Institut
Pendahuluan untuk Buku Pedoman Guru Persiapan Misionaris (Religi 130)


Pendahuluan untuk Buku Pedoman Guru Persiapan Misionaris (Religi 130)

Sasaran Kami

Sasaran Seminari dan Institut Religi menyatakan:

“Tujuan kita adalah untuk membantu para remaja dan dewasa muda memahami serta bersandar pada ajaran-ajaran dan Pendamaian Yesus Kristus, memenuhi syarat bagi berkat-berkat bait suci, dan mempersiapkan diri mereka, keluarga mereka, serta orang lain untuk kehidupan kekal bersama Bapa mereka di Surga” (Pengajaran dan Pembelajaran Injil: Buku Pegangan bagi Guru dan Pemimpin di Seminari dan Institut Religi [2012], 1).

Sebagai guru institut, Anda dapat membantu mencapai sasaran ini sewaktu Anda secara efektif mengajarkan Injil: “Kita mengajarkan kepada para siswa ajaran-ajaran dan asas-asas Injil sebagaimana yang terdapat dalam tulisan suci serta perkataan para nabi. Ajaran-ajaran dan asas-asas ini diajarkan dengan cara yang menuntun pada pemahaman serta peneguhan. Kita membantu para siswa memenuhi peran mereka dalam proses pembelajaran dan mempersiapkan mereka untuk mengajarkan Injil kepada orang lain” (Pengajaran dan Pembelajaran Injil, x).

Pokok-Pokok Pengajaran dan Pembelajaran Injil akan membantu baik Anda maupun siswa Anda memenuhi Sasaran Seminari dan Institut Religi sewaktu Anda menelaah tulisan suci, perkataan para nabi, dan Mengkhotbahkan Injil-Ku bersama-sama. Pokok-pokok ini adalah sebagai berikut:

  • Mengajar dan belajar melalui Roh.

  • Memupuk suatu lingkungan belajar dengan kasih, respek, dan tujuan.

  • Menelaah tulisan suci setiap hari dan membaca teks untuk kursus.

  • Memahami konteks dan isi tulisan suci serta perkataan para nabi.

  • Mengidentifikasi, memahami, merasakan kebenaran dan kepentingan dari, serta menerapkan ajaran-ajaran dan asas-asas Injil.

  • Menjelaskan, membagikan, dan bersaksi tentang ajaran-ajaran dan asas-asas Injil.

  • Menguasai petikan-petikan tulisan suci kunci dan ajaran-ajaran dasar.

“Ketika diterapkan dengan bijak dan dalam keharmonisan dengan satu sama lain, [pokok-pokok ini] berkontribusi pada kemampuan siswa untuk memahami tulisan suci serta ajaran dan asas yang dimuatnya. Itu juga mendorong para siswa untuk memainkan peranan yang aktif dalam pembelajaran mereka akan Injil serta meningkatkan kemampuan siswa untuk menjalankan Injil dan mengajarkannya kepada orang lain” (Pengajaran dan Pembelajaran Injil, 12). Pokok-pokok ini hendaknya dilihat sebagai hasil akhir alih-alih metode pengajaran (lihat Pengajaran dan Pembelajaran Injil, 12). Saran-saran pengajaran dalam buku pedoman ini menyajikan cara untuk mencapai hasil akhir ini dalam pengajaran Anda.

Tujuan Kursus Ini

Religi 130: Persiapan Misionaris dirancang untuk membantu mempersiapkan siswa bagi pelayanan misionaris penuh waktu dengan berfokus pada ajaran, asas, dan nasihat yang terdapat dalam tulisan suci, perkataan para nabi, dan Mengkhotbahkan Injil-Ku. Dalam buku pedoman ini, tulisan suci dan Mengkhotbahkan Injil-Ku adalah teks utama Anda sewaktu Anda mempersiapkan dan mengajarkan kursus ini. Mengkhotbahkan Injil-Ku berfungsi sebagai buku pedoman siswa untuk kursus ini, maka Anda hendaknya mengimbau siswa untuk mendapatkan salinan pribadi untuk penelaahan mereka sendiri dan untuk digunakan di kelas. Anda akan memberkati kehidupan siswa Anda sewaktu Anda membantu mereka menjadi familier dengannya dan menggunakannya dalam persiapan mereka untuk melayani misi.

