Seminari
Ibrani 2–4


Ibrani 2–4

Juruselamat Dapat Membantu Kita di Saat Kita Memiliki Kebutuhan

Gambar

Pernahkah Anda bertanya-tanya apakah orang lain benar-benar memahami apa yang Anda alami dalam kehidupan? Kitab Ibrani mengajarkan bahwa Yesus Kristus turun dari takhta surgawi-Nya untuk hidup sebagai manusia fana di bumi dan melaksanakan Pendamaian yang tak terbatas bagi kita. Karena ini, Dia mengenal kita secara sempurna dan mengetahui secara sempurna cara menolong kita. Pelajaran ini dapat meningkatkan keyakinan Anda bahwa Yesus Kristus dapat menolong Anda di saat-saat ada kebutuhan.

Juruselamat memahami

Baca, nyanyikan, atau dengarkan nyanyian pujian “Di Mana Kiranya Damai Sejah‘tra?” (Nyanyian Rohani, no. 46).

Anda juga dapat menyaksikan video “Where Can I Turn for Peace [Di Mana Kiranya Damai Sejah‘tra]?” (04:03) di ChurchofJesusChrist.org.

  • Bagaimana Anda akan menjelaskan pesan dari nyanyian pujian ini dengan kata-kata Anda sendiri?

Dalam jurnal penelaahan Anda, tulislah tentang sesuatu yang dengannya Anda benar-benar memerlukan bantuan dalam kehidupan Anda.

Dalam suratnya kepada orang Ibrani, Paulus mengajari para Orang Suci tentang Yesus Kristus dan bagaimana Dia dapat memberi mereka kekuatan dalam keadaan yang mereka hadapi (lihat Ibrani 4:16). Sewaktu Anda menelaah, carilah bagaimana Yesus Kristus dapat menolong Anda.

Dalam jurnal penelaahan Anda, buatlah sebuah bagan seperti yang berikut:

Mengapa Yesus Kristus mampu memahami saya?

Apa berkat-berkat yang dapat Yesus Kristus berikan kepada saya karena Dia memahami saya?

Bacalah Ibrani 2:9–10, 13–18 , dan 4:12–16 , mencari jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan dalam bagan. Tuliskan jawaban di bawah judul yang tepat. Cermati bahwa Ibrani 2:9 dan 16 merujuk kepada Yesus Kristus meninggalkan takhta surgawi-Nya untuk hidup sebagai manusia fana di bumi.

1. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dalam jurnal penelaahan Anda:

  • Apa yang Anda pelajari mengenai Yesus Kristus yang Anda rasa dapat membantu Anda atau orang lain?

  • Mengapa mungkin menghibur untuk mengetahui bahwa Yesus Kristus dapat membedakan “pertimbangan dan pikiran hati”? ( Ibrani 4:12).

  • Apa yang Anda pahami dari frasa “Ia dapat menolong mereka yang dicobai”? ( Ibrani 2:18). Cermati bahwa kata yang diterjemahkan sebagai “dicobai” juga dapat diterjemahkan sebagai “diuji” atau “tunduk pada pencobaan.” Kata menolong berarti bergegas membantu seseorang.

Satu kebenaran yang mungkin telah Anda temukan adalah bahwa karena Yesus Kristus telah menderita dan dicobai dalam segala hal, Dia memahami kita dan dapat membantu kita saat ada kebutuhan. Nabi Alma dalam Kitab Mormon juga mengajarkan kebenaran ini. Pertimbangkan untuk merujuksilangkan petikan penguasaan doktrin Alma 7:11–13 dengan Ibrani 2:18 .

Penatua David A. Bednar dari Kuorum Dua Belas Rasul menjelaskan cara memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai kemampuan Juruselamat untuk memahami dan membantu Anda. Anda mungkin ingin menyaksikan video “Menanggung Beban Mereka dengan Mudah” (16:23), tersedia di ChurchofJesusChrist.org, dari kode waktu 12:15 hingga 13:21, atau membaca pernyataan berikut.

Dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia

Bacalah Ibrani 4:16 , mencari apa yang Paulus ajak agar kita lakukan untuk menerima bantuan yang kita perlukan. Pertimbangkan untuk menandai apa yang Anda temukan.

