Ajaran-Ajaran Presiden
Bab 23: ‘Tidak Kurang Bergunanya’


Bab 23

“Tidak Kurang Bergunanya”

“Sebagian besar dari kita akan menjadi orang yang diam, yang relatif tidak dikenal yang … melakukan pekerjaan kita tanpa kehebohan. Kepada Anda yang mungkin menganggap itu … tidak spektakuler, saya katakan, Anda ‘tidak kurang bergunanya’ daripada yang paling spektakuler dari teman sejawat Anda.”

Dari Kehidupan Howard W. Hunter

Presiden Howard W. Hunter dikenal bukan hanya sebagai seorang pemimpin yang berdedikasi dan nabi yang dikasihi, tetapi juga karena cara dia melayani dengan diam-diam. Dia tahu bahwa pelayanan itu sendiri penting, bukan apakah dia menerima pengakuan apa pun. Penatua Neal A. Maxwell dari Kuorum Dua Belas Rasul pernah berkata tentang dia, “Presiden Howard W. Hunter adalah orang yang lembut hatinya .… Ini adalah orang rendah hati yang sama, ketika saya terbangun setelah hari yang melelahkan dan berdebu bersamanya saat bertugas di Mesir, yang diam-diam menyemir sepatu saya, sebuah tugas yang dia harapkan tuntas tanpa terlihat .”1

Presiden Thomas S. Monson pertama kali mencermati cara rendah hati Presiden Hunter melayani ketika Bait Suci Los Angeles California didedikasikan tahun 1956, beberapa tahun sebelum mereka berdua dipanggil sebagai Rasul. Dia mengenang:

“Perkenalan … saya dengan Presiden Hunter adalah ketika dia melayani sebagai presiden Pasak Pasadena California dan bertanggung jawab untuk mengoordinasikan pengaturan lokal untuk pendedikasikan Bait Suci Los Angeles (California). Merupakan kesempatan istimewa saya mencetak karcis masuk. Tugasnya luar biasa banyak. Saya hanya melihat bagian itu yang berkaitan dengan karcis, yang diberi kode warna, berlabel rumit, dan diberi nomor dengan cara yang paling teratur yang pernah saya lihat. Dia dengan murah hati memberikan penghargaan kepada orang lain dan memastikan bahwa namanya tidak ditampilkan berlebihan, meskipun dia telah menjadi penggerak utama di balik kegiatan yang luar biasa ini.”2

Penatua James E. Faust dari Kuorum Dua Belas lebih lanjut mengamati: “Dia tidak memiliki kebutuhan ego. Dengan segala kebijaksanaannya, dia dapat duduk di antara saudara-saudaranya dan tidak banyak berbicara. Dia sepenuhnya nyaman demikian.”3

Presiden Hunter memahami bahwa setiap tindakan pelayanan penting dalam pandangan Allah, terlepas betapa pun tidak dikenali atau tidak diketahui. Beberapa minggu sebelum Presiden Hunter meninggal dunia, seorang teman bertanya, “Presiden terkasih, apa jabatan atau pemanggilan paling mulia—sebagai teman terkasih dan dipercaya, atau sebagai nabi Allah?” Setelah mendengar pertanyaan tersebut, “Presiden diam merenung selama waktu yang terasa seperti beberapa menit; kemudian perlahan menggenggam tangan temannya dan berpaling langsung ke arahnya, dengan air mata menetes di pipinya yang lemah, dia menjawab, ‘keduanya adalah pemanggilan kepercayaan yang sakral.’”4

Gambar
pria dan anak lelaki dengan bisbol

Pelayanan yang mengubah kehidupan diberikan oleh banyak orang “yang tidak terlihat dalam sorotan, yang tidak menerima perhatian dunia.”

Ajaran-Ajaran Howard W. Hunter

1

Mereka yang melayani secara diam-diam dan tanpa perhatian “tidak kurang bergunanya” daripada mereka yang menerima pujian dunia.

