2007
Petunjuk Tambahan Imamat Harun dan Remaja Putri
Mei 2007


Petunjuk Tambahan Imamat Harun dan Remaja Putri

Sumber-sumber berikut dapat digunakan sebagai tambahan, tetapi bukan untuk menggantikan, pelajaran dalam Buku Pedoman Imamat Harun 2 dan Buku Pedoman Remaja Putri 2. Beberapa kegiatan Tugas kepada Allah dan Kemajuan Pribadi yang disebutkan di dalam buku penuntun dapat dikerjakan selama waktu pelajaran, atau Anda dapat mengimbau para anggota kuorum maupun anggota kelas untuk menyelesaikannya di rumah.

Mohon ajarkan pelajaran-pelajaran ini sesuai urutan pencetakannya. Buku pedoman ini tidak mencakup pelajaran khusus Natal. Jika Anda ingin mengajarkan pelajaran khusus Natal, pertimbangkanlah untuk menggunakan tulisan suci, ceramah-ceramah konferensi, artikel-artikel di dalam majalah Gereja, gambar-gambar, dan nyanyian rohani yang berpusat pada kehidupan serta misi Juruselamat.

Untuk mendapatkan petunjuk tambahan versi selain bahasa Inggris dalam bahasa lainnya, kunjungilah www.lds.org, klik pada “Languages,” dan pilihlah sebuah bahasa. Klik pada “Liahona,” kemudian terbitan Mei 2007. Versi bahasa Inggris petunjuk tambahan dapat ditemukan di www.lds.org dengan meng-klik pada “Gospel Library.” Ada link terhadap petunjuk tambahan pada kolom kanannya.

Buku Pedoman Remaja Putri 2

Pelajaran 26: Sakramen

L. Tom Perry, “Saat Kita Mengambil Sakramen,” Liahona, Mei 2006, 39. Pertimbangkan untuk mengganti kisah Pam dengan kisah Penatua Perry mengenai berlibur di sebuah resor.

Kemajuan Pribadi, “Nilai Pengalaman Iman,” no. 4.

Pelajaran 27: Memperkuat Kesaksian Melalui Kepatuhan

Henry B. Eyring, “Kesiapan Rohani: Mulai Sejak Dini dan Konsisten,” Liahona, November 2005, 37. Gunakan empat keadaan Penatua Eyring sewaktu Anda membahas bagaimana kepatuhan dapat memperkuat kesaksian.

Pelajaran 28: Hak Pilihan

Robert D. Hales, “Untuk Bertindak bagi Diri Kita Sendiri: Karunia dan Berkat Hak Pilihan,” Liahona, Mei 2006, 4. Pertimbangkan untuk mengganti kisah Presiden Tanner dengan daftar Penatua Hales mengenai enam pilihan dasar.

Wolfgang H. Paul, “Karunia Hak Pilihan,” Liahona, Mei 2006, 34. Tambahkan kutipan Presiden Smith dengan membahas alasan-alasan Penatua Paul mengapa hak pilihan penting.

Pelajaran 29: Permuliaan

James E. Faust, “Di Mana Saya Mengambil Posisi Saya?” Liahona, November 2004, 18. Gunakan nasihat Presiden Faust untuk memperlihatkan bahwa mengambil posisi kita sekarang akan menolong kita masing-masing bertahan sampai akhir.

David A. Bednar, “Agar Roh-Nya Selalu Menyertai Kita,” Liahona, Mei 2006, 28. Gunakan “Tata Cara dan Perjanjian yang Berkaitan dengan Pembaptisan” sewaktu Anda mengajarkan pentingnya menerima tata cara dan membuat perjanjian.

Pelajaran 30: Memperkuat Kesaksian Melalui Pelayanan

Thomas S. Monson, “Teguhlah Landasan,” Liahona, November 2006, 62. Ceritakan kisah Presiden Monson mengenai kelas Remaja Putri sebagai pengganti salah satu kisah di bagian “Pelayanan Sejati Mendatangkan Sukacita.”

Kemajuan Pribadi, “Nilai Pengalaman Kebaikan,” no. 1, 2, 5, and 6.

Pelajaran 31: Hukum Negara

Russell M. Nelson, “Berbahagialah Orang yang Membawa Damai,” Liahona, November 2002, 39. Gunakan bagian “Tanggung Jawab Masyarakat” dalam artikel ini ketika membahas cinta terhadap negeri.

