Konferensi Umum
Kekuatan dari Momentum Rohani
Konferensi umum April 2022


Kekuatan dari Momentum Rohani

Saya ingin menyarankan lima tindakan spesifik yang dapat kita ambil untuk membantu kita mempertahankan momentum rohani yang positif.

Brother dan sister terkasih, saya mengasihi Anda. Saya menghargai kesempatan ini untuk berbicara kepada Anda hari ini. Saya berdoa setiap hari agar Anda akan dilindungi dari serangan keji lawan dan memiliki kekuatan untuk terus mendorong maju melalui tantangan apa pun yang Anda hadapi.

Sejumlah tantangan merupakan beban yang amat pribadi yang tidak dapat dilihat orang lain. Yang lainnya dimainkan di atas panggung dunia. Konflik bersenjata di Eropa Timur adalah satu di antaranya. Saya pernah ke Ukraina dan Rusia berulang kali. Saya mencintai negara-negara itu, orang-orangnya, dan bahasa mereka. Saya meratap dan berdoa bagi semua yang terdampak oleh konflik ini. Sebagai gereja kita melakukan segala yang mampu kita lakukan untuk membantu mereka yang menderita dan bergumul untuk bertahan hidup. Kami mengundang semua untuk terus berpuasa dan berdoa bagi semua orang yang tersakiti oleh malapetaka ini. Perang mana pun adalah pelanggaran mengerikan dari segala yang Tuhan Yesus Kristus pertahankan dan ajarkan.

Tidak seorang pun dari kita dapat mengendalikan negara-negara atau tindakan orang lain atau bahkan anggota keluarga kita sendiri. Tetapi kita dapat mengendalikan diri kita sendiri. Seruan saya hari ini, brother dan sister terkasih, adalah untuk mengakhiri konflik yang berkecamuk di hati Anda, rumah Anda, dan kehidupan Anda. Kuburlah segala kecenderungan apa pun untuk menyakiti orang lain—apakah kecenderungan itu sifat mudah marah, lidah yang tajam, atau dendam terhadap seseorang yang telah menyakiti Anda. Juruselamat memerintahkan kita untuk memberikan pipi satunya,1 untuk mengasihi musuh kita, dan untuk berdoa bagi mereka yang dengan menghina memanfaatkan kita.2

Meredam kemarahan yang dianggap begitu pantas dapat secara menyakitkan terasa sulit. Dapat tampak mustahil untuk mengampuni mereka yang tindakan merusaknya telah menyakiti mereka yang tidak berdosa. Namun, Juruselamat mengingatkan kita untuk “mengampuni semua orang.”3

Kita adalah pengikut sang Raja Damai. Kini lebih daripada sebelumnya, kita membutuhkan kedamaian yang hanya dapat diberikan oleh-Nya. Bagaimana kita dapat berharap kedamaian hadir di dunia ketika kita tidak secara individu mengupayakan kedamaian dan keharmonisan pribadi? Brother dan sister, saya tahu yang saya sarankan tidaklah mudah. Tetapi pengikut Yesus Kristus hendaknya memberikan teladan untuk diikuti oleh seluruh dunia. Saya memohon kepada Anda untuk melakukan segalanya semampu Anda untuk mengakhiri konflik pribadi yang saat ini berkecamuk dalam hati dan kehidupan Anda.

Perkenankan saya menggarisbawahi seruan untuk tindakan ini dengan membahas konsep yang baru-baru ini diingatkan kembali kepada saya sementara menyaksikan pertandingan basket.

Dalam pertandingan itu, paruh pertama bagaikan pertandingan gergaji, sebentar ke sana sebentar ke sini. Lalu, dalam lima detik terakhir dari paruh pertama tersebut, penjaga di satu tim berhasil membuat lemparan bola 3 poin yang indah. Dengan hanya satu detik tersisa, rekan timnya mencuri lemparan masuk dan berhasil meraih angka tepat ketika peluit berbunyi! Jadi tim itu masuk ke ruang ganti dengan empat angka lebih banyak, dengan gelora momentum yang nyata. Mereka mampu membawa momentum itu ke paruh kedua dan memenangi pertandingan.

Momentum adalah konsep ampuh. Kita semua pernah mengalaminya dalam satu atau lain bentuk—misalnya, dalam kendaraan yang menambah kecepatan atau dengan perbedaan pendapat yang tiba-tiba menjadi argumentasi.