Dikatakan tentang Panglima Moroni yang muda dan gagah berani: “Jika semua orang dahulu, dan sekarang, dan senantiasa, seperti Moroni, lihatlah, kekuatan neraka pun akan terguncang selamanya; ya, iblis tidak akan pernah memiliki kuasa atas hati anak-anak manusia.” (Alma 48:17).

Betapa suatu pujian bagi orang yang terkenal dan berkuasa! Saya tidak dapat membayangkan penghormatan yang lebih mulia dari seseorang kepada yang lainnya. Dua ayat setelah itu ada pernyataan tentang Helaman dan para saudaranya, yang memegang peran yang kurang penting dibandingkan Moroni: “Sekarang, lihatlah, Helaman dan saudara-saudaranya tidak kurang bergunanya bagi orang-orang daripada Moroni.” (Alma 48:19).

Dengan kata lain, meskipun Helaman tidak sama luar biasa atau menyoloknya dengan Moroni, dia juga sama bergunanya; yaitu, dia sama membantu atau bermanfaatnya dengan Moroni.

Jelaslah, kita dapat memetik manfaat besar dengan mempelajari kehidupan Panglima Moroni. Dia adalah teladan iman, pelayanan, dedikasi, komitmen, dan banyak sifat ke-Allah-an lainnya. Namun, daripada berfokus pada orang yang luar biasa ini, saya telah memilih untuk menyimak mereka yang tidak terlihat dalam sorotan, yang tidak menerima perhatian dunia, namun yang “tidak kurang bergunanya,” seperti yang tulisan suci ungkapkan.

Tidak semua dari kita akan menjadi seperti Moroni, mendapatkan pujian dari para rekan kita sepanjang hari setiap hari. Sebagian besar dari kita akan menjadi orang yang diam, yang relatif tidak dikenal yang datang dan pergi serta melakukan pekerjaan kita tanpa kehebohan. Kepada Anda yang mungkin menganggap [pemikiran] itu terasa sepi atau menakutkan atau pokoknya tidak spektakuler, saya mengatakan, Anda ‘tidak kurang bergunanya’ daripada yang paling spektakuler dari teman sejawat Anda. Anda pun adalah bagian dari pasukan Allah.

Pertimbangkan, misalnya, pelayanan luar biasa yang seorang ibu atau ayah berikan secara diam-diam dalam keadaan tak diketahui orang dalam rumah Orang Suci Zaman Akhir yang layak. Pikirkan tentang guru Ajaran dan Perjanjian dan pemimpin lagu Pratama dan pemimpin regu pramuka serta pengajar berkunjung Lembaga Pertolongan yang melayani dan memberkati jutaan orang yang namanya tidak akan pernah dielu-elukan di depan umum atau disorot di media nasional.

Puluhan ribu orang yang tidak terlihat memungkinkan kesempatan dan kebahagiaan kita setiap hari. Seperti yang tulisan suci nyatakan, mereka “tidak kurang berharganya” daripada mereka yang kehidupannya berada di halaman muka surat kabar.

Sorotan sejarah dan perhatian zaman terkini begitu sering berfokus kepada yang satu alih-alih kepada yang banyak. Individu sering kali dipisahkan dari rekan sebaya mereka dan diangkat sebagai pahlawan. Saya mengakui bahwa jenis perhatian seperti ini merupakan satu cara untuk mengidentifikasi mana yang orang kagumi atau dianggap memiliki nilai tertentu. Tetapi kadang-kadang pengakuan itu tidak pada tempatnya, atau bahkan mungkin memasyhurkan nilai-nilai yang keliru.

Kita harus memilih dengan bijaksana pahlawan dan teladan kita, sementara juga berterima kasih kepada banyak teman dan warga yang tidak begitu terkenal tetapi yang “tidak kurang berharganya” daripada orang-orang seperti Moroni-Moroni dalam kehidupan kita.5

2

Dalam tulisan suci, banyak orang yang melayani dalam bayangan orang lain memberikan kontribusi penting.

Barangkali Anda dapat mempertimbangkan bersama saya beberapa orang menarik dari tulisan suci yang tidak menerima sorotan perhatian tetapi yang, melalui lensa panjang sejarah, telah membuktikan diri mereka pahlawan sejati.