Pelajaran 32: Pentingnya Kehidupan

Russell M. Nelson, “Penciptaan,” Liahona, Juli 2000, 102. Gunakan ceramah ini untuk menjelaskan keajaiban Penciptaan.

Kemajuan Pribadi, “Nilai Pengalaman Kodrat Ilahi,” no. 1.

Pelajaran 33: Kuasa Suci untuk Menyambung Keturunan

Richard G. Scott, “Kekudusan Kedudukan Sebagai Wanita,” Liahona, Juli 2000, 43. Ceritakan kisah tentang pertemuan Penatua Scott dengan remaja putri dalam truk. Bandingkan perilaku dan cara berpakaian mereka dengan standar-standar Gereja.

“The Sacred Powers of Procreation,” Liahona, Juni 2005, 38. Gunakan “Keluarga: Pernyataan kepada Dunia” untuk menekankan asas-asas pelajaran ini.

Pelajaran 34: Perpegang Teguh pada Standar Tuhan

James E. Faust, “Terang Anda—Panji bagi Bangsa-Bangsa,” Liahona, Mei 2006, 111. Bagikan kisah tentang Joan of Arc di akhir pelajaran, akhiri dengan imbauan Presiden Faust untuk mempertahankan standar-standar yang tinggi.

Kemajuan Pribadi, “Nilai Pengalaman Integritas,” no. 1.

Pelajaran 35: Pilihan yang Bijaksana

Richard G. Scott, “Bagaimana Hidup dengan Baik di Tengah-Tengah Kejahatan yang Meningkat,” Liahona, Mei 2004, 100. Pertimbangkan untuk mengganti bagian pendahuluan dengan kisah tentang dusun di Quiriza.

Robert D. Hales, “Untuk Bertindak bagi Diri Kita Sendiri: Karunia dan Berkat Hak Pilihan,” Liahona, Mei 2006, 4. Pertimbangkan untuk menyertakan konsep Penatua Hales tentang meninggalkan sebuah pelajaran yang sangat penting bagi anak-anak serta cucu-cucu kita.

Pelajaran 36: Kejujuran

Richard C. Edgley, “Tiga Handuk dan Koran Seharga 25 Sen,” Liahona, November 2006, 72. Untuk mengakhiri pelajaran, bagikan kisah Uskup Edgley mengenai tiga handuk.

Kemajuan Pribadi, “Nilai Pengalaman Integritas,” no. 2.

Pelajaran 37: Mempertahankan Kesucian Melalui Kehidupan yang Saleh

Jeffrey R. Holland, “Kepada Para Remaja Putri,” Liahona, November 2005, 28. Gunakan untuk menambah bagian dalam mempertahankan kesucian.

Presidensi umum Remaja Putri dan Remaja Putra, “Keyakinan Sejati,” Liahona, Januari 2007, 8. Gunakan saran-saran mengenai bagaimana memiliki pikiran yang bajik secara terus-menerus untuk menambah kisah tentang Carolyn.

Kemajuan Pribadi, “Nilai Proyek Integritas,” pokok 5.

Pelajaran 38: Kesehatan Jasmani

Boyd K. Packer, “Kamu Adalah Bait Allah,” Liahona, Januari 2001, 85. Bagikan kisah tentang berkat bapa bangsa Presiden Packer sewaktu Anda membahas berkat-berkat dari merawat tubuh kita.

Diane L. Spangler, “Tubuh, Sebuah Karunia Kudus,” Liahona, Juli 2005, 16. Mulailah pelajaran dengan membahas perbedaan antara pandangan Allah dan pandangan dunia mengenai penampilan fisik.

Pelajaran 39: Mencegah Penyakit

Dieter F. Uchtdorf, “Melihat Akhir dari Permulaan,” Liahona, Mei 2006, 42. Bagikan pengalaman masa kanak-kanak Penatua Uchtdorf ketika membahas pentingnya mempraktikkan kesehatan yang baik.

Pelajaran 40: Penguasaan Diri

Dieter F. Uchtdorf, “Di Atas Sayap Elang,” Liahona, Juli 2006, 14. Pertimbangkan untuk menggunakan artikel ini untuk menambah “Tulisan Suci dan Para Pemimpin Gereja Mengajarkan Cara Mengembangkan Pengendalian Diri.”