Bagaimana Pelajaran Diatur

Buku pedoman ini dirancang untuk membantu guru yang baru dipanggil seperti juga yang berpengalaman. Kursus ini dirancang untuk berlangsung selama satu semester, dan dibagi ke dalam 15 pelajaran. Setiap pelajaran dirancang untuk diajarkan dalam kelas dengan durasi 90 menit. Jika durasi kelas Anda berlangsung kurang dari 90 menit, Anda dapat memilih untuk memperpendek pelajaran atau membaginya ke dalam beberapa bagian untuk diajarkan dalam dua kelas atau lebih.

Setiap pelajaran dalam buku pedoman terdiri dari lima bagian:

  • Pendahuluan

  • Persiapan Awal

  • Saran untuk Pengajaran

  • Bantuan Pengajaran

  • Undangan untuk Bertindak

Pendahuluan

Setiap pelajaran dimulai dengan pendahuluan singkat yang meringkas ajaran, asas, dan gagasan utama yang dicakup dalam pelajaran.

Persiapan Awal

Bagian ini meliputi sumber-sumber kunci untuk menelaah dan juga membuat daftar sumber-sumber (misalnya, video, selebaran, dan seterusnya) yang digunakan dalam setiap garis besar pelajaran dan yang akan perlu Anda persiapkan sebelumnya. Contohnya, ketika pelajaran menyarankan menayangkan video, mungkin bijak untuk mengunduh atau dengan cara lain mempersiapkan video tersebut sebelum waktunya.

Saran untuk Pengajaran

Bagian ini memberikan saran-saran untuk mengajarkan topik kursus yang dijabarkan. Sebagai guru, Anda hendaknya menelaah bagian ini. Saran-saran pengajaran dalam buku pedoman ini mengikuti pola yang diuraikan dalam bab 3 dari Pengajaran dan Pembelajaran Injil. Itu memperlihatkan bagaimana menyertakan Pokok-Pokok Pengajaran dan Pembelajaran Injil ke dalam pengajaran Anda untuk membantu siswa memahami dan menerapkan asas-asas Injil serta meningkatkan keinsafan pribadi mereka.

Dalam badan setiap pelajaran, Anda akan menemukan beberapa ajaran, asas, dan kebenaran kunci yang dinyatakan dengan huruf tebal. Ajaran-ajaran dan asas-asas ini diidentifikasi dalam kurikulum karena (1) itu mencerminkan kebenaran-kebenaran penting yang terdapat dalam tulisan suci dan Mengkhotbahkan Injil-Ku, (2) itu terutama berlaku untuk kebutuhan dan keadaan calon misionaris, atau (3) itu adalah kebenaran kunci yang dapat membantu siswa memperdalam hubungan mereka dengan Tuhan dan mempersiapkan mereka untuk pelayanan misionaris penuh waktu. Presiden Henry B. Eyring dari Presidensi Utama telah menasihatkan: “Sewaktu Anda mempersiapkan pelajaran, carilah di dalamnya asas-asas yang menginsafkan. … Asas yang menginsafkan adalah asas yang menuntun pada kepatuhan terhadap kehendak Allah” (“Converting Principles” [ceramah kepada edukator religi CES, 2 Februari 1996], 1; si.lds.org). Sadarilah bahwa buku pedoman ini tidak berusaha untuk mengidentifikasi semua ajaran dan asas yang dapat diajarkan dalam suatu pelajaran, dan Anda dapat dipimpin oleh Roh untuk mengajarkan asas dan ajaran lainnya yang tidak dibahas dalam materi pelajaran. Untuk gagasan tambahan mengenai menyesuaikan pelajaran, lihat bagian “Putuskan Apa yang Diajarkan dan Bagaimana Mengajar” di bawah.

Bantuan Pengajaran

Bantuan pengajaran muncul dalam kotak-kotak di sepanjang pelajaran, dan menawarkan bimbingan mengenai berbagai metode, keterampilan, dan teknik pengajaran. Itu dirancang untuk menyediakan tambahan wawasan ke dalam asas-asas dasar pendidikan keagamaan. Carilah cara untuk menerapkan bantuan-bantuan ini secara efektif dan konsisten dalam pengajaran Anda.

