribadi dan hubungan sosial yang, jika benar-benar diikuti dalam kehidupan pribadi serta dalam lembaga-lembaga manusia, bukan saja mengurangi penyakit masyarakat dewasa ini, melainkan juga mendatangkan kebahagiaan dan kedamaian bagi umat manusia.

Jika dikatakan bahwa … bangsa yang disebut umat Kristen telah gagal memenuhi tujuan semacam itu, kami menjawab bahwa semua kegagalan dalam menerapkan ajaran-ajaran itu mungkin disebabkan karena kenyataan bahwa mereka telah gagal menerapkan asas-asas serta ajaran-ajaran agama Kristen yang sejati ….

… Keluarga manusia telah menderita karena ungkapan atau pernyataan bebas mengenai sifat mementingkan diri, kebencian, iri hati, keserakahan—nafsu hewan yang telah menuntun pada peperangan, kehancuran, wabah penyakit, serta kematian. Bahkan jika asas-asas yang paling sederhana dalam ajaran-ajaran Juruselamat telah dipatuhi, sejarah akan berubah.5

Jika umat Kristen di seluruh dunia memiliki iman [kepada Kristus] yang mendarah-daging ini, saat mereka memiliki kesetiaan di dalam hati mereka kepada Kristus yang telah bangkit, dan kepada asas-asas yang tercakup di dalamnya, maka umat manusia akan mengambil langkah besar pertama menuju kedamaian abadi yang kita doakan setiap hari: Jika kita menolak Dia maka dunia akan penuh dengan kebencian, dan ditutupi dengan darah karena peperangan yang mengerikan.6

Injil Yesus Kristus adalah tempat di mana kebencian, kecemburuan, dan keserakahan dilebur, dan niat baik, kebaikan hati, serta kasih bertahan sebagai aspirasi nurani yang membuat manusia benar-benar hidup dan membangun.

Biarlah para pria serta wanita di mana pun berada mengarahkan pandangan mereka kepada-Nya yang senantiasa bersinar seperti Terang yang menyinari dunia—karena Kristus adalah Jalan, Kebenaran, dan Hidup, satu-satunya Pembimbing yang aman menuju ke tempat yang damai yang didoakan dengan sungguh-sungguh oleh orang-orang di seluruh dunia.7

Kristus mengajar dan menunjukkan jalan menuju kehidupan yang sempurna di antara sesama kita.

“Bagaimana kami tahu jalan ke situ?” tanya Tomas, ketika dia duduk bersama rekan rasul dan Tuhan mereka di dekat meja sesudah perjamuan pada malam pengkhianatan yang tidak terlupakan itu; jawaban Ilahi Kristus adalah: “Akulah jalan, kebenaran, dan hidup …” (Yohanes 14:5–6). Dan begitulah Dia! Dia adalah sumber penghiburan kita, ilham kehidupan kita, pokok keselamatan kita. Jika kita ingin mengetahui hubungan kita dengan Allah, kita pergi kepada Yesus Kristus. Jika kita ingin mengetahui kebenaran tentang jiwa yang baka, kita menemukan-Nya dalam teladan sempurna dalam kebangkitan Juruselamat.

Jika kita ingin mempelajari kehidupan yang sempurna untuk membimbing sesama kita, kita dapat menemukannya dalam teladan yang sempurna dari kehidupan Yesus. Apa pun hasrat kita yang mulia, cita-cita tertinggi, impian-impian kita dalam setiap tahap kehidupan, kita dapat memandang kepada Kristus dan menemukan kesempurnaan. Jadi, untuk mendapatkan standar bagi kedewasaan moral, kita hanya perlu mendapatkan Orang dari Nazaret dan di dalam-Nya ditemukan semua kebajikan yang terpancar untuk menjadikan manusia sempurna.