Banyak yang membaca cerita tentang nabi besar Nefi hampir sama sekali luput memerhatikan putra Lehi yang gagah berani lainnya yaitu Sam. Nefi adalah salah seorang tokoh paling terkenal di seluruh Kitab Mormon. Tetapi Sam? Nama Sam disebutkan di sana hanya sepuluh kali. Ketika Lehi menasihati dan memberkati anak cucunya, dia berkata kepada Sam:

“Diberkatilah engkau, dan benih keturunanmu; karena engkau akan mewarisi tanah ini seperti adikmu Nefi. Dan benih keturunanmu akan terbilang di antara benih keturunannya; dan engkau akan bahkan seperti adikmu, dan benih keturunanmu seperti benih keturunannya; dan engkau akan diberkati di sepanjang hidupmu.” (2 Nefi 4:11).

Peran Sam pada dasarnya adalah yang mendukung dan membantu adik lelakinya yang lebih dikenal, dan dia pada akhirnya menerima berkat-berkat yang sama yang dijanjikan kepada Nefi dan keturunannya. Tidak ada yang dijanjikan kepada Nefi yang ditahan dari Sam yang setia, namun kita hanya tahu sedikit tentang perincian pelayanan dan kontribusi Sam. Dia hampir menjadi orang yang tidak dikenal dalam kehidupan, tetapi jelas dia adalah pemimpin yang berjaya dan pemenang dalam catatan kekekalan.

Banyak yang memberikan kontribusi mereka dengan cara-cara yang tidak dielukan. Ismael mengadakan perjalanan dengan keluarga Nefi dengan pengurbanan pribadi yang besar, menderita “banyak kesengsaraan, kelaparan, kehausan, dan keletihan.” (1 Nefi 16:35). Kemudian di tengah-tengah semua kesengsaraan ini, dia binasa di padang belantara. Sedikit di antara kita bahkan dapat mulai memahami pengurbanan orang seperti itu di zaman dan kondisi yang primitif ketika itu. Barangkali jika kita lebih tanggap dan paham, kita juga akan berduka nestapa, seperti yang dilakukan para putrinya di padang belantara, karena apa yang telah orang ini berikan—dan kurbankan!—sehingga kita dapat memiliki Kitab Mormon dewasa ini.

Nama dan kenangan pria dan wanita seperti itu yang “tidak kurang bergunanya” banyak sekali dalam Kitab Mormon. Apakah itu Ibu Saria ataupun si hamba perempuan Abis, hamba ratu orang Laman, masing-masing memberikan kontribusi yang tidak dikenali oleh mata manusia tetapi dilihat oleh mata Allah.

Kita hanya memiliki dua belas ayat dalam tulisan suci yang berurusan dengan kehidupan Mosia, raja atas Tanah Zarahemla dan ayah Raja Benyamin yang terkenal. Namun pelayanannya kepada rakyat tak tergantikan. Dia menuntun orang-orang “melalui banyak pengkhotbahan dan penubuatan” dan “mereka diberi petuah secara berkelanjutan melalui firman Allah.” (Omni 1:13). Limhi, Amulek, dan Pahoran—di mana yang terakhir disebut memiliki keluhuran jiwa untuk tidak menghukum ketika dia dituduh dengan sangat tidak adil—adalah teladan lain orang-orang yang melayani tanpa mementingkan diri dalam bayangan sorotan yang diperoleh orang lain.

Serdadu Teankum, yang mengurbankan nyawanya sendiri, atau Lakonius, hakim kepala yang mengajari orang-orang untuk bertobat selama tantangan Gadianton, atau misionaris Omner dan Himni yang hampir tidak disebutkan, semuanya “tidak kurang bergunanya” daripada rekan-rekan mereka, namun mereka menerima sedikit sekali perhatian tulisan suci.

