4:
Bertobat dan Menjadi Patuh
-
Laporkan:Secara singkat bagikan kepada kelompok kemajuan Anda dalam memantau pendapatan dan pengeluaran Anda minggu lalu.
-
Renungkan:Bagaimana pertobatan dan kepatuhan terhubung dengan kemandirian?
-
Saksikan:“Kepatuhan Mendatangkan Berkat” tersedia di srs.lds.org/videos. (Tidak ada video? Baca halaman13.)
Kepatuhan Mendatangkan Berkat
Jika Anda tidak bisa menyaksikan video, baca naskah berikut.
Presiden Thomas S. Monson: Betapa janji yang mulia! “Dia yang menaati perintah-perintah [Allah] menerima kebenaran dan terang, sampai dia dimuliakan dalam kebenaran dan mengetahui segala sesuatu” [A&P 93:28] .…
Brother dan sister terkasih, ujian besar kehidupan ini adalah kepatuhan. “Kita akan menguji mereka dengan ini,” firman Tuhan, “untuk melihat apakah mereka akan melakukan segala hal apa pun yang akan Tuhan Allah mereka perintahkan kepada mereka” (Abraham 3:25)
Dimaklumkan oleh Juruselamat, “Karena semua yang menghendaki untuk memperoleh berkat dari tangan-Ku hendaknya menuruti hukum yang ditetapkan bagi berkat itu, dan syarat-syarat darinya, yang ditegakkan sejak sebelum pelandasan dunia” [A&P 132:5].
Tidak ada teladan kepatuhan lebih besar yang ada selain teladan Juruselamat kita. Mengenai Dia, Paulus mengamati:
“Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar menjadi taat dari apa yang telah diderita-Nya;
Dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya” [Ibrani 5:8–9].
Juruselamat memperlihatkan kasih yang tulus bagi Allah dengan menjalankan kehidupan yang sempurna, dengan menghormati misi sakral yang adalah milik-Nya. Tidak pernah Dia takabur. Tidak pernah Dia congkak penuh kesombongan. Tidak pernah Dia tidak loyal. Selamanya Dia rendah hati. Selamanya Dia tulus. Selamanya Dia patuh .…
Ketika dihadapkan dengan keperihan di Getsemani, di mana Dia menanggung rasa sakit yang sedemikian rupa sehingga “peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah” [Lukas 22:44], Dia meneladankan Putra yang patuh dengan berfirman, “Bapa-Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada-Ku; tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi” [Lukas 22:42].
Sebagaimana Juruselamat memberikan kepada para Rasul terdahulu-Nya petunjuk, begitu pula Dia memberi Anda dan saya petunjuk, “Ikutlah Aku” [Yohanes 21:22]. Apakah kita bersedia untuk patuh?
Pengetahuan yang kita cari, jawaban yang kita dambakan, dan kekuatan yang kita hasratkan hari ini untuk menghadapi tantangan dari dunia yang rumit dan berubah dapat menjadi milik kita ketika kita dengan rela mematuhi perintah-perintah Tuhan. Saya mengutip sekali lagi firman Tuhan: “Dia yang menaati perintah-perintah [Allah] menerima kebenaran dan terang, sampai dia dimuliakan dalam kebenaran dan mengetahui segala sesuatu” [A&P 93:28].
Adalah doa rendah hati saya agar kita dapat diberkati dengan pahala berlimpah yang dijanjikan kepada yang patuh. Dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita, amin.
(“Kepatuhan Mendatangkan Berkat,” Ensign atau Liahona, Mei 2013, 89, 92)
Kembali ke halaman12.
-
Bahas:Apa berkat-berkat yang telah Anda terima dengan mematuhi hukum Allah? Bagaimana pertobatan membantu kita maju?
-
Baca:Ajaran dan Perjanjian 130:20–21 dan kutipan oleh Nabi Joseph Smith (di sebelah kanan)
-
Bahas:Bacalah Yosua 3:5 dan kutipan dari Penatua Jeffrey R. Holland serta Presiden Spencer W. Kimball (di halaman 13). Mengapa kita perlu bertobat, menguduskan diri kita sendiri, dan berusaha untuk berbuat kebaikan sewaktu kita berupaya menjadi mandiri?
-
Komitmen:Buatlah komitmen untuk melakukan tindakan-tindakan berikut selama minggu ini. Centanglah kotak ketika Anda menyelesaikan setiap tindakan.
-
Patuhi hukum yang Anda pilih dalam kegiatan di atas.
-
Bagikan apa yang telah Anda pelajari hari ini mengenai kepatuhan kepada keluarga atau teman-teman Anda.
-