Undangan untuk Bertindak

Penatua David A. Bednar dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan: “Harapan tulus saya bagi Anda masing-masing [calon misionaris] adalah agar Anda tidak akan hanya sekadar pergi misi—namun agar Anda akan menjadi misionaris jauh sebelum Anda mengirimkan rekomendasi misi Anda, jauh sebelum Anda menerima panggilan untuk melayani, jauh sebelum Anda ditetapkan oleh presiden pasak Anda, dan jauh sebelum Anda memasuki PPM” (“Menjadi Misionaris,” Ensign atau Liahona, November 2005, 45). Sesuai konsep ini, setiap pelajaran memuat kegiatan yang disarankan untuk mendorong calon misionaris mulai berpikir, bertindak, dan melayani seperti misionaris sebelum mereka memasuki pusat pelatihan misionaris. Kegiatan-kegiatan yang terdapat di bagian ini mendorong anggota kelas untuk mempraktikkan di rumah apa yang mereka pelajari di kelas. Ada cara-cara berbeda untuk menugaskan atau menyarankan kegiatan-kegiatan ini. Misalnya, Anda dapat mendistribusikan selebaran selama kelas pertama yang merekomendasikan kegiatan-kegiatan untuk setiap minggu dalam semester. Anda juga dapat membuat daftar kegiatan mingguan di papan tulis atau mengirimi siswa Anda SMS atau posel mingguan.

Putuskan Apa yang Diajarkan dan Bagaimana Mengajar

Pilih Gagasan Pengajaran yang Memenuhi Kebutuhan Siswa

Sewaktu Anda bersiap mengajar, Anda dapat mengajukan kepada diri Anda sendiri pertanyaan seperti ini: Apa metode atau kegiatan pembelajaran yang akan membantu para siswa saya memahami apa yang perlu mereka ketahui? Apa yang akan membantu siswa saya mengidentifikasi, memahami, dan menjelaskan ajaran-ajaran dan asas-asas kunci? Apa yang dapat saya lakukan untuk membantu siswa merasakan kebenaran dan kepentingan dari ajaran-ajaran dan asas-asas itu? Bagaimana saya dapat membantu siswa menerapkan ajaran-ajaran dan asas-asas ini dalam kehidupan mereka sendiri?

Buku pedoman ini dirancang untuk membantu Anda dalam proses perencanaan pelajaran. Dengan cermat ulaslah kembali materi pelajaran. Pilihlah gagasan pengajaran yang paling memenuhi kebutuhan siswa Anda, dan sesuaikan itu dengan gaya pengajaran pribadi Anda. Roh Kudus akan membimbing Anda dalam proses ini. Anda dapat memilih untuk menggunakan semua atau sebagian dari saran kurikulum, atau Anda dapat menyesuaikan gagasan-gagasan yang disarankan dengan kebutuhan serta keadaan kelas Anda. Sewaktu Anda memutuskan cara menyesuaikan materi pelajaran, ingatlah untuk mempersiapkan secara menyeluruh dan juga perkenankan Roh membimbing Anda. Pertimbangkan nasihat ini dari Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul: “Pertama-tama kita adopsi [terima], kemudian kita adaptasi [sesuaikan]. Jika kita sepenuhnya tertambat pada pelajaran yang ditetapkan yang harus kita berikan, maka kita dapat mengikuti Roh untuk mengadaptasinya” (“A Panel Discussion with Elder Dallin H. Oaks” [siaran satelit Seminari dan Institut Religi, 7 Agustus 2012]; LDS.org).

Sediakan Kesempatan Pengajaran bagi Siswa

Salah satu hal terpenting yang dapat Anda lakukan sebagai guru kursus ini adalah menyediakan bagi siswa banyak kesempatan untuk mempraktikkan pengajaran dan bersaksi selama kelas, karena banyak orang muda kurang percaya diri dalam mengajarkan ajaran dan asas Injil. Berilah siswa kesempatan untuk menanggapi pertanyaan, menjelaskan kebenaran Injil kepada anggota kelas lainnya, dan mengajarkan pelajaran misionaris yang terdapat dalam Mengkhotbahkan Injil-Ku. Sewaktu calon misionaris tiba pada pemahaman bagaimana ajaran dan asas Injil menuntun pada keselamatan, mereka akan mengajarkan Injil dengan ketulusan dan kuasa yang lebih besar.