Kita tidak tahu banyak tentang Siblon, putra Alma yang setia yang ceritanya terjepit di antara cerita tentang Helaman, si pemimpin masa depan, dan Korianton, si pelanggar; tetapi adalah signifikan bahwa dia digambarkan sebagai “seorang pria yang saleh [yang] berjalan dengan lurus di hadapan Allah” (Alma 63:2). Nabi Nefi yang hebat, yang disebutkan dalam kitab Helaman, memiliki saudara lelaki bernama Lehi, yang tampaknya disebutkan hanya sekilas tetapi dicatat sebagai “tak sedikit pun tertinggal dari [Nefi] sehubungan dengan apa yang berkaitan dengan kebenaran.” [Helaman 11:19; lihat juga ayat 18].6

Gambar
Benyamin dan Mosia

Setelah Abis (kiri) menyentuh tangan ratu orang Laman, ratu bangkit dari tanah (lihat Alma 19:15–29).

3

Meskipun kita mungkin tidak terkenal, kita dapat memberikan pelayanan besar di dalam kerajaan.

Tentu saja, ada contoh orang-orang yang berguna ini dalam dispensasi kita juga. Oliver Granger adalah jenis orang yang pendiam, yang suka menolong pada zaman akhir yang diingat Tuhan di bagian 117 dari Ajaran dan Perjanjian. Nama Oliver mungkin tidak familier bagi banyak orang, jadi saya akan menggunakan kesempatan untuk memperkenalkan Anda kepada orang setia di masa awal Gereja ini.

Oliver Granger berusia sebelas tahun lebih tua dari Joseph Smith dan, seperti Nabi, berasal dari bagian utara New York. Karena terpapar cuaca yang sangat dingin ketika berusia tiga puluh tiga tahun, Oliver kehilangan sebagian besar penglihatannya. Terlepas dari penglihat annya yang terbatas, dia melayani tiga misi penuh waktu. Dia juga bekerja di Bait Suci Kirtland dan melayani pada dewan tinggi Kirtland.

Ketika sebagian besar Orang Suci diusir dari Kirtland, Ohio, Gereja meninggalkan sejumlah utang yang belum terbayar. Oliver ditunjuk untuk mewakili Joseph Smith dan Presidensi Utama dengan kembali ke Kirtland untuk menyelesaikan urusan Gereja. Tentang tugas ini, Ajaran dan Perjanjian mencatat: “Oleh karena itu, biarlah dia berjuang dengan sungguh-sungguh untuk penebusan Presidensi Utama Gereja-Ku, firman Tuhan.” (A&P 117:13).

Dia melaksanakan tugas ini dengan begitu memuaskan bagi pemberi kredit yang terlibat sehingga salah seorang dari mereka menulis: “Pengelolaan Oliver Granger dalam pengaturan urusan yang belum tuntas dari orang-orang yang telah pindah ke Far West, dalam memenuhi komitmen mereka dan dengan demikian mendukung integritas mereka, benar-benar layak dipuji, dan dia berhak mendapatkan penghargaan tertinggi saya, dan ucapan terima kasih yang mendalam.” (Horace Kingsbury, sebagaimana dikutip dalam Joseph Smith, History of the Church, 3:174).

Selama Oliver berada di Kirtland, sebagian orang, termasuk anggota Gereja yang tidak puas, berusaha untuk mendiskreditkan Presidensi Utama dan meragukan integritas mereka dengan menyebarkan tuduhan-tuduhan palsu. Oliver Granger, sesungguhnya, “menebus Presidensi Utama” melalui pelayanannya yang setia .… Tuhan berfirman tentang Oliver Granger: “Namanya akan disimpan sebagai ingatan sakral dari angkatan ke angkatan, selama-lamanya.” (A&P 117:12). “Aku akan meninggikan hambaku Oliver, dan memberikan untuknya nama yang besar di bumi, dan di antara orang-orangku, karena integritas jiwanya.” (History of the Church, 3:350).

Ketika dia meninggal pada tahun 1841, meskipun hanya beberapa Orang Suci yang masih tersisa di area Kirtland dan bahkan lebih sedikit lagi teman-teman Orang Suci, pemakaman Oliver Granger dihadiri oleh kumpulan banyak orang dari kota-kota di sekitarnya.