David A. Bednar, “Tidak Ada Batu Sandungan bagi Mereka,” Liahona, November 2006, 89. Sertakan bagian “Memilih untuk Tidak Tersinggung” dalam pembahasan “Pengendalian Diri Menuntun pada Kebahagiaan dan Penghargaan Diri.”

Kemajuan Pribadi, “Nilai Pengalaman Integritas,” no. 2 dan 5.

Pelajaran 41: Optimisme

Joseph B. Wirthlin, “Hidup Berkelimpahan,” Liahona, Mei 2006, 99. Anda dapat menggunakan kisah dan contoh dari artikel ini ketika membahas bagaimana kita dapat belajar untuk menjadi ceria dan optimis.

Anthony D. Perkins, “Kasih yang Besar dan Menakjubkan,” Liahona, November 2006, 76. Gunakan artikel ini di sepanjang pelajaran untuk membantu mengenali kekecewaan dan cara-cara untuk mengatasinya.

Pelajaran 42: Rasa Syukur dan Penghargaan

Gordon B. Hinckley, “Sebuah Nasihat dan Doa Nabi untuk Remaja,” Liahona, April 2001, 30. Bacalah bagian mengenai menjadi bersyukur atas dukungan di awal pelajaran.

Dallin H. Oaks, “Bersyukurlah dalam Segala Hal,” Liahona, Mei 2003, 95. Mengaculah pada gagasan-gagasan dalam artikel ini sewaktu Anda membahas cara-cara untuk menyatakan perasaan syukur.

Kemajuan Pribadi, “Nilai Pengalaman Nilai Pribadi,” no. 3.

Pelajaran 43: Pemanfaatan Waktu Senggang yang Bijaksana

Thomas S. Monson, “Jalan Menuju Kesempurnaan,” Liahona, Juli 2002, 111. Gunakan empat saran Presiden Monson untuk menjelaskan pentingnya pekerjaan dan kerugian yang disebabkan oleh penangguhan.

Joseph B. Wirthlin, “Ikutlah Aku,” Liahona, Juli 2002, 15. Pertimbangkan untuk menggunakan poin-poin dari ceramah ini dengan pengantar pelajaran.

Kemajuan Pribadi, “Nilai Pengalaman Pilihan dan Pertanggungjawaban,” no. 2.

Pelajaran 44: Mengembangkan Bakat

James E. Faust, “Saya Percaya Saya Bisa, Saya Sudah Tahu Saya Bisa,” Liahona, November 2002, 49. Gunakan artikel ini untuk menambah bagian “Penerapan Pelajaran,” dengan menekankan perlunya meningkatkan dan menggunakan karunia-karunia kita untuk kebaikan.

Ronald A. Rasband, “The Parable of the Talents,” Liahona, Agustus 2003, 34. Gunakan artikel untuk membantu mengajarkan Matius 25:14–30.

Kemajuan Pribadi, “Nilai Pengalaman Pengetahuan,” no. 2.

Pelajaran 45: Berperan Serta dalam Seni Budaya

Dallin H. Oaks, “Eight Reasons for Revelation,” Liahona, September 2004, 8. Gunakan empat hal dari Penatua Oaks di bawah judul “Tujuan untuk Wahyu” sebagai bagian dari pembahasan mengenai “Seni Budaya Dapat Memperkaya Kehidupan Kita.”

Kemajuan Pribadi, “Nilai Pengalaman Nilai Pribadi,” no. 6.

Pelajaran 46: Tanggung Jawab Keuangan

Joseph B. Wirthlin, “Utang Duniawi, Utang Surgawi,” Liahona, Mei 2004, 40. Sertakan lima langkah Penatua Wirthlin untuk kebebasan keuangan dalam pembahasan Anda mengenai kemandirian.

Kemajuan Pribadi, “Nilai Pengalaman Pilihan dan Pertanggungjawaban,” no. 7.

Pelajaran 47: Lingkungan yang Menggembirakan

Dieter F. Uchtdorf, “Di Atas Sayap Elang,” Liahona, Juli 2006, 14. Ceritakan bagaimana Wright bersaudara memengaruhi lingkungan mereka sebagai bagian dari pembahasan Anda mengenai “Menciptakan Lingkungan yang Sehat.”