Maka saya bertanya, “apa yang dapat menyalakan momentum rohani?” Kita telah melihat contoh baik dari momentum positif maupun negatif. Kita tahu pengikut Yesus Kristus yang diinsafkan dan bertumbuh dalam iman mereka. Tetapi kita juga tahu adanya orang percaya yang pernah berkomitmen yang telah hilang. Momentum dapat berayun ke kedua arah.

Kita belum pernah membutuhkan momentum rohani positif lebih daripada yang kita butuhkan saat ini, untuk merintangi kecepatan yang dengannya kejahatan dan tanda-tanda zaman yang lebih kelam semakin intensif. Momentum rohani positif akan menjaga kita bergerak maju di tengah ketakutan dan ketidakpastian yang diciptakan oleh pandemi, tsunami, erupsi vulkanis, dan permusuhan bersenjata. Momentum rohani dapat membantu kita menangkal serangan lawan yang tanpa henti dan keji serta menghalangi upayanya untuk mengikis landasan rohani pribadi kita.

Banyak tindakan dapat menyalakan momentum rohani positif. Kepatuhan, kasih, kerendahhatian, pelayanan, dan rasa syukur4 hanyalah beberapa di antaranya.

Hari ini saya ingin menyarankan lima tindakan spesifik yang dapat kita ambil untuk membantu kita mempertahankan momentum rohani yang positif.

Pertama: Masuklah ke jalan perjanjian dan bertahanlah di sana.

Belum lama, saya mengalami mimpi yang jelas di mana saya bertemu sekelompok orang banyak. Mereka mengajukan banyak pertanyaan kepada saya, paling sering adalah mengenai jalan perjanjian dan mengapa itu begitu penting.

Dalam mimpi saya, saya menjelaskan bahwa kita memasuki jalan perjanjian melalui dibaptiskan dan membuat perjanjian pertama kita dengan Allah.5 Setiap kali kita mengambil sakramen, kita berjanji lagi untuk mengambil nama Juruselamat ke atas diri kita, untuk mengingat Dia, dan untuk menaati perintah-perintah-Nya.6 Sebagai imbalannya, Allah meyakinkan kita bahwa kita dapat selalu memiliki Roh Tuhan bersama kita.

Kelak kita membuat perjanjian tambahan di bait suci, di mana kita menerima bahkan janji-janji yang lebih besar. Tata cara dan perjanjian memberi kita akses pada kuasa keallahan. Jalan perjanjian adalah satu-satunya jalan yang menuntun pada permuliaan dan kehidupan kekal.

Dalam mimpi saya, seorang wanita lalu bertanya bagaimana orang yang telah melanggar perjanjiannya dapat kembali memasuki jalan itu. Jawaban saya untuk pertanyaannya menuntun pada saran kedua saya:

Temukan sukacita dari bertobat setiap hari.

Seberapa pentingkah pertobatan itu? Alma mengajarkan agar kita hendaknya “tidak mengkhotbahkan apa pun kecuali pertobatan dan iman kepada Tuhan.”7 Pertobatan disyaratkan bagi setiap orang yang dapat bertanggung jawab yang menghasratkan kemuliaan kekal.8 Tidak ada pengecualian. Dalam wahyu kepada Nabi Joseph Smith, Tuhan menegur pemimpin Gereja masa awal karena tidak mengajarkan Injil kepada anak-anak mereka.9 Bertobat adalah kunci bagi kemajuan. Iman yang murni menjaga kita terus bergerak maju di jalan perjanjian.

Mohon jangan takut atau menunda untuk bertobat. Setan senang dengan kesengsaraan Anda. Hentikanlah segera. Usirlah pengaruhnya dari kehidupan Anda! Mulailah hari ini untuk merasakan sukacita dari menanggalkan manusia alami.10 Juruselamat senantiasa mengasihi kita tetapi khususnya sewaktu kita bertobat. Dia berjanji bahwa meskipun “gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang … kasih setia-Ku tidak akan beranjak dari padamu.”11

Jika Anda merasa Anda telah meninggalkan jalan perjanjian terlalu jauh atau terlalu lama dan tidak memiliki cara untuk kembali, itu sama sekali tidaklah benar.12 Mohon hubungi uskup atau presiden cabang Anda. Dia adalah juru kuasa Tuhan dan akan membantu Anda mengalami sukacita dan kelegaan dari melakukan pertobatan.