Untuk beberapa contoh tentang bagaimana kita dapat menghampiri takhta kasih karunia, saksikan video “Reach Up to Him in Faith [Jangkaulah Dia dalam Iman]” (03:54), tersedia di ChurchofJesusChrist.org.

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dalam jurnal penelaahan Anda:

  • Menurut Anda apa artinya “dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia”?

  • Kita hendaknya yakin mengenai apa ketika menghampiri Allah?

  • Seperti apa tampak dan rasanya “dengan berani menghampiri takhta kasih karunia”?

Opsional: Ingin belajar lebih banyak?

Apakah abdikasi Yesus Kristus itu?

Penatua Quentin L. Cook dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan:

Gambar
Official portrait of Elder Quentin L. Cook. Called to the Quorum of the Twelve Apostles on 6 October 2007.

Teladan Juruselamat berupa kerendahhatian dan pengurbanan bagi seluruh umat manusia merupakan peristiwa yang paling menonjol dalam sejarah. Juruselamat, bahkan sebagai anggota Ke-Allah-an, telah bersedia datang ke bumi sebagai bayi sederhana serta memulai suatu keberadaan yang mencakup mengajar dan menyembuhkan saudara dan saudari-Nya serta pada akhirnya menanggung rasa sakit yang tak terlukiskan di Getsemani dan di atas salib untuk menyempurnakan Pendamaian-Nya. Tindakan kasih dan kerendahhatian ini dari pihak Kristus dikenal sebagai abdikasi-Nya. Dia melakukan ini untuk setiap pria dan perempuan yang telah atau akan Allah ciptakan.

(Quentin L. Cook, “Setiap Hari yang Kekal,” Ensign atau Liahona, November 2017, 52)

Ibrani 4:15. Apakah Yesus benar-benar “sama dengan kita, Ia telah dicobai”?

Presiden Howard W. Hunter (1907–1995) mengajarkan yang berikut:

Gambar
Howard W. Hunter

Adalah penting untuk mengingat bahwa Yesus mampu berbuat dosa, bahwa Dia dapat menyerah pada godaan, bahwa rencana kehidupan dan keselamatan dapat digagalkan, tetapi Dia tetap setia. Seandainya tidak terdapat kemungkinan Dia menyerah pada bujukan Setan, akibatnya adalah tidak akan ada ujian yang sesungguhnya, tidak ada kemenangan yang murni sebagai hasilnya. Seandainya Dia dilucuti dari kemampuan untuk berdosa, Dia dilucuti dari hak pilihan-Nya. Justru Dialah yang telah datang untuk mengamankan dan memastikan hak pilihan manusia. Dia harus mempertahankan kesanggupan dan kemampuan untuk berdosa seandainya Dia ingin melakukannya. Sebagaimana Paulus menulis, “Sekali pun Ia seorang Putra, ia belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya” ( Ibrani 5:8); dan dia “sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa” ( Ibrani 4:15). Dia sempurna dan tanpa dosa, bukan karena Dia harus demikian, tetapi sebaliknya karena Dia benar-benar dan bertekad ingin menjadi demikian.

(Howard W. Hunter, “The Temptations of Christ [Godaan-Godaan Kristus],” Ensign, November 1976, 19.

Ibrani 4:16. Apa signifikansi dari “takhta kasih karunia”?

“Dalam banyak budaya kuno, untuk mendekati takhta raja tanpa diundang adalah mempertaruhkan nyawa seseorang, tetapi atas undangan raja, orang dapat menghampiri dan berbicara dengan keyakinan. Menghampiri Allah ‘dengan berani’ berarti memiliki keyakinan bahwa Allah ingin kita mendekati takhta-Nya dan bahwa kita akan menerima bantuan-Nya” (New Testament Student Manual [2018], 477).

Merujuk pada belas kasihan yang Allah tawarkan kepada kita, Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan:

Gambar
Official Portrait of Elder Jeffrey R. Holland. Photographed January 2018.

Tentunya yang paling Allah nikmati mengenai menjadi Allah adalah sensasi menjadi penuh belas kasihan, terutama bagi mereka yang tidak menduganya dan sering kali merasa mereka tidak pantas menerimanya.

(Jeffrey R. Holland, “Para Pekerja di Kebun Anggur,” Ensign atau Liahona, Mei 2012, 33)