Jeremy Robertson, “The Sign on the Wall,” Liahona, Agustus 2004, 8. Bagikan kisah ini sebagai bagian dari pengantar Anda.

Pelajaran 48: Kecakapan Berkomunikasi dalam Kepemimpinan

L. Tom Perry, “A Solemn Responsibility to Love and Care for Each Other,” Liahona, Juni 2006, 56. Gunakan poin-poin dari artikel ini untuk menambah pelajaran di bagian “Kita Semua Dapat Menjadi Pemimpin.“

M. Russell Ballard, “Hai, Jadilah Bijaksana,” Liahona, November 2006, 17. Bahaslah enam cara kita dapat melayani dengan bijak dan baik sebagai bagian dari “Kepemimpinan Adalah Kasih di dalam Tindakan.”

Pelajaran 49: Menghargai dan Mendorong Para Penderita Kelainan

Gayle M. Clegg, “Teaching Our Children to Accept Differences,” Liahona, Juni 2004, 16. Jika video yang disebutkan dalam pelajaran ini tidak tersedia, bagikan dua kisah di awal artikel ini.

Buku Pedoman Imamat Harun 2

Pelajaran 26: Pikiran yang Layak

Dallin H. Oaks, “Pornografi,” Liahona, Mei 2005, 87. Sertakan peringatan Penatua Oaks dalam pembahasan.

Tugas kepada Allah (Pengajar), “Pengembangan Rohani,” no. 5.

Pelajaran 27: Hukum Tuhan Tentang Kesehatan

Thomas S. Monson, “Teguh pada Iman,” Liahona, Mei 2006, 18. Pertimbangkan untuk mengganti kisah di akhir pelajaran dengan analogi maka-feke.

Tugas kepada Allah (Diaken), “Pengembangan Pendidikan, Pribadi, dan Karier,” no. 12.

Pelajaran 28: Hari Sabat

L. Tom Perry, “Pentingnya Keluarga,” Liahona, Mei 2003, 40. Gunakan nasihat Penatua Perry mengenai kegiatan yang pantas di hari Sabat di bagian pertama pelajaran.

Earl C. Tingey, “Membangun Pola-Pola Kekal,” Liahona, Oktober 2004, 20. Gantilah kisah Penatua Cook dengan nasihat Penatua Tingey di bagian pelajaran “Hari Sabat.”

Tugas kepada Allah (Pengajar), “Pengembangan Rohani,” no. 2.

Pelajaran 29: Tujuan Hidup

Richard G. Scott, “Kebenaran yang Dipulihkan,” Liahona, November 2005, 78. Akhiri pelajaran dengan nasihat Penatua Scott mengenai bagaimana memahami rencana keselamatan akan menolong kita mengatasi tantangan kehidupan.

Robert D. Hales, “Untuk Bertindak bagi Diri Kita Sendiri: Karunia dan Berkat Hak Pilihan,” Liahona, Mei 2006, 4. Gunakan gagasan dari artikel ini untuk memperlihatkan bagaimana hak pilihan dapat menolong kita mengatasi godaan.

Pelajaran 30: Kemurahan Hati

H. David Burton, “Hati yang Lembut dan Tangan yang Terulur,” Liahona, Mei 2006, 8. Bagikan beberapa contoh Penatua Burton sebagai ganti kisah di akhir pelajaran.

Tugas kepada Allah (Pengajar), “Pengembangan Kewarganegaraan dan Sosial,” no. 3.

Pelajaran 31: Pengampunan

James E. Faust, “Kurban Tebusan: Penghargaan Terbesar Kita,” Liahona, Januari 2002, 19. Di bagian pertama pelajaran, bahaslah bagaimana Kurban Tebusan memungkinkan kita untuk mengampuni orang lain.

Boyd K. Packer, “The Brilliant Morning of Forgiveness,” Ensign, November 1995, 18. Pertimbangkan untuk mengganti kisah Corrie ten Boom dengan kisah John Breen dari artikel ini.

Pelajaran 32: Memperkuat Karunia Roh

David A. Bednar, “Belas Kasihan Tuhan yang Lembut,” Liahona, Mei 2005, 99. Jelaskan bagaimana karunia-karunia rohani datang kepada kita sebagai belas kasihan yang lembut dari Tuhan.

