Joseph Smith dan Pernikahan Jamak

Para Orang Suci Zaman Akhir percaya bahwa monogami—pernikahan seorang pria dan seorang wanita—merupakan hukum tetap Tuhan mengenai pernikahan.¹ Di zaman Alkitab, Tuhan memerintahkan beberapa umat-Nya untuk mempraktikkan pernikahan jamak—pernikahan seorang pria dengan lebih dari seorang wanita.² Beberapa anggota masa awal Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir juga menerima dan mematuhi perintah ini yang diberikan melalui para nabi Allah.

Setelah menerima wahyu yang memerintahkan dia untuk mempraktikkan pernikahan jamak, Joseph Smith menikahi banyak istri dan memperkenalkan praktik itu kepada rekan-rekan dekat. Asas ini adalah di antara aspek yang paling sulit dari Pemulihan—bagi Joseph secara pribadi dan bagi para anggota Gereja lainnya. Pernikahan jamak menguji iman dan memicu kontroversi dan pertentangan. Beberapa Orang Suci Zaman Akhir awalnya menyambut pemulihan praktik di masa Alkitab yang sepenuhnya asing bagi perasaan mereka. Tetapi kemudian banyak yang bersaksi tentang pengalaman rohani yang kuat yang membantu mereka mengatasi keraguan mereka dan memberi mereka keberanian untuk menerima praktik ini.

Banyak detail tentang praktik awal pernikahan jamak yang tidak diketahui karena partisipan diminta merahasiakan tindakan mereka. Oleh karena itu, catatan sejarah tentang pernikahan jamak di masa awal sangat sedikit: sedikit catatan di waktu itu yang memberikan perincian, dan kenangan di kemudian hari tidak selalu dapat diandalkan. Para Orang Suci menceritakan beberapa kisah penting yang berkaitan dengan praktik pernikahan jamak oleh Joseph Smith dan para Orang Suci Zaman Akhir lainnya di masa awal. Untuk informasi lebih lanjut mengenai pernikahan jamak di masa awal, lihat “Pernikahan Jamak di Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir,” Esai Topik Injil, topics.churchofjesuschrist.org.

Topik Terkait: Joseph Smith Jr., Emma Hale Smith, Fanny Alger, Nauvoo Expositor