Seminari
Belajar Melalui Roh


Belajar Melalui Roh

Mengundang Roh Kudus untuk Mengajari Anda

Gambar
Young woman kneeling by her bed praying. Shot in Brazil.

Bapa Surgawi dan Yesus Kristus ingin mengungkapkan kebenaran kepada kita melalui kuasa Roh Kudus. Pelajaran ini akan membantu Anda memahami bagaimana Roh Kudus menolong Anda untuk mempelajari kebenaran dan menerima wahyu pribadi. Anda juga akan belajar cara mengundang Roh Kudus untuk mengajari Anda dan cara mengenali saat Anda belajar melalui Roh.

Bayangkan Anda mengundang seorang teman untuk mengikuti pelajaran di seminari untuk pertama kalinya. Dalam salah satu pengalaman seminari pertama teman Anda, guru menjelaskan pentingnya mengundang Roh Kudus untuk menjadi guru sejati selama seminari dan penelaahan tulisan suci pribadi. Guru bersaksi bahwa melalui Roh Kudus siswa dapat menerima pesan-pesan pribadi dari Bapa Surgawi yang bahkan tidak diucapkan dengan lantang di dalam kelas. Teman Anda menanyai Anda, apa artinya belajar dari Roh Kudus.

Saat Anda memikirkan cara menanggapi, renungkan pertanyaan berikut. Sadari berbagai pikiran dan perasaan yang datang saat Anda menelaah pelajaran ini.

  • Menurut Anda, bagaimana pengalaman teman Anda di seminari akan berubah apabila dia merasa Allah sedang berkomunikasi dengannya saat dia menelaah Injil?

  • Seberapa percaya dirikah Anda dalam mengenali pengaruh Roh Kudus dalam hidup Anda dan mengundang-Nya untuk mengajari Anda?

Apa yang Roh lakukan bagi kita?

Saat Anda menelaah Injil, Roh Kudus dapat memberi Anda wahyu pribadi. Presiden Russell M. Nelson mengajarkan:

Gambar
Official portrait of President Russell M. Nelson taken January 2018

Anda tidak perlu bertanya-tanya tentang apa yang benar [lihat Moroni 10:5 ]. Anda tidak perlu bertanya-tanya tentang siapa yang dapat Anda percayai dengan aman. Melalui wahyu pribadi, Anda dapat menerima kesaksian Anda sendiri bahwa Kitab Mormon adalah firman Allah, bahwa Joseph Smith adalah seorang nabi, dan bahwa ini adalah Gereja Tuhan. Terlepas dari apa yang orang lain katakan atau lakukan, tidak ada yang dapat mengambil kesaksian yang terlahir ke dalam hati dan pikiran Anda tentang apa yang benar.

Saya mendorong Anda untuk merentang diri melampaui kemampuan rohani Anda saat ini untuk menerima wahyu pribadi …. Oh, ada begitu banyak lagi yang Bapa Anda di Surga inginkan Anda ketahui. …

… Kebenaran paling penting yang akan pernah Roh Kudus persaksikan kepada Anda adalah bahwa Yesus adalah Kristus, Putra Allah yang hidup. Dia Hidup!

(Russell M. Nelson, “Wahyu untuk Gereja, Wahyu untuk Kehidupan Kita”, Ensign atau Liahona, Mei 2018, 95–96)

Jawablah setidaknya satu dari pertanyaan berikutdi jurnal penelaahan Anda:

1.

  • Apa yang menonjol bagi Anda dari pernyataan Presiden Nelson?

  • Mengapa menurut Anda kebenaran paling penting yang dapat Roh Kudus persaksikan kepada Anda adalah bahwa Yesus adalah Kristus, Putra Allah yang hidup?

  • Bagaimana Anda akan merangkum dalam satu atau dua kalimat untuk teman Anda mengenai pentingnya wahyu pribadi dalam penelaahan Injilnya?

Bagaimanakah kita bisa mengenali pengaruh Roh Kudus?

Bayangkan teman Anda mulai menunjukkan ketertarikan tulus mengenai menerima wahyu dari Allah. Tetapi dia memberi tahu Anda, “Saya tidak yakin apakah pernah menerima wahyu sebelumnya. Bagaimana saya dapat mengenali Roh Kudus?”