Selain mempelajari apa yang harus dikatakan dan dilakukan, calon misionaris perlu belajar berfokus pada kebutuhan simpatisan dan membedakan melalui Roh apa yang setiap simpatisan butuhkan untuk melanjutkan di jalan menuju keinsafan. Bantulah siswa memahami bahwa keinsafan abadi simpatisan lebih sedikit bergantung pada apa yang misionaris katakan dan lakukan daripada pada apakah simpatisan bertindak dengan iman. Misionaris yang paling efektif memusatkan perhatian pada apa yang simpatisan katakan dan lakukan serta kemudian dengan kasih membantu mereka maju menuju keinsafan.

Definisikan Ekspektasi bagi Siswa

Saran berikut mungkin berguna sewaktu Anda mempersiapkan dan mengajarkan pelajaran:

  • Tugasi siswa untuk membaca bagian yang berhubungan dari Mengkhotbahkan Injil-Ku atau pesan konferensi umum sebelum masing-masing pelajaran. Pertimbangkan untuk memberi siswa ikhtisar pelajaran atau garis besar kursus di awal kursus yang menjelaskan apa yang akan diajarkan dalam setiap kelas dan apa yang siswa hendaknya baca dalam persiapan untuk setiap kelas. Siswa yang mempersiapkan diri jauh sebelumnya akan lebih mungkin diajar oleh Roh Kudus selama pelajaran.

  • Harapkan siswa untuk memenuhi peran mereka sebagai pembelajar (lihat Pengajaran dan Pembelajaran Injil, 8, 17–18, 57).

  • Perkenankan siswa menemukan kebenaran Injil bagi diri mereka sendiri. Siswa diteguhkan ketika Anda menuntun mereka melalui proses pembelajaran yang serupa dengan apa yang Anda alami selama persiapan pelajaran. Sewaktu siswa menemukan ajaran dan asas bagi diri sendiri, beri mereka kesempatan untuk menjelaskan kebenaran ini dengan kata-kata mereka sendiri dan untuk berbagi serta bersaksi apa yang mereka ketahui, apa yang mereka rasakan, dan apa yang mereka berencana lakukan.

  • Ciptakan lingkungan di mana siswa dapat merasakan Roh Tuhan sewaktu mereka mengajar dan belajar dari satu sama lain (lihat A&P 88:78, 122).

  • Imbaulah siswa untuk membawa tulisan suci pribadi, Mengkhotbahkan Injil-Ku, dan jurnal penelaahan ke setiap kelas. Jelaskan apa jurnal penelaahan itu dan cara menggunakannya.

Sewaktu Anda memutuskan apa yang diajarkan dan cara mengajar, ingatlah perkataan ini oleh Penatua David A. Bednar dari Kuorum Dua Belas Rasul:

“Saya telah mengamati karakteristik umum di antara para instruktur yang memiliki pengaruh terbesar dalam kehidupan saya. Mereka telah membantu saya mengupayakan pembelajaran melalui iman Mereka menolak untuk memberi saya jawaban mudah terhadap pertanyaan-pertanyaan yang susah. Bahkan, mereka tidak memberi saya jawaban apa pun. Alih-alih, mereka menunjukkan jalannya dan membantu saya mengambil langkah untuk menemukan jawaban saya sendiri. Saya tentunya tidak selalu mengapresiasi pendekatan ini, tetapi pengalaman telah memungkinkan saya memahami bahwa jawaban yang diberikan orang lain biasanya tidak diingat untuk waktu yang lama, itu pun kalau memang diingat. Tetapi jawaban yang kita temukan atau peroleh dengan menjalankan iman, umumnya, bertahan untuk seumur hidup” (“Seek Learning by Faith” [suatu malam bersama Penatua David A. Bednar, 3 Februari 2006], 5; si.lds.org).