Walaupun Oliver Granger tidak terkenal dewasa ini seperti para pemimpin Gereja di masa awal lainnya, bagaimanapun dia juga orang yang hebat dan penting dalam pelayanan yang dia berikan pada kerajaan. Dan bahkan meskipun tidak seorang pun kecuali Tuhan yang mengingat namanya, itu merupakan berkat yang cukup baginya—atau bagi siapa pun dari kita.7

4

Nefi adalah teladan dalam mengingat Allah sebagai sumber kekuatan dan berkat-berkatnya.

Saya pikir kita hendaknya menyadari bahwa dapat ada bahaya rohani bagi mereka yang salah paham mengenai kesendirian dari selalu menjadi pusat perhatian. Mereka mungkin jadi mendambakan perhatian sehingga lupa akan signifikansi dari pelayanan yang diberikan.

Kita tidak boleh membiarkan diri kita berfokus pada sorotan popularitas sesaat atau menggantikan dengan cahaya yang atraktif itu pekerjaan yang penting tetapi sering kali anonimlah yang mendatangkan perhatian Allah, bahkan meskipun itu tidak akan masuk dalam berita jam 6 sore. Kenyataannya, tepukan tangan dan perhatian dapat menjadi penyakit rohani bahkan bagi orang yang paling berbakat sekalipun di antara kita.

Jika sorotan popularitas akan terarah kepada Anda suatu saat dalam kehidupan Anda, adalah baik bagi Anda untuk mengikuti teladan dari mereka dalam tulisan suci yang telah menerima kemasyhuran. Nefi adalah salah satu teladan yang hebat. Setelah semua yang dia capai saat mengadakan perjalanan di padang belantara bersama keluarganya, sikapnya masih tetap tertuju pada apa yang paling penting. Dia berkata:

“Dan bilamana aku berhasrat untuk bersukacita, hatiku merintih karena dosa-dosaku; walaupun demikian, aku tahu kepada siapa aku telah percaya.

Allahku telah menjadi pendukungku; Dia telah menuntunku melalui kesengsaraanku di padang belantara; dan Dia telah melindungiku di atas perairan samudra raya.

Dia telah memenuhiku dengan kasih-Nya, bahkan sampai dilalapnya dagingku.

Dia telah mempermalukan musuhku, sampai disebabkannya mereka berguncang di hadapanku.” (2 Nefi 4:19–22).

Sorotan perhatian tidak pernah membutakan Nefi akan sumber kekuatannya dan berkat-berkatnya.8

5

Ketika kita memahami mengapa kita melayani, kita tidak akan khawatir tentang di mana kita melayani.

Pada saat diperhatikan dan dilihat orang, mungkin juga bermanfaat bagi kita untuk menjawab pertanyaan, mengapa kita melayani? Ketika kita memahami mengapa, kita tidak akan khawatir tentang di mana kita melayani.

Presiden J. Reuben Clark, Jr., mengajarkan asas penting ini dalam kehidupannya sendiri. Pada konferensi umum bulan April 1951, Presiden David O. McKay didukung sebagai Presiden Gereja setelah meninggalnya Presiden George Albert Smith. Hingga saat itu, Presiden Clark telah melayani sebagai Penasihat Pertama untuk Presiden Heber J. Grant dan kemudian untuk Presiden George Albert Smith. Presiden McKay telah menjadi Penasihat Kedua bagi kedua pria itu.

Pada saat sesi konferensi terakhir ketika urusan Gereja dilakukan, Brother Stephen L. Richards dipanggil pada jabatan dalam Presidensi Utama dan didukung sebagai Penasihat Pertama. Presiden J. Reuben Clark, Jr., kemudian didukung sebagai Penasihat Kedua. Setelah pendukungan para pejabat Gereja, Presiden McKay menjelaskan mengapa dia memilih penasihatnya dalam urutan seperti itu. Dia berkata:

“Saya merasa bahwa satu asas penuntun dalam pilihan ini adalah mengikuti kesenioran dalam Dewan [Dua Belas]. Kedua pria ini duduk di posisi mereka dalam badan ketua itu di Gereja, dan saya merasa terilhami bahwa akan bijaksana jika saya melanjutkan sistem kesenioran yang sama dalam kuorum baru Presidensi Utama.” (Dalam Conference Report, 9 April 1951, hlm. 151).