Pelajaran 33: Carilah Pengetahuan

John K. Carmack, “Dana-tetap Pendidikan: Cahaya Terang Harapan,” Liahona, Januari 2004, 32. Bahaslah asas-asas yang dapat kita pelajari mengenai memperoleh pendidikan dari program Dana-tetap Pendidikan.

Tugas kepada Allah (Pengajar), “Pengembangan Pendidikan, Pribadi, dan Karier,” no. 1 dan 2.

Pelajaran 34: Kekuatan Contoh

Gordon B. Hinckley, “Pentingnya Kebaikan Hati yang Lebih Besar,” Liahona, Mei 2006, 58. Ceritakan kisah tentang Richard sebagai ganti dari salah satu kisah dalam “Contoh yang Baik dari Seorang Pemegang Imamat Harun Memengaruhi Pendapat Orang Lain tentang Gereja.”

Thomas S. Monson, “Rancangan Tuhan,” Liahona, Januari 2006, 2. Sertakan bagian yang berjudul “Teladan bagi Orang-Orang Percaya” dalam pembahasan.

Pelajaran 35: Mematuhi, Menghormati dan Menyokong Hukum

Tugas kepada Allah (Diaken), “Pengembangan Kewarganegaraan dan Sosial,” no. 5.

Pelajaran 36: Mengucap Syukur dalam Segala Hal

Dallin H. Oaks, “Bersyukurlah dalam Segala Hal,” Liahona, Mei 2003, 95. Gantilah bagian pengantar dengan lima alasan kita bersyukur dari Penatua Oaks. Mintalah kelas Anda memberikan contoh dari kehidupan mereka yang cocok dengan setiap kategori.

H. David Burton, “Hati yang Lembut dan Tangan yang Terulur,” Liahona, Mei 2006, 8. Pertimbangkan untuk mengganti kisah tentang juru lelang dengan kisah tentang Joseph Smith.

Tugas kepada Allah (Pengajar), “Pengembangan Rohani,” no. 10.

Pelajaran 37: Memahami Peran Wanita

Gordon B. Hinckley, “Wanita dalam Kehidupan Kita,” Liahona, November 2004, 82. Gunakan artikel ini untuk membahas bagaimana peranan wanita berbeda dengan peranan pria namun sama pentingnya.

Julie B. Beck, “Hati Seorang Ibu,” Liahona, Mei 2004, 75. Gunakan artikel ini untuk menambah rangkuman pelajaran.

Pelajaran 38: Hidup Dengan Benar di Dunia yang Jahat

James E. Faust, “Mulut Maut,” Liahona, Mei 2003, 51. Gunakan analogi air terjun dari artikel ini untuk memulai pelajaran.

Richard G. Scott, “Bagaimana Hidup Dengan Baik di Tengah-Tengah Kejahatan yang Meningkat,” Liahona, Mei 2004, 100. Tambahkan pengantar dengan membagikan pengalaman misionaris Penatua Scott dalam mengajarkan Injil kepada penduduk desa.

Tugas kepada Allah (Diaken, Pengajar, dan Imam), “Kegiatan Keluarga,” no. 2.

Pelajaran 39: Keberanian Moral

Gordon B. Hinckley, “Mengikuti Jalan yang Lurus dan Sempit,” Liahona, Januari 2005, 2. Gunakan bagian ketiga dari artikel ini untuk menambah pembahasan mengenai meningkatkan keberanian moral untuk menghadapi tantangan dengan lebih baik.

Tugas kepada Allah (Imam), “Kegiatan Keluarga,” no. 2.

Pelajaran 40: Menghindari dan Mengatasi Godaan

Dieter F. Uchtdorf, “Melihat Akhir dari Permulaan,” Liahona, Mei 2006, 42. Pertimbangkan untuk mengganti nasihat oleh Penatua Rector dengan nasihat Penatua Uchtdorf mengenai standar-standar.

Tugas kepada Allah (Pengajar), “Pengembangan Rohani,” no. 5.

Pelajaran 41: Sakramen: Mengingat Dia

L. Tom Perry, “Saat Kita Mengambil Sakramen,” Liahona, Mei 2006, 39. Gunakan asas-asas dari artikel ini sewaktu Anda mengajarkan tentang perjanjian yang dibuat sewaktu mengambil sakramen.