Kebajikan yang tercakup untuk menjadikan sifat yang sempurna ini adalah kebenaran, keadilan, kebijaksanaa, kesabaran, dan pengendalian diri. Setiap pemikiran, perkataan, serta perbuatan-Nya selaras dengan hukum Ilahi dan, karenanya, hal itu benar. Saluran komunikasi antara Dia dan Bapa senantiasa terbuka, sehingga kebenaran, yang terdapat di dalam wahyu, selalu diketahui-Nya.8

Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir menerima sebagaimana adanya perkataan Yesus: “Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yohanes 10:10). Meskipun demikian, kita percaya, bahwa kehidupan yang berkelimpahan diperoleh bukan hanya dari permuliaan rohani, melainkan juga melalui penerapan dalam kehidupan sehari-hari asas-asas yang Yesus ajarkan.

Asas-asas ini tidaklah banyak, asas-asas ini sederhana dan mungkin, jika diinginkan, dapat diterapkan oleh setiap orang yang normal. Yang pertama, dan mendasar di atas mana masyarakat Kristen sejati dibangun, adalah: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatan …” (Markus 12:30). Suatu kepercayaan terhadap Yang Mahakuasa yang hidup dan mengasihi anak-anak-Nya—suatu kepercayaan yang memberi kekuatan serta keberanian bagi jiwa. Suatu keyakinan bahwa Dia dapat didekati untuk dimintai bimbingan, dan bahwa dia akan menyatakan diri-Nya kepada mereka yang mencari-Nya.

Yang lain adalah menerima kebenaran bahwa kehidupan itu adalah karunia dari Allah dan karenanya bersifat Ilahi. Penggunaan yang tepat dari karunia ini mendorong manusia menjadi tuan, bukan hamba, bagi alam. Nafsunya harus dikendalikan dan digunakan untuk memberi manfaat bagi kesehatan serta kelanjutan hidupnya. Hasratnya harus dikuasai dan dikendalikan untuk kebahagiaan dan berkat-berkat bagi orang lain serta kelanjutan umat manusia.

Asas ketiga adalah integritas pribadi. Yang saya maksudkan adalah kejujuran, kesederhanaan yang tulus setiap hari, dan rasa hormat bagi hak sesama, hal-hal inilah yang akan mendapatkan kepercayaan dari seseorang. Pengakuan ini berlaku bagi bangsa-bangsa maupun individu-individu. Tidak dapat dibenarkan bagi sebuah bangsa, meskipun bangsa itu sangat kuat, untuk merampok yang lain dan menindasnya sebagaimana juga dengan individu tidak dapat dibenarkan untuk mencuri serta membunuh sesamanya.

Pokok penting keempat adalah kesadaran sosial yang membangkitkan kesadaran dalam diri setiap orang bahwa adalah tugasnya untuk membuat dunia menjadi lebih baik karena dia hidup di dalamnya.9

Kehidupan Juruselamat khususnya dibimbing melalui …. Kemurnian dan Pelayanan Pribadi. Dia seutuhnya menjaga diri-Nya tidak ternoda dari dosa-dosa dunia, dan mengabdikan hidup-Nya untuk kepentingan orang lain; untuk keselamatan keluarga manusia. Dia senantiasa mempedulikan mereka yang tertindas, menghibur yang sakit, menyembuhkan yang terluka dan cacat, dengan menyerahkan nyawa-Nya bagi dunia.10

Perubahan drastis adalah kebutuhan mendesak yang saat ini diperlukan oleh manusia dalam berhubungan dengan sesama. Belum pernah ada sebelumnya dalam sejarah dunia, perubahan untuk keadaan yang lebih baik lebih dibutuhkan daripada sekarang. Dan karena penolakan terhadap ajaran-ajaran Kristus telah mengakibatkan bencana yang terus-menerus, yang hanya diikuti dengan masa istirahat, kedamaian dan kemajuan sementara, lalu mengapa orang dengan alasan tertentu tidak mau mengganti kesombongan dirinya dengan asas-asas Kristus yang menekankan toleransi antarsesama, perilaku yang adil, nilai dan kekudusan kehidupan manusia, nilai pengampunan, hukuman atas dosa kemunafikan serta keserakahan, dan kuasa kasih yang menyelamatkan.11