Presiden Clark kemudian diminta untuk berbicara setelah Presiden McKay. Pernyataannya tentang peristiwa ini singkat tetapi mengajarkan sebuah pelajaran yang penting: “Dalam pelayanan kepada Tuhan, yang penting bukanlah di mana Anda melayani tetapi bagaimana. Dalam Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, seseorang menempati kedudukan di mana orang itu memang dipanggil, yang tempat itu tidak ada yang mencari ataupun menolak. Saya menjanjikan kepada Presiden McKay dan kepada Presiden Richards pelayanan penuh loyalitas pengabdian pada tugas-tugas yang mungkin datang kepada saya hingga segenap kekuatan saya dan kemampuan saya, dan sejauh itu akan memungkinkan saya untuk melakukannya, betapapun kurangnya kemampuan saya.” (Ibidem hlm. 154).

Pelajaran yang Presiden Clark ajarkan diungkapkan dengan cara lain dalam sajak ini oleh Meade McGuire, yang telah berkali-kali diulangi:

“Bapa, di mana aku akan bekerja hari ini?”

Dan kasihku mengalir hangat dan bebas.

Kemudian Dia menunjukkan sebuah tempat kecil.

Dan berfirman, “Uruslah itu bagi-Ku.”

Aku menjawab cepat, “Oh tidak; jangan yang itu!

Mengapa, tidak seorang pun akan melihat ,

Terlepas seberapa baik pekerjaan yang kulakukan;

Jangan tempat yang kecil itu untukku.”

Dan kata yang Dia firmankan, tidaklah keras;

Dia menjawabku dengan lembut:

“Ah, anak kecil, selidikilah hatimu itu.

Apakah engkau bekerja untuk mereka atau untuk-Ku?

Nazaret adalah tempat yang kecil,

Dan demikian pula Galilea.”

[Lihat Best-Loved Poems of the LDS People, dikompilasi Jack M. Lyon dan yang lain (1996), 152.]

Raya Benyamin menyatakan, “Lihatlah, aku berkata kepadamu bahwa karena aku telah menghabiskan masa hidupku dalam pelayananmu, aku tidak berhasrat untuk sesumbar, karena aku semata-mata telah berada dalam pelayanan Allah. Dan lihatlah, aku memberi tahu kamu hal-hal ini agar kamu boleh belajar kebijaksanaan; agar kamu boleh belajar bahwa bilamana kamu berada dalam pelayanan bagi sesamamu manusia kamu semata-mata berada dalam pelayanan bagi Allahmu.” (Mosia 2:16–17).9

Gambar
wanita melayani di pengalengan

Kita “paling bahagia dan paling berhasil dalam kehidupan” ketika “minat [kita] dipadukan dengan memberikan bantuan kepada orang lain dan membantu mereka menemukan jalan.”

6

Kita hendaknya melayani dengan setia dan secara diam-diam, waspada perihal pujian orang lain.

Dia yang paling bahagia dan paling berhasil dalam kehidupan adalah yang minatnya dipadukan dengan memberikan bantuan kepada orang lain dan membantu mereka menemukan jalan.

Tanda pada lintasan kereta api yang memperingatkan kita untuk berhenti, melihat, dan mendengarkan dapat menjadi penuntun bagi kita. Berhentilah sewaktu kita bergegas mengarungi kehidupan. Carilah segala yang ramah, bijaksana, sopan yang dapat kita lakukan, dan segala kebutuhan kecil manusia yang dapat kita penuhi. Dengarkan orang lain dan belajarlah tentang harapan-harapan dan masalah-masalah mereka agar kita dapat berkontribusi dengan cara-cara kecil untuk keberhasilan dan kebahagiaan mereka.10

Presiden Ezra Taft Benson mengatakan …: “Pelayanan seperti Kristus mempermuliakan .… Tuhan telah menjanjikan bahwa mereka yang kehilangan nyawa mereka melayani orang lain akan menyelamatkan nyawa mereka. Nabi Joseph Smith memberi tahu kita bahwa kita hendaknya “menghabiskan hidup kita” dalam mewujudkan tujuan-tujuan-Nya. (A&P 123:13).” (Ensign, November 1989, hlm. 5–6).

