Berkat-Berkat dari Wewenang dan Kuasa Imamat

Oleh Penatua D. Todd Christofferson

Dari Kuorum Dua Belas Rasul

Imamat Allah telah dipulihkan di zaman kita untuk memberkati semua anak-anak-Nya.

Remaja sering mengajukan pertanyaan tentang imamat. Mengenai imamat, kesaksian kita kepada dunia adalah:

Imamat kudus Allah adalah esensial dalam merampungkan pekerjaan keselamatan dan permuliaan-Nya.
Allah telah memulihkan imamat ke bumi.
Imamat diselenggarakan oleh Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir.

Mengapa Kita Membutuhkan Wewenang dan Kuasa Imamat

Yesus Kristus adalah kepala Gereja. Gereja adalah alat yang telah Dia ciptakan untuk merampungkan pekerjaan esensial penebusan umat manusia. Melalui Gereja, Dia dapat:

Memberitakan Injil-Nya ke seluruh dunia.
Menawarkan pembaptisan dan semua perjanjian lainnya—bahkan jalan perjanjian menuju kerajaan selestial-Nya.
Mempersatukan keluarga untuk kekekalan.
Menawarkan karunia keselamatan, bahkan kepada mereka yang telah meninggal tanpanya.
Memberikan pelayanan akan kebutuhan jasmani anak-anak Allah di masa kini.

Untuk mencapai tujuan-tujuan agung ini, dan untuk bersiap bagi kembalinya Juruselamat, Gereja membutuhkan arahan, wewenang, dan kuasa Allah yang berkesinambungan. Gereja adalah “gereja yang sejati dan hidup” (Ajaran dan Perjanjian 1:30) karena Kristus memberkahinya dengan kepemimpinan dan kuasa-Nya melalui imamat-Nya.

Tanpa imamat kudus ini, Gereja pada dasarnya akan menjadi sebuah organisasi sekuler seperti banyak yang lainnya, melakukan kebaikan di dunia tetapi tidak berdaya untuk mencapai tujuan mempersiapkan anak-anak Allah bagi sukacita kehidupan kekal di hadirat-Nya. Dengan imamat ini, dan kunci-kunci untuk mengarahkan pekerjaan imamat ini, keduanya ada baik wewenang maupun tata tertib dalam Gereja.

“Dalam Gereja, semua wewenang imamat dijalankan di bawah arahan mereka yang memegang kunci-kunci imamat.

Para anggota Gereja pria yang layak menerima wewenang imamat melalui penganugerahan imamat dan penahbisan pada jabatan imamat. Semua anggota Gereja dapat menjalankan wewenang yang didelegasikan sewaktu mereka ditetapkan atau ditugasi untuk membantu dalam merampungkan pekerjaan Allah.”

Dipulihkan di Zaman Kita

Sewaktu Kitab Mormon diterjemahkan pada tahun 1829, Tuhan mulai membangun struktur imamat-Nya. Sebagai tanggapan terhadap doa Joseph Smith dan Oliver Cowdery mengenai pembaptisan, Yohanes Pembaptis yang telah bangkit menampakkan diri dan menganugerahkan ke atas mereka Imamat Harun, yang “memegang kunci-kunci pelayanan para malaikat, dan Injil pertobatan, dan baptisan melalui pencelupan untuk pengampunan akan dosa-dosa” (Ajaran dan Perjanjian 13:1). Dengan wewenang itu, Joseph dan Oliver saling membaptiskan dan yang lainnya sewaktu Gereja secara resmi diorganisasi.

Tidak lama setelah itu, Rasul zaman dahulu Petrus, Yakobus, dan Yohanes menampakkan diri dan menganugerahkan yang lebih tinggi atau Imamat Melkisedek, termasuk “kunci-kunci kerajaan-Ku, dan suatu dispensasi Injil untuk … kegenapan zaman!” (lihat Ajaran dan Perjanjian 27:12–13; 128:20).

remaja putra dengan tangan di atas kepalanya

Wewenang imamat tambahan datang ketika tiga nabi zaman dahulu, Musa, Elias, dan Elia, menampakkan diri kepada Joseph dan Oliver di Bait Suci Kirtland dan memercayakan kepada mereka kunci-kunci pengumpulan Israel dan pekerjaan bait suci Tuhan (lihat Ajaran dan Perjanjian 110:11–16).

Kuasa untuk Memberkati

Singkatnya, tujuan wewenang dan kuasa imamat yang Yesus Kristus pulihkan adalah untuk memberkati. Itu memungkinkan semua anggota Gereja untuk menggunakan kuasa Allah dalam melayani dan memberkati orang lain di Gereja, di rumah, dan di seluruh dunia. Para anggota bergabung dengan Juruselamat dalam merampungkan pekerjaan keselamatan dan permuliaan-Nya, menggunakan karunia dan kuasa ilahi jauh melampaui kemampuan mereka sendiri untuk membantu kerajaan Allah tumbuh memenuhi bumi (lihat Ajaran dan Perjanjian 65:2, 5–6).

Tuhan telah menjelaskan bahwa “imamat [Melkisedek] yang lebih tinggi ini melaksanakan Injil dan memegang kunci misteri-misteri kerajaan, bahkan kunci pengetahuan Allah.

“Oleh karena itu, dalam tata cara-tata cara darinya, kuasa keallahan dinyatakan.” (Ajaran dan Perjanjian 84:19–20).

Tata cara adalah upacara yang diselenggarakan-dengan-imamat di mana kita membuat perjanjian dengan Allah, dimulai dengan pembaptisan dan berlanjut melalui perjanjian yang diterima di rumah Tuhan. Dalam menepati perjanjian-perjanjian inilah kita diubah dari pria dan wanita “alami” menjadi orang suci (lihat Mosia 3:19) melalui kasih karunia pendamaian Kristus dan menjadi dibenarkan sekaligus dikuduskan—tanpa salah dan tanpa noda—di hadapan Allah (lihat Ajaran dan Perjanjian 20:29–31; 3 Nefi 27:16–20).

“Pemulihan Kegenapan Injil Yesus Kristus: Pernyataan Peringatan Dua Ratus Tahun kepada Dunia,” oleh Presidensi Utama dan Kuorum Dua Belas Rasul, mengekspresikan kesimpulan yang tepat:

Kami menyatakan bahwa Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, diorganisasi pada tanggal 6 April 1830, adalah Gereja Perjanjian Baru Kristus yang dipulihkan. Gereja ini tersauh pada kehidupan yang sempurna dari batu penjuru utamanya, Yesus Kristus, dan pada Pendamaian tak terbatas serta Kebangkitan harfiah-Nya. Yesus Kristus sekali lagi telah memanggil para Rasul dan telah memberi mereka wewenang imamat. Dia mengundang kita semua untuk datang kepada-Nya dan Gereja-Nya, untuk menerima Roh Kudus, tata cara-tata cara keselamatan, dan untuk memperoleh sukacita abadi.”