2012
Menjadi Bijaksana dan Menjadi Teman
Oktober 2012


Menjadi Bijaksana dan Menjadi Teman

Gambar
Penatua Robert D. Hales

Belajar dan dapatkan pengetahuan dan kebijaksanaan di masa muda Anda. Dan angkat serta perkuatkan mereka yang ada di sekeliling Anda.

Jika Anda benar-benar ingin dapat memiliki kehidupan yang baik, Anda akan perlu mengikuti nasihat yang terdapat dalam tulisan suci: “Belajarlah kebijaksanaan pada masa mudamu; ya, belajarlah pada masa mudamu untuk menaati perintah-perintah Allah” (Alma 37:35). Proses pembelajaran bisa dirangkum dengan cara berikut:

Kita semua mulai dengan kecerdasan dasar. Kita menambahkan pengetahuan pada kecerdasan itu dengan pembelajaran yang datang melalui ruang kelas dan membaca. Kita menambahkan pengalaman-pengalaman hidup. Dan kemudian kita maju ke langkah keempat: kebijaksanaan. Di situlah proses pembelajaran dunia berhenti. Tetapi kita memiliki sesuatu yang tidak dimiliki dunia. Saat dibaptiskan dan dikukuhkan, kita diberi karunia Roh Kudus. Berdasarkan pada kesetiaan kita terhadap hukum, tata cara, dan perjanjian-perjanjian yang kita ambil ke atas diri kita saat dibaptiskan, pada komimen untuk menghadiri pertemuan sakramen secara teratur dan sering, dan pada imamat serta perjanjian bait suci, kita akan selalu memiliki karunia Roh Kudus untuk mengajar dan mengarahkan kita. Roh menuntun kita untuk bertindak dan berbuat. Kita semua memiliki karunia rohani dan talenta (lihat A&P 46).

Kebijaksanaan ditambah dengan karunia-karunia rohani menuntun pada pemahaman dalam hati. “Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat dan dengan segala yang kauperoleh perolehlah pengertian” (Amsal 4:7). Adalah penting untuk memupuk kebijaksanaan dan pengertian pada masa muda Anda.

Sebuah pengalaman dari masa remaja saya telah mengajari saya sesuatu mengenai kebijaksanaan. Saya seorang anak kota, sehingga ayah saya mengirim saya untuk sekolah di tanah pertanian milik paman saya di Utah bagian barat. Sewaktu berada di sana, saya tidak pernah dapat memahami mengapa ternak sapi, dengan ribuan hektar rumput untuk dipilih, justru berusaha untuk menempatkan kepala mereka melalui kawat berduri untuk makan rumput di sisi lain dari pagar. Pernahkah Anda memikirkan mengenai betapa kita sangat mirip seperti itu? Kita selalu ingin terdorong untuk melihat batasan-batasan yang ada di luar, terutama sekali di masa remaja kita. Sebagai manusia—manusia alami—kita cenderung untuk menerobos kawat berduri dan menjulurkan kepala kita melaluinya. Mengapa kita melakukan itu?

Kita dapat menikmati begitu banyak sukacita dalam kehidupan tanpa berbuat melampaui batas. Ingatlah, “Permulaan hikmat ialah: perolehlah hikmat,” dan dengan hikmat tersebut, “Janganlah menempuh jalan orang fasik, dan janganlah mengikuti jalan orang jahat. Jauhilah jalan itu, janganlah melaluinya, menyimpanglah dari padanya dan jalanlah terus” (Amsal 4:14–15). Janganlah mendekatinya. Janganlah menempatkan kepala Anda melalui pagar kawat berduri.

Apakah Anda Memiliki Teman-Teman Baik?

Anda akan memerhatikan bahwa, bersama dengan ajaran-ajaran ini mengenai kebijaksanaan kitab Amsal juga mengajarkan mengenai memilih teman-teman yang baik: “Janganlah menempuh jalan orang fasik, dan janganlah mengikuti jalan orang jahat” (Amsal 4:14). “Hai anakku, janganlah engkau hidup menurut tingkah laku mereka, tahanlah kakimu dari pada jalan mereka, karena kaki mereka lari menuju kejahatan dan bergegas-gegas untuk menumpahkan darah” (Amsal 1:15–16).

Gambar
youth studying together

Ilustrasi oleh Keith Larson

Bagaimana Anda tahu jika Anda memiliki teman-teman yang baik? Saya akan memberi Anda dua tes. Jika Anda menerapkan tes ini, Anda tidak akan pernah masuk ke jalan-jalan yang aneh dan menyimpang dari “jalan yang sesak dan sempit ini yang menuntun pada kehidupan kekal” (2 Nefi 31:18).