Jika Anda merasa bahwa banyak dari apa yang Anda lakukan tidak membuat Anda terkenal, jangan dimasukkan ke hati. Sebagian besar orang terbaik yang pernah hidup juga tidak terlalu terkenal. Layani dan tumbuhlah, dengan setia dan secara diam-diam. Waspadalah perihal pujian manusia. Yesus berfirman dalam Khotbah di Bukit:

“Jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka: karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di surga.

Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.

Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu;

Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” (Matius 6:2–4).

Semoga Bapa kita di Surga senantiasa akan membalas Anda demikian pula.11

Saran untuk Penelaahan dan Pengajaran

Pertanyaan

  • Apa yang Presiden Hunter coba bantu kita pahami dengan menekankan bahwa Helaman dan saudara-saudaranya “tidak kurang bergunanya” daripada Panglima Moroni? (Lihat bagian 1). Bagaimana pemahaman ini dapat membantu Anda?

  • Apa yang contoh-contoh tulisan suci di bagian 2 dapat ajarkan kepada kita? Bagaimana contoh-contoh ini dapat memengaruhi perasaan kita sendiri sewaktu kita melayani? Bagaimana Anda telah diberkati oleh orang lain yang telah melayani dengan secara diam-diam, tanpa dielukan?

  • Apa yang dapat kita pelajari dari cerita yang Presiden Hunter ceritakan tentang Oliver Granger? (Lihat bagian 3). Mengapa kita hendaknya tidak khawatir tentang menerima pengakuan ketika kita melayani?

  • Bagaimana “sorotan popularitas” atau kemasyhuran bisa berbahaya? (Lihat bagian 4). Apa yang dapat teladan Nefi ajarkan kepada Anda mengenai bagaimana kita bisa “tetap tertuju pada apa yang paling penting”?

  • Ulaslah kembali laporan Presiden J. Reuben Clark Jr. di bagian 5. Apa yang mengesankan bagi Anda tentang sikap dan perkataan Presiden Clark? Pertimbangkan jawaban Anda terhadap pertanyaan “Mengapa saya melayani?” Bagaimana kita dapat mengembangkan sikap memberikan yang terbaik terlepas dari di mana kita melayani?

  • Di bagian 6, Presiden Hunter merujuk pada janji Tuhan bahwa “mereka yang kehilangan nyawa mereka melayani orang lain akan memperoleh nyawa diri mereka” (lihat Matius 10:39; 16:25). Apa artinya ini? Bagaimana Anda telah menemukan bahwa ini benar? Bagaimana pelayanan telah membawa kebahagiaan kepada Anda?

Tulisan Suci Terkait

Matius 6:2–7, 24; 20:25–28; Yakobus 1:27; A&P 76:5–7; 121:34–37

Bantuan Penelaahan

“Bagikan apa yang Anda pelajari. Sewaktu Anda melakukan ini, gagasan Anda akan menjadi lebih jelas dan kuasa Anda untuk mengingat akan meningkat” (Mengajar, Tiada Pemanggilan yang Lebih Mulia [1999], 17).

Catatan

  1. Neal A. Maxwell, “Meek and Lowly” (Kebaktian Universitas Brigham Young, 21 Oktober 1986), 8; speeches. Byu. Edu.

  2. Thomas S. Monson, “President Howard W. Hunter: A Man for All Seasons,” Ensign, April 1995, 31.

  3. James E. Faust, “Howard W. Hunter: Man of God,” Ensign, April 1995, 27.

  4. Jon M. Huntsman Sr., “A Remarkable and Selfless Life,” Ensign, April 1995, 24.

  5. “No Less Serviceable,” Ensign, April 1992, 64–65.

  6. “No Less Serviceable,” 65.

  7. “No Less Serviceable,” 65–66.

  8. “No Less Serviceable,” 66.

  9. “No Less Serviceable,” 66–67.

  10. The Teachings of Howard W. Hunter, diedit Clyde J. Williams (1997), 267.

  11. “No Less Serviceable,” 67.