Para anggota Gereja Kristus bertanggung jawab untuk menjadikan Putra Manusia yang tidak berdosa sebagai teladan mereka. Dia adalah satu-satunya Makhluk Sempurna yang pernah hidup di bumi; teladan tertinggi bagi keagungan; seperti Allah dalam sifat; sempurna dalam kasih-Nya; Penebus kita; Juruselamat kita; Putra tidak bercela dari Bapa Kekal kita; Terang, Hidup, dan Jalan kita.12

Saya menerima Yesus Kristus sebagai teladan manusia yang sempurna.13

Ajaran-ajaran Kristus dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Saya mempercayai setiap firman yang Yesus katakan, dan bagi saya ajaran itu dapat diterapkan dalam kehidupan saya serta Anda. Mengingat kenyataan bahwa kita adalah anak-anak Bapa di surga, ketika kita mencari kerajaan Allah, kita harus terlebih dahulu sadar akan tujuan baru dalam kehidupan …. Hanya dengan menyerah sepenuhnya pada kehidupan rohanilah kita dapat mengatasi godaan dunia ….

Selama dua ribu tahun, hampir semua orang menganggap [ajaran-ajaran Kristus] tidak praktis—terlalu ideal, mereka mengatakan, tetapi jika kita dengan sungguh-sungguh mempercayai keilahian Kristus, bahwa Dia adalah “jalan, kebenaran, dan hidup” (lihat Yohanes 14:6), kita tidak lagi meragukan penerapan ajaran-ajaran-Nya dalam kehidupan sehari-hari.

Benar, ada masalah-masalah berat yang harus diatasi—kejahatan di daerah-daerah kumuh, konflik yang terus timbul antara karyawan dan perusahaan, kemabukan, prostitusi, perseteruan internasional, dan ratusan masalah terkini lainnya. Tetapi jika kita mengindahkan permintaan Kristus agar kita memiliki integritas pribadi, kehormatan, berurusan secara adil, dan memiliki kasih maka ini adalah dasar pemecahan yang tepat dari semua kesulitan sosial serta ekonomi tersebut.

Sebenarnya jauh sebelum dunia memahami asas-asas tersebut, hati manusia harus diubah. Kristus datang ke dunia untuk tujuan penting itu. Alasan utama mengabarkan Injil adalah mengubah hati dan kehidupan manusia …. Mereka yang telah dipertobatkan … dapat bersaksi bagaimana pertobatan telah mengubah kehidupan mereka …. Melalui pertobatan semacam itu mereka membawa kedamaian serta niat baik kepada dunia bukan perselisihan [dan] penderitaan.14

Sebagai langkah pertama, … terapkanlah dengan sungguh-sungguh instruksi sederhana tentang berada dalam posisi orang lain, cara terpasti dari semuanya untuk mengurangi kegetiran yang menandai kesalahpahaman.

Tidak ada orang waras yang dapat mengatakan dengan benar bahwa penerapan satu tindakan sederhana ini jika dilaksanakan di antara individu-individu dan bangsa-bangsa tidak akan menjadikan dunia lebih baik!

Yang sama efektif dan dapat diterapkan adalah ajaran-ajaran-Nya mengenai nilai dan kekudusan hidup manusia, nilai pengampunan, perlunya berurusan secara adil, hukuman-Nya atas dosa kemunafikan, serta keserakahan, ajaran-ajaran-Nya mengenai kuasa kasih yang menyelamatkan, dan kebakaan bagi jiwa.15

Menjalankan ajaran-ajaran Kristus menuntun pada kegembiraan dan kebahagiaan sejati.

Tidak seorang pun dapat dengan sungguh-sungguh memutuskan dalam kehidupannya sehari-hari untuk menerapkan ajaran-ajaran Yesus dari Nazaret tanpa merasakan suatu perubahan dalam dirinya. Kalimat “dilahirkan kembali” memiliki makna lebih mendalam daripada yang diperkirakan banyak orang. Perasaan yang berubah ini mungkin tidak dapat diungkapkan, tetapi hal itu nyata.

