2008
Penatua Carlos A. Godoy
Mei 2007


Penatua Carlos A. Godoy

Dari Tujuh Puluh

Gambar
Elder Carlos A. Godoy

“Keluarga Anda dapat menjadi teman-teman terdekat Anda,” papar Penatua Carlos Augusto Godoy, yang baru saja dipanggil dalam Kuorum Pertama Tujuh Puluh. “Anda dapat menjauh dari teman-teman lain, namun keluarga adalah konsisten.”

Penatua Godoy berbicara dari pengalaman. Karena kesempatan pendidikan, jabatan profesional, dan penugasan Gereja, Penatua Godoy; istrinya, Mônica Soares Brandão; serta empat anak mereka telah menetap di banyak tempat, termasuk Porto Alegre, Brasil; São Paulo, Brasil; Provo, Utah, Amerika Serikat; dan Belem, Brasil.

Bahkan sebelum penugasannya membawanya berkeliling di negaranya dan di luar negeri, Penatua Godoy menghargai hubungan erat keluarga. Saat menemani adik perempuannya ke kegiatan Gereja itulah pertama kali dia diperkenalkan pada Injil Yesus Kristus. Pengalaman tersebut menuntunnya pada pertemuannya dengan para misionaris dan dibaptiskan satu bulan kemudian.

Penatua Godoy dilahirkan pada tanggal 4 Februari 1961, di Porto Alegre, Brasil, dari pasangan Moacir Godoy dan Ivone Poersch Godoy. Dia bergabung dengan Gereja tahun 1977 dan kemudian melayani misi penuh-waktu di São Paulo. Dia dan Mônica, yang dijumpainya pada konferensi remaja musim panas tak lama setelah dia bergabung dengan Gereja, menikah tahun 1984 di Bait Suci São Paulo Brasil.

Penatua Godoy menerima gelar S1 dalam bidang ekonomi dan ilmu politik dari Pontificia Universidade Católica dan gelar S2 dalam bidang perilaku organisasi dari Universitas Brigham Young. Dia menghabiskan kariernya dalam berbagai jabatan bisnis sebelum memulai bisnisnya sendiri.

Penatua Godoy telah melayani sebagai uskup, dewan tinggi, presiden misi, dan Area Tujuh Puluh. Dia mengatakan bahwa melalui kesempatan-kesempatan untuk melayani ini, dia telah belajar lebih banyak mengenai proses “menjadi” dan menanti-nantikan untuk belajar dalam pemanggilan barunya.

“Saya merasa tidak mampu,” ujarnya, “namun saya tahu bahwa Juruselamat membimbing pekerjaan ini dan bahwa Dia dapat menolong kita semua menjadi lebih seperti Dia.”