2011
Kasih dalam Rumah—Nasihat dari Nabi Kita
Agustus 2011


Pesan Presidensi Utama, Agustus 2011

Kasih dalam Rumah—Nasihat dari Nabi Kita

Kehidupan Keluarga yang Diberkati

“Ketika kita telah memiliki banyak pengalaman dan telah berkelana jauh dan melihat betapa cepat berlalu dan terkadang dangkal dunia ini, rasa syukur kita tumbuh atas kesempatan istimewa menjadi bagian dari sesuatu yang dapat kita andalkan—rumah tangga dan keluarga serta kesetiaan orang-orang yang terkasih. Kita mengetahui apa artinya terikat bersama melalui tugas, rasa hormat, dan menjadi bagian. Kita belajar bahwa tidak ada yang dapat sepenuhnya menggantikan hubungan yang diberkati dari kehidupan keluarga.”1

Membagikan Kasih Kita

“Berilah anak Anda pujian dan pelukan; katakan, ‘Saya mengasihimu’ lebih lagi; selalu nyatakan terima kasih Anda. Jangan pernah membiarkan sebuah masalah yang diatasi menjadi lebih penting dari orang yang perlu dikasihi. Teman-teman pindah jauh, anak-anak tumbuh, orang yang dikasihi meninggal dunia. Adalah sangat mudah untuk menerima orang lain apa adanya, sampai harinya tiba ketika mereka pergi dari kehidupan kita dan kita ditinggalkan dengan perasaan ‘bagaimana seandainya’ dan ‘seandainya saja’ .…

Marilah kita menikmati kehidupan sewaktu kita menjalaninya, temukan sukacita dalam perjalanan dan bagikan kasih kita kepada teman-teman dan keluarga. Suatu hari nanti, kita masing-masing akan kehilangan waktu. Janganlah kita menyia-nyiakan apa yang paling penting.”2

Menunjukkan Kasih Kita

“Para Brother, marilah kita memperlakukan istri kita dengan martabat dan dengan rasa hormat. Mereka adalah rekan kekal kita. Para Sister, hormatilah suami Anda. Mereka perlu mendengar kata-kata yang baik. Mereka memerlukan senyuman bersahabat. Mereka memerlukan ungkapan cinta sejati yang hangat ….

Kepada Anda para orang tua, saya berkata, tunjukkan kasih Anda kepada anak-anak Anda. Anda tahu Anda mengasihi mereka, namun pastikan mereka pun mengetahuinya. Mereka sedemikian berharga. Biarkan mereka mengetahuinya. Mohonlah bantuan kepada Bapa Surgawi kita sewaktu Anda memerhatikan keperluan mereka setiap hari dan sewaktu Anda menghadapi tantangan-tantangan yang secara tak terhindarkan muncul dalam peran sebagai orang tua. Anda memerlukan lebih dari sekadar kebijaksanaan Anda sendiri dalam mengasuh mereka.”3

Mengungkapkan Kasih Kita

“Kepada Anda para orang tua, ungkapkan kasih Anda kepada anak-anak Anda. Berdoalah bagi mereka agar mereka dapat menahan kejahatan dunia. Berdoalah agar mereka dapat bertumbuh dalam iman dan kesaksian. Berdoalah agar mereka dapat mengupayakan kehidupan yang baik dan pelayanan kepada sesama.

Anak-anak, biarkan orang tua Anda tahu Anda mengasihi mereka. Biarkan mereka tahu betapa Anda menghargai semua yang telah mereka lakukan dan terus melakukannya bagi Anda.”4

Apa yang Paling Penting

“Apa yang paling penting hampir selalu melibatkan orang-orang di sekeliling kita. Sering kali kita mengira bahwa mereka mestinya mengetahui betapa kita mengasihi mereka. Namun kita hendaknya jangan pernah mengira; kita hendaknya membiarkan mereka mengetahuinya. William Shakespeare menulis, ‘Mereka yang tidak memperlihatkan kasih mereka tidaklah mengasihi’. Kita tidak akan pernah menyesali kata-kata lembut atau kasih sayang yang diperlihatkan. Tetapi, penyesalan kita akan datang jika hal-hal semacam itu lenyap dari hubungan kita dengan mereka yang paling berarti bagi kita.”5

Membawa Surga Lebih Dekat

“Semoga keluarga dan rumah tangga kita dipenuhi dengan kasih; kasih bagi satu sama lain, kasih bagi Injil, kasih bagi sesama, dan kasih bagi Juruselamat kita. Sebagai hasilnya, surga akan sedikit lebih dekat di bumi.”

Semoga kita menjadikan rumah tangga kita tempat berlindung di mana anggota keluarga kita akan senantiasa ingin pulang.”6

Doa bagi Keluarga

“Karena unit keluarga diserang di dunia zaman sekarang, dan banyak hal yang telah lama dianggap sakral dicemooh, kami mohon kepada-Mu, Bapa kami, untuk menjadikan kami mampu menghadapi tantangan-tantangan yang kami hadapi, agar kami dapat berdiri kukuh demi kebenaran dan kesalehan. Semoga rumah tangga kita menjadi tempat berlindung bagi kedamaian, kasih dan kerohanian.”7

Catatan

  1. “Sebuah Tempat Berlindung dari Dunia,” Pertemuan Pelatihan Kepemimpinan Sedunia, 9 Februari 2008, 29.

  2. “Joy in the Journey”. (Konferensi Wanita Brigham Young Univeristy, 2 Mei 2008), http://ce.byu.edu/cw/womensconference/archive/transcripts.cfm.

  3. “Diberkati Secara Melimpah” Liahona, Mei 2008, 112.

  4. “Sampai Kita Bertemu Lagi,” Liahona, Mei 2009, 113.

  5. “Menemukan Sukacita dalam Perjalanan,” Liahona, November 2008, 86.

  6. “Sebuah Tempat Berlindung dari Dunia,” 30–31.

  7. Doa Pengudusan Bait Suci Gila Valley, 23 Mei 2010, di Bait Suci Gila Valley Arizona: “Wilt Thou Hallow This House,” Church News, 29 Mei 2010, 5.

Mengajar dari Pesan Ini

“Dalam kegiatan curah-pendapat, guru menyajikan sebuah pertanyaan atau situasi dan memberi murid waktu yang singkat untuk secara bebas menyarankan solusi atau gagasan” (Mengajar, Tiada Pemanggilan yang Lebih Mulia [1999], 160). Sewaktu Anda membaca artikel ini bersama keluarga, mintalah mereka untuk mendengarkan nasihat atau gagasan yang mengesankan mereka. Anggota keluarga kemudian dapat bercurah-pendapat cara-cara untuk meningkatkan kasih dalam rumah tangga mereka. Pertimbangkan mengajak keluarga untuk meninjau ulang gagasan-gagasan ini dalam malam keluarga berikutnya.