  1. Teman-teman yang baik membuat mudah menjalankan perintah-perintah ketika Anda berada bersama mereka. Seorang teman sejati memperkuat Anda dan membantu Anda menjalankan asas-asas Injil yang akan membantu Anda bertahan sampai akhir.

  2. Seorang teman sejati tidak akan membuat Anda memilih di antara jalannya dan jalan Tuhan, sehingga membuat Anda menyimpang dari jalan yang sesak dan sempit. Musuh-musuh merajalela di bumi ini dan ingin sekali membuat kita masing-masing gagal. Jika teman-teman Anda membawa Anda ke jalan kejahatan, menjauhlah dari mereka. Pilihlah teman-teman Anda dengan bijaksana.

Teman yang Bagaimanakah Anda?

Sekarang saya mengajukan sebuah pertanyaan yang sulit: teman yang bagaimanakah Anda?

Kehidupan itu lebih dari sekadar menyelamatkan diri kita sendiri. Kita diberi tugas untuk mengangkat dan memperkuat semua orang di sekeliling kita. Tuhan ingin kita semua kembali bersama kepada-Nya.

Anda adalah mercusuar, dan tidak ada yang lebih berbahaya daripada mercusuar yang rusak. Ingatlah siapa diri Anda: Anda adalah terang bagi dunia, bagi teman-teman Anda, bagi saudara lelaki dan perempuan Anda. Anda adalah panutan bagi mereka.

Amsal 4 berlanjut:

“Tetapi jalan orang benar itu seperti cahaya fajar, yang kian bertambah terang sampai rembang tengah hari.

Jalan orang fasik itu seperti kegelapan; mereka tidak tahu apa yang menyebabkan mereka tersandung” (ayat 18–19).

Mereka benar-benar tidak tahu mengapa mereka tersandung. Mereka tidak memiliki cahaya, tidak memiliki arah.

Tahukah Anda bagaimana rasanya bergantung pada sebuah mercusuar ketika cahayanya tidak ada di sana? Akibatnya adalah kegelapan, dan kita tersesat.

Ketika seorang pilot kehilangan daya listrik, dia tidak memiliki indikator kecuali hal-hal yang dikerjakan tanpa listrik. Dia merasa benar-benar tidak berdaya ketika dia berada dalam pesawat tempur berpenumpang tunggal pada ketinggian 40,000 kaki (12,200 m) di udara yang melambung-lambung di tengah-tengah awan dan semacam itu. Dia tidak memiliki arah apa pun. Saya pernah mengalami seperti itu, dan saya senang saya berada di sini. Itu adalah pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan. Anda juga mungkin di suatu hari nanti mendapati diri Anda dalam posisi seperti itu. Tidak ada yang membuat situasi menjadi berbahaya daripada mercusuar yang rusak, khususnya ketika Anda bergantung pada cahayanya.

Apakah seseorang bergantung pada terang Anda untuk membimbing dia? Jadilah teladan yang baik. Jadilah terang bagi dunia dan tuntun dan bimbinglah mereka di sekeliling Anda di jalan kebenaran. Mereka bergantung pada Anda sebagai mercusuar yang setia. Tetaplah di sana ketika seseorang membutuhkan Anda.

Roh adalah terang yang membimbing yang membawa sukacita dan kebahagiaan. Semoga kita tidak pernah ditolak oleh Roh untuk menyertai kita karena perilaku kita. Ah, sesungguhnya saya berdoa agar kita tidak akan pernah sendirian dan sedih dalam dunia yang “gelap dan suram” ini (1 Nefi 8:4).

Semoga berkat-berkat Tuhan menyertai Anda sewaktu Anda berusaha untuk belajar dan memperoleh pengetahuan dan kebijaksanaan di masa remaja Anda. Semoga Anda juga memperoleh kebijaksanaan dan pemahaman dalam hati Anda mengenai kebenaran-kebenaran Injil melalui kepatuhan dan juga melalui terang Roh, Roh Kudus. Jadilah teman yang baik. Angkat dan kuatkanlah orang-orang di sekeliling Anda. Jadikanlah dunia tempat yang lebih baik karena Anda berada di sini. Bantulah teman-teman Anda tetap di jalan yang sesak dan sempit, bertahan sampai akhir, dan kembali dengan hormat.

Jadilah terang dunia dan tuntun serta bimbinglah orang-orang di sekeliling Anda di jalan kebenaran. Mereka bergantung pada Anda sebagai mercusuar yang setia.