Untuk membantu Anda menanggapi, bacalah petikan tulisan suci berikut. Cermati bagaimana pengaruh Roh dideskripsikan.

Jawablah setidaknya satu dari pertanyaan berikut dalam jurnal penelaahan Anda:

2.

  • Manakah deskripsi tentang Roh Kudus yang telah Anda baca yang akan ingin Anda bagikan dengan teman Anda? Mengapa?

  • Bagaimana Anda akan mendeskripsikan cara-cara Anda telah mengalami pengaruh Roh Kudus sementara menelaah Injil?

Bagaimana kita dapat mengundang Roh Kudus untuk mengajari kita?

Bapa Surgawi kita mengasihi kita dan ingin berbicara kepada kita melalui suara Roh Kudus yang lembut, tenang. Tetapi kita masing-masing harus memutuskan apakah kita bersedia untuk dengan sungguh-sungguh mengupayakan wahyu dari-Nya. Selain itu, ketika kita bertemu sebagai keluarga, anggota kelas, atau lingkungan, hasrat, sikap, dan tindakan kita dapat berdampak terhadap mereka di sekitar kita.

Penatua David A. Bednar dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan beberapa cara penting kita dapat mengundang Roh Kudus untuk mengajari kita.

Gambar
Elder David A. Bednar, Quorum of the Twelve Apostles official portrait. 2020.

Menerima Roh Kudus dimulai dengan hasrat kita yang tulus dan konstan akan kerekanan-Nya dalam hidup kita ….

Undangan kita bagi kerekanan Roh Kudus terjadi dalam banyak cara: melalui membuat dan menepati perjanjian-perjanjian; melalui berdoa dengan sungguh-sungguh sebagai individu dan keluarga; melalui menyelusuri tulisan suci dengan tekun; melalui memperkuat hubungan yang pantas dengan anggota keluarga serta teman; melalui mengupayakan pikiran, tindakan, dan bahasa yang bajik; dan melalui beribadat di rumah kita, di bait suci yang kudus, dan di Gereja.

(David A. Bednar, “Terimalah Roh Kudus,” Ensign atau Liahona, November 2010, 96)

  • Manakah sikap atau tindakan yang disebutkan Penatua Bednar yang telah membantu Anda mengundang Roh ke dalam hidup Anda?

  • Bagaimana Anda telah melihat sikap atau pilihan seseorang memudahkan (atau mempersulit) orang lain dalam keluarga atau anggota kelas untuk diajari oleh Roh?

3.

  • Bagaimana hasrat atau kemampuan Anda untuk belajar melalui Roh telah dipengaruhi oleh apa yang Anda telaah hari ini?

  • Apa yang ingin Anda pelajari lebih jauh mengenai wahyu pribadi dan diajari oleh Roh?

  • Apa yang akan Anda lakukan di rumah dan di seminari untuk mengundang Roh agar menyertai Anda sewaktu menelaah Perjanjian Baru?

Opsional: Ingin Belajar Lebih Banyak?

Apakah Tuhan sungguh-sungguh bersedia mengungkapkan hal-hal kepada saya?

Presiden Russell M. Nelson menjelaskan:

Gambar
Official portrait of President Russell M. Nelson taken January 2018

Salah satu hal yang telah berulang kali dikesankan oleh Roh di benak saya … adalah betapa bersedianya Tuhan mengungkapkan pikiran dan kehendak-Nya. Kesempatan istimewa menerima wahyu adalah salah satu karunia terbesar dari Allah bagi anak-anak-Nya.

(Russell M. Nelson, “Wahyu untuk Gereja, Wahyu untuk Kehidupan Kita”, Ensign atau Liahona, Mei 2018, 94)

Bagaimana saya dapat mengundang Roh Kudus untuk mengajari saya?

Penatua Ulisses Soares dari Kuorum Dua Belas Rasul membantu menjawab pertanyaan ini.

Gambar
Elder Ulisses Soares, Quorum of the Twelve Apostles official portrait.

Itu memerlukan berseru kepada Allah dan belajar cara membawa Injil Yesus Kristus ke pusat kehidupan kita. Jika kita melakukannya, saya berjanji bahwa pengaruh Roh Kudus akan membawa kebenaran ke dalam hati dan pikiran kita dan akan memberikan kesaksian mengenainya, mengajarkan segala sesuatu.

