Presiden Dieter F. Uchtdorf: Bukankah benar bahwa kita sering menjadi begitu sibuk? Dan, sayangnya, kita bahkan mengenakan kesibukan kita sebagai medali kehormatan, seolah menjadi sibuk itu sendiri merupakan suatu pencapaian atau tanda dari kehidupan yang superior.
Benarkah demikian?
Saya berpikir mengenai Tuhan dan Teladan kita, Yesus Kristus, dan kehidupan singkat-Nya di antara orang-orang di Galilea dan Yerusalem. Saya telah mencoba untuk membayangkan Dia bergegas dari pertemuan ke pertemuan atau melakukan beberapa pekerjaan sekaligus untuk menyelesaikan daftar dari hal-hal yang mendesak.
Saya tidak dapat melihat itu.
Alih-alih, saya melihat Putra Allah yang merasa iba dan peduli dengan sengaja menjalani setiap hari. Ketika Dia berinteraksi dengan mereka di sekitar-Nya, mereka merasa penting dan dikasihi. Dia tahu nilai tak terbatas dari orang-orang yang ditemui-Nya. Dia memberkati mereka, melayani bagi mereka. Dia mengangkat mereka, menyembuhkan mereka. Dia memberi mereka karunia berharga berupa waktu-Nya.
(Dieter F. Uchtdorf, “Mengenai Penyesalan dan Resolusi,” Ensign atau Liahona, November 2012, 22)
Kembali ke halaman 54.
Bahas:Apa yang Juruselamat lakukan untuk mencapai kehidupan yang seimbang?
Baca:Mosia 4:27, 2 Nefi 9:51, serta kutipan oleh Penatua M. Russell Ballard (di sebelah kanan) dan Presiden James E. Faust (pada halaman 55)
Bahas:Hal-hal apa yang dapat disederhanakan atau dihilangkan dari kehidupan kita agar kita dapat mengalami lebih banyak sukacita?
Membuat komitmen:Buatlah komitmen untuk melakukan tindakan-tindakan berikut selama minggu ini. Centanglah kotak setelah Anda menyelesaikan setiap tugas:
Bertindaklah berdasarkan gagasan Anda untuk membawa lebih banyak keseimbangan dalam kehidupan Anda.
Bagikan dengan keluarga atau teman Anda apa yang telah Anda pelajari tentang menemukan keseimbangan.