Kegiatan Mengajar

Ada sejumlah cara untuk menggunakan kegiatan pengajaran kelas yang disarankan dalam garis besar pelajaran. Biasanya berguna untuk meragamkan bentuk dari kegiatannya untuk menjaga siswa tetapi tertarik dan terfokus. Misalnya, selama permainan peran, pertimbangkan siswa untuk berotasi sebagai misionaris dan simpatisan serta sebagai pengevaluasi ketika itu bisa diterapkan. Anda juga dapat berperan serta dalam peran apa pun ketika diperlukan.

Gambar
diagram kelompok dengan 4 orang
Gambar
diagram kelompok dengan 2, 3 orang

M = Misionaris; S = Simpatisan; P = Pengevaluasi

Model Pelatihan

Model pelatihan yang digunakan dalam kurikulum PPM dapat diadaptasikan untuk penggunaan dalam kursus ini untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan dan kemampuan. Elemen dari model ini dapat digunakan dalam urutan apa pun dan diulangi untuk paling memenuhi gol membantu siswa memperbaiki diri melalui praktik.

Jelaskan—Peragakan—Praktikkan—Evaluasilah—Praktikkan Ulang

Jelaskan

Jelaskan konsep dan keterampilan yang hendaknya siswa ketahui, dan ajari mereka bagaimana keterampilan dan konsep ini membantu memenuhi tujuan misionaris.

Peragakan

Berilah contoh dari apa yang harus siswa lakukan. Ini dapat dicapai dengan peragaan langsung, video, atau sarana lain.

Praktik

Mintalah siswa mempraktikkan keterampilan dalam pasangan atau kelompok.

Evaluasilah

Dengan masukan dari siswa, identifikasi apa yang mereka lakukan dengan baik dan bagaimana mereka dapat memperbaiki keterampilan mereka. Berilah mereka dorongan.

Praktikkan Ulang

Jika mungkin, perkenankan waktu untuk praktik berulang.

Pekerjaan Misionaris secara Daring

Sebagai misionaris penuh waktu, siswa Anda akan menggunakan Internet sebagai alat pencarian untuk menemukan dan menghubungi simpatisan, menghubungi anggota, bekerja dengan para pemimpin imamat lokal dan pemimpin misi, menjawab pertanyaan, menerima dan menghubungi referal, menindaklanjuti komitmen, mengukuhkan janji, dan mengajarkan asas-asas dari Mengkhotbahkan Injil-Ku. Beragam saran di seluruh buku pedoman ini akan membantu Anda mendorong siswa untuk mulai berbagi Injil menggunakan alat-alat daring.

Sebagai instruktur untuk kursus ini, Anda dapat memanfaatkan alat-alat elektronik dengan menghubungi siswa Anda di tengah minggu menggunakan SMS atau media sosial untuk menindaklanjuti tugas kelas, untuk mendorong mereka menelaah sebelum mereka datang ke kelas, atau untuk mengingatkan mereka membaca Kitab Mormon setiap hari.

Menyesuaikan Buku Pedoman bagi yang Difabel

Ketika memberikan petunjuk kepada siswa difabel, guru dapat menyesuaikan pelajaran untuk memenuhi kemampuan siswa. Misalnya, untuk menyesuaikan pelajaran bagi siswa yang tidak dapat membaca, Anda dapat mempertimbangkan untuk membacakan sendiri dengan keras, meminta siswa membacakan, atau menggunakan materi yang direkam sebelumnya (seperti versi audio atau video dari tulisan suci, dari Mengkhotbahkan Injil-Ku, dan dari ceramah konferensi umum). Ketika pelajaran meminta tanggapan tertulis, Anda dapat mendorong siswa untuk memberikan tanggapan lisan sebagai gantinya. Siswa lain juga dapat membantu mereka yang difabel dengan secara individu membacakan materi kepada mereka atau menuliskan tanggapan bagi mereka.

Untuk gagasan dan sumber lebih lanjut, cermatilah laman Disability Resources [Sumber Difabel] di disabilities.lds.org dan bagian buku pedoman kebijakan Seminari dan Institut yang berjudul “Kelas dan Program yang Disesuaikan bagi Siswa Difabel”