(Ulisses Soares, “Bagaimana Saya Dapat Memahami?”, Ensign atau Liahona, Mei 2019, 7)

Apa yang mungkin mengalihkan saya dari menerima wahyu yang Tuhan berhasrat kirimkan kepada saya?

Penatua David A. Bednar dari Kuorum Dua Belas Rasul berbagi wawasan ini:

Gambar
Elder David A. Bednar, Quorum of the Twelve Apostles official portrait. 2020.

Jika sesuatu yang kita pikirkan, lihat, dengar, atau lakukan menjauhkan kita dari Roh Kudus, maka kita hendaknya berhenti memikirkan, melihat, mendengar, atau melakukan hal itu. Jika itu dimaksudkan untuk menghibur, misalnya, menjauhkan kita dari Roh Kudus, maka sesungguhnya hiburan jenis itu bukanlah untuk kita. Karena Roh tidak dapat tinggal dalam apa yang tidak senonoh, jahat, atau tidak sopan, maka jelaslah hal-hal semacam itu bukanlah untuk kita.

(David A. Bednar, “Agar Roh-Nya Selalu Menyertai Kita”, Ensign atau Liahona, Mei 2006, 30)

Presiden M. Russell Ballard dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan:

Gambar
Official portrait of President M. Russell Ballard of the Quorum of the Twelve Apostles, 2004.

Terlalu banyak orang memperkenankan diri mereka sendiri untuk hampir hidup daring dengan perangkat pintar mereka—layar menerangi wajah mereka siang dan malam dan pelantang telinga di telinga mereka menghalangi suara lembut, tenang Roh. Jika kita tidak menemukan waktu untuk mencabut alat itu, kita mungkin kehilangan kesempatan untuk mendengar suara Dia yang berfirman, “Diamlah dan ketahuilah bahwa Akulah Allah” [Mazmur 46:10].

(M. Russell Ballard, “Karunia Berharga dari Allah”, Ensign atau Liahona, Mei 2018, 10)

Bagaimana saya dapat mengenali wahyu dalam pikiran saya?

Nabi Joseph Smith mengajarkan:

Gambar
Half-length frontal portrait of the Prophet Joseph Smith, Jr. Joseph’s head is turned to the side in a three-quarter view, right hand on hip and his left hand holds sheets of papers. He is depicted wearing a dark brown suit and a white shirt and tie.

Seseorang boleh memetik manfaat dari menyimak persekutuan pertama dari roh wahyu; misalnya, sewaktu Anda merasakan kecerdasan murni mengalir ke dalam diri Anda, itu bisa memberi Anda percikan gagasan yang tiba-tiba.

Penatua Richard G. Scott (1928–2015) dari Kuorum Dua Belas Rasul berbagi wawasan ini:

Gambar
Half-length frontal portrait of the Prophet Joseph Smith, Jr. Joseph’s head is turned to the side in a three-quarter view, right hand on hip and his left hand holds sheets of papers. He is depicted wearing a dark brown suit and a white shirt and tie.

Sebuah kesan dalam pikiran sangatlah spesifik. Kata-kata yang terperinci dapat didengar atau dirasakan dan ditulis seolah-olah petunjuk sedang didiktekan.

(Richard G. Scott, “Helping Others to Be Spiritually Led [Membantu Orang Lain Dipimpin secara Rohani” [ceramah yang diberikan kepada pendidik religi dalam sebuah simposium tentang Ajaran dan Perjanjian dan sejarah Gereja, Brigham Young University, 11 Agustus1998]; lihat juga Teaching Seminary: Preservice Readings [2004], 55)

Bagaimana saya dapat membedakan antara dorongan dari Roh Kudus dan pikiran saya sendiri?

Penatua David A. Bednar dari Kuorum Dua Belas Rasul dan istrinya, Sister Susan Bednar, membantu menjawab pertanyaan ini dalam video “Elder and Sister Bednar—Recognizing the Spirit [Penatua dan Sister Bednar—Mengenali Roh]” (kode waktu 0:00 hingga 5:13), terdapat di ChurchofJesusChrist.org.