Berbahagialah orang yang benar-benar telah merasakan kuasa yang meneguhkan dan mengubah yang datang dari kedekatan dengan Juruselamat, hubungan dengan Kristus yang hidup. Saya bersyukur karena mengetahui Kristus adalah Penebus saya.16

Asas yang tertinggi dari semuanya adalah ajaran-ajaran dan terutama sekali kehidupan Yesus dari Nazaret, serta orang yang hebat adalah orang yang paling menyerupai Kristus.

Apa yang sungguh-sungguh Anda pikirkan di dalam hati mengenai Kristus akan menentukan siapa diri Anda; akan, sebagian besar, menentukan apa tindakan Anda nantinya. Tidak seorang pun yang dapat mempelajari sosok Ilahi ini, dapat menerima ajaran-ajaran-Nya tanpa menyadari pengaruh yang meneguhkan dan memurnikan yang ada dalam diri-Nya.17

Dengan memilih Dia sebagai teladan kita, kita membentuk dalam diri kita keinginan untuk menjadi seperti Dia, untuk memiliki hubungan dengan-Nya. Kita mengenali kehidupan sebagaimana mestinya dan seperti apa adanya.18

Dia tidak menjanjikan pahala materi, tetapi Dia menjanjikan kedewasaan sosok yang Ilahi dan sempurna … “Haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di surga adalah sempurna” [lihat Matius 5:48]. Dan dengan kedewasaan Ilahi itu muncul kebahagiaan, yaitu kebahagiaan sejati.19

Injil, kabar besar kesukaan, adalah pembimbing sejati bagi umat manusia; dan bahwa pria atau wanita yang hidup paling dekat dengan ajaran-ajaran-Nya akan menjadi sangat bahagia serta paling gembira, yang bertentangan dengan kebencian, penganiayaan, tirani, dominasi, ketidakadilan—hal-hal yang mendorong penderitaan, kehancuran, dan kematian di seluruh dunia. Dampak Injil terhadap orang-orang yang mengalami kesedihan sama halnya dengan dampak yang ditimbulkan matahari terhadap bumi yang suram ini.

Betapa mulianya kondisi di dunia yang tua ini bila dapat dengan sungguh-sungguh dikatakan kepada Kristus, Penebus umat manusia, “Semua orang mencari Engkau” (Markus 1:37). Sifat mementingkan diri, cemburu, kebencian, berbohong, mencuri, menipu, ketidakpatuhan, pertengkaran, dan pertikaian di antara bangsa-bangsa tidak akan ada lagi!20

Kita merayakan kelahiran-Nya karena berkat misi-Nya di bumi (1) Allah dipermuliakan; (2) bumi dijanjikan kedamaian; (3) semua orang diberi jaminan berupa kehendak baik Allah terhadap mereka!

Jika setiap orang yang dilahirkan ke dunia ini mau menjadikan tiga asas mulia ini sebagai mercusuar dalam kehidupannya—betapa lebih manis dan bahagianya kehidupan itu! Dengan tujuan seperti itu, setiap orang akan mencari yang murni, adil, terhormat, bajik, dan benar—semua yang menuntun pada kesempurnaan …. Dia akan menolak yang tidak murni, tidak terhormat, atau tercemar. Jika setiap orang ingin memperlihatkan niat baik kepada sesamanya dan berusaha menyatakan keinginan itu dalam ribuan perkataan yang baik dan perbuatan kecil yang memancarkan sifat tidak mementingkan diri serta rela berkurban, betapa berartinya sumbangan setiap orang bagi kedamaian universal di bumi dan kebahagiaan umat manusia!21

Betapa lebih menyenangkan dunia ini jika, misalnya, orang dengan sungguh-sungguh berusaha menerapkan nasihat Kristus: “Teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu” [lihat Matius 5:23–24]. Atau, nasihat-Nya yang lain: “carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya” [lihat Matius 6:33], yang artinya, secara sederhana, jangan terlalu menginginkan hal-hal duniawi sehingga menjadikannya lebih penting dari pencarian hal-hal yang sifatnya rohani.22

Saya merasa, serta tahu, bahwa melalui Dia dan hanya melalui Dia, serta melalui kepatuhan terhadap Injil Yesus Kristus, kita dapat menemukan kebahagiaan dan keselamatan di dunia ini serta kehidupan kekal di dunia yang akan datang.23

Saran Belajar dan Pembahasan

  • Apa sajakah beberapa masalah utama yang dihadapi manusia zaman sekarang? Apakah asas-asas khusus yang diajarkan oleh Yesus Kristus yang akan membantu mengatasi masalah-masalah tersebut? Bagaimana asas-asas itu akan menolong mereka?