Tugas kepada Allah (Diaken), “Kegiatan Kuorum,” no. 7; (Imam), “Kegiatan Kuorum,” no. 1.

Pelajaran 42: Mengikuti Para Pemimpin Gereja

L. Tom Perry, “Kami Percaya Akan Segala Hal yang Telah Dinyatakan Allah,” Liahona, November 2003, 85. Sewaktu Anda mengajarkan bagian pertama dari pelajaran ini, ulaslah bagaimana wahyu datang bagi Gereja.

Jeffrey R. Holland, “Lagi Para Nabi di Negeri Itu,” Liahona, November 2006, 104. Gunakan asas-asas dari ceramah Penatua Holland untuk menambah bagian “Para Pemimpin Gereja Memberi Bimbingan bagi Kepentingan Kita.”

Pelajaran 43: Persiapan Rohani untuk Berangkat Misi

David A. Bednar, “Menjadi Seorang Misionaris,” Liahona, November 2005, 44. Gunakan ceramah ini untuk menjelaskan bagaimana dan mengapa kita secara rohani hendaknya mempersiapkan diri bagi pekerjaan misionaris.

Gunakan Liahona edisi Maret 2007 untuk menambah pelajaran.

Pelajaran 44: Menyiapkan Perkawinan Bait Suci Sekarang

Russell M. Nelson, “Persiapan Pribadi dan Berkat-Berkat Bait Suci,” Liahona, Juli 2001, 37. Gunakan ceramah ini untuk petunjuk tambahan mengenai rekomendasi bait suci dan persiapan pribadi yang diperlukan untuk memasuki bait suci.

M. Russell Ballard, “Yang Paling Berarti Adalah yang Paling Bertahan Lama,” Liahona, November 2005, 41. Gunakan tiga saran Penatua Ballard untuk mendukung rangkuman pelajaran.

Pelajaran 45: Pengajar ke Rumah yang Efektif

Thomas S. Monson, “Lakukan Tugas Anda—Itulah yang Terbaik,” Liahona, November 2005, 56. Terapkan nasihat Presiden Monson mengenai pengajaran ke rumah di bagian “Pengajaran ke Rumah Adalah Tanggung Jawab Imamat.”

Tugas kepada Allah (Pengajar), “Kegiatan Kuorum,” no. 1.

Pelajaran 46: Menghindari Pengaruh Media yang Menurunkan Martabat

M. Russell Ballard, “Biarlah Suara Kita Didengar,” Liahona, November 2003, 16. Sertakan beberapa saran Penatua Ballard mengenai memperkecil pengaruh negatif dari media dalam rangkuman Anda.

Tugas kepada Allah (Pengajar), “Pengembangan Kewarganegaraan dan Sosial,” no. 9.

Pelajaran 47: Berbicara yang Bersih dan Tepat

H. David Burton, “Tetap Tegar,” Liahona, Januari 2002, 75. Gunakan contoh Uskup Burton yang kedua ketika membahas mengenai tutur kata kita mengungkapkan apa yang ada di hati kita.

Pelajaran 48: Mempertahankan Patokan yang Benar

James E. Faust, “Berdiri di Tempat-Tempat Kudus,” Liahona, Mei 2005, 62. Gunakan asas-asas dari artikel ini untuk membahas bagaimana berdiri di tempat-tempat kudus dapat menolong kita menjadi berada di dunia tetapi bukan dari dunia.

Tugas kepada Allah (Pengajar), “Kegiatan Keluarga,” no. 2.

Pelajaran 49: Kejujuran dan Integritas

D. Todd Christofferson, “Marilah Kita Menjadi Pria yang Bersikap Jantan,” Liahona, November 2006, 46. Gunakan gagasan dari artikel ini sewaktu Anda mengakhiri pelajaran.

Richard C. Edgley, “Tiga Handuk dan Koran Seharga 25 Sen,” Liahona, November 2006, 72. Gantilah kisah di akhir pelajaran dengan kisah Uskup Edgley mengenai pekerjaan musim panasnya dan tentang koran.

Tugas kepada Allah (Imam), “Pengembangan Rohani,” no. 1.

Pelajaran 50: Menghargai dan Memberi Semangat Orang-Orang Cacat

Tugas kepada Allah (Imam), “Pengembangan Jasmani,” no. 11.