  • Mengapa iman kepada Yesus Kristus penting untuk meningkatkan keadaan-keadaan di dunia zaman sekarang? Apakah artinya bagi Anda bahwa Yesus Kristus adalah “jalan, kebenaran, dan hidup”?

  • Apakah yang menahan orang-orang zaman sekarang untuk menerapkan ajaran-ajaran Juruselamat dalam hidup mereka? Dengan cara-cara apakah kita sebagai sebuah Gereja dan individu dapat meningkatkan standar-standar-Nya di dunia ini?

  • Yesus Kristus berfirman bahwa Dia datang ke dunia ini agar kita “mempunyai hidup, dan supaya [kita] mempunyainya dalam segala kelimpahan” (Yohanes 10:10; lihat hlm. 5). Dengan cara-cara apakah Juruselamat telah menolong Anda memiliki hidup yang berkelimpahan?

  • Presiden McKay bersaksi tentang Yesus Kristus sebagai “teladan manusia yang sempurna” (hlm. 6). Apakah beberapa sifat Yesus Kristus yang membuat-Nya menjadi teladan yang sempurna? (lihat hlm. 5–6). Sejauh manakah sifat-sifat tersebut secara realistis dapat diperoleh dalam kehidupan kita? Apakah yang dapat kita lakukan untuk menjadikan hidup kita lebih menyerupai Kristus?

  • Presiden McKay mengajarkan bahwa mereka yang menerapkan ajaran-ajaran Juruselamat akan merasakan suatu perubahan dalam diri mereka (lihat hlm. 8). Bagaimanakah Anda telah melihat ini benar-benar terjadi dalam kehidupan Anda atau kehidupan orang lain? Apa pentingnya Presiden McKay menggunakan kata “dilahirkan kembali”? (lihat hlm. 8)?

Tulisan Suci Terkait: Matius 11:28–30; Yohanes 13:15–17; 3 Nefi 27:21–22, 27; A&P 84:49–54

Catatan

  1. Dalam Conference Report, Oktober 1969, 8.

  2. Cherished Experiences from the Writings of President David O. McKay, dikumpulkan oleh Clare Middlemiss, edisi revisi (1976), 59–60; alinea diubah.

  3. Dalam Conference Report, April 1951, 157, 159.

  4. Treasures of Life, dikumpulkan oleh Clare Middlemiss (1962), 203–204.

  5. “What Doth It Profit?” Improvement Era, Januari 1970, 2.

  6. Dalam Conference Report, April. 1944, 124–125.

  7. “Walk in the Light,” Improvement Era, April 1954, 222.

  8. Dalam Conference Report, April 1968, 6–7.

  9. “What Doth It Profit?” Improvement Era, Januari 1970, 3.

  10. Dalam Conference Report, April 1918, 81.

  11. “Walk in the Light,” Improvement Era, April 1954, 221–222.

  12. Treasures of Life, 210.

  13. Dalam Conference Report, Oktober 1965, 144.

  14. Dalam Conference Report, Oktober 1953, 10–11; alinea diubah.

  15. Dalam Conference Report, Oktober 1942, 69–70.

  16. Dalam Conference Report, April 1944, 124.

  17. Dalam Conference Report, April 1951, 93.

  18. Dalam Conference Report, April 1951, 98.

  19. Dalam Conference Report, April 1953, 137–138.

  20. Dalam Conference Report, April 1968, 9.

  21. Gospel Ideals (1953), 36–37.

  22. Dalam Conference Report, April 1944, 124.

  23. Dalam Conference Report, Oktober 1953, 9.