Sekarang, sebuah peringatan: Kembali ke jalan perjanjian tidak berarti bahwa kehidupan akan mudah. Jalan ini keras dan terkadang akan terasa bagaikan pendakian yang curam.13 Namun, pendakian ini dirancang untuk menguji dan mengajar kita, memurnikan kodrat kita, dan membantu kita menjadi para orang suci. Itu adalah satu-satunya jalan yang menuntun ke permuliaan. Seorang nabi14 menggambarkan “keadaan yang diberkati dan bahagia dari mereka yang menaati perintah-perintah Allah. Karena lihatlah, mereka diberkati dalam segala hal, baik duniawi maupun rohani; dan jika mereka bertahan setia sampai akhir mereka diterima ke dalam surga … [dan] berdiam bersama Allah dalam suatu keadaan kebahagiaan yang tak pernah berakhir.”15

Menapaki jalan perjanjian, dipadu dengan pertobatan harian, mengobarkan momentum rohani yang positif.

Saran ketiga saya: Belajarlah tentang Allah dan bagaimana Dia bekerja.

Salah satu tantangan terbesar kita dewasa ini adalah membedakan antara kebenaran Allah dan tiruan Setan. Itulah sebabnya Tuhan memperingatkan kita untuk “berdoalah selalu, … agar [kita] boleh menaklukkan Setan, dan … lolos dari tangan para hamba Setan yang menyokong pekerjaannya.”16

Musa memberikan teladan bagaimana membedakan antara Allah dan Setan. Ketika Setan datang menggoda Musa, dia mendeteksi penipuan tersebut karena dia baru saja mengadakan interaksi tatap muka dengan Allah. Musa dengan cepat menyadari siapa Setan itu dan memerintahkannya untuk pergi.17 Ketika Setan bersikeras, Musa tahu cara berseru kepada Allah untuk bantuan tambahan. Musa menerima kekuatan ilahi dan menegur si jahat lagi, dengan mengatakan,”Pergilah dariku, Setan, karena hanya satu Allah ini akan aku sembah.”18

Kita hendaknya mengikuti teladan itu. Usirlah pengaruh Setan dari kehidupan Anda! Mohon tidak mengikuti dia turun ke “jurang kegetiran dan celaka tanpa akhir.”19

Dengan kecepatan yang menakutkan, kesaksian yang tidak dipelihara setiap hari “oleh firman Allah yang baik”20 dapat runtuh. Maka, penangkal skema Setan sudah jelas: kita membutuhkan pengalaman harian beribadat kepada Tuhan dan menelaah Injil-Nya. Saya memohon kepada Anda untuk memperkenankan Allah berjaya dalam kehidupan Anda. Berilah Dia porsi yang pantas dari waktu Anda. Saat Anda melakukannya, cermati apa yang terjadi pada momentum rohani positif Anda.

Saran nomor 4: Upayakan dan harapkanlah mukjizat.

Moroni meyakinkan kita bahwa “Allah tidak berhenti menjadi seorang Allah mukjizat.”21 Setiap kitab tulisan suci memperlihatkan betapa bersedianya Tuhan untuk campur tangan dalam kehidupan mereka yang percaya kepada-Nya.22 Dia membelah Laut Merah bagi Musa, membantu Nefi mendapatkan lempengan-lempengan kuningan, dan memulihkan Gereja-Nya melalui Nabi Joseph Smith. Masing-masing mukjizat ini membutuhkan waktu dan mungkin bukan merupakan persis apa yang awalnya dimohonkan oleh individu tersebut dari Tuhan.

Dengan cara yang sama, Tuhan akan memberkati Anda dengan mukjizat jika Anda percaya kepada-Nya, “tanpa meragukan apa pun.”23 Lakukan pekerjaan rohani untuk mengupayakan mukjizat. Dengan penuh doa, mintalah Allah untuk membantu Anda mengamalkan iman semacam itu. Saya berjanji bahwa Anda dapat merasakan bagi diri Anda sendiri bahwa Yesus Kristus “memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.”24 Beberapa hal akan mempercepat momentum rohani Anda lebih daripada menyadari Tuhan membantu Anda memindahkan gunung dalam kehidupan Anda.

Saran nomor 5: Akhirilah konflik dalam kehidupan pribadi Anda.

Saya mengulangi seruan untuk mengakhiri konflik dalam kehidupan Anda. Jalankan kerendahhatian, keberanian, dan kekuatan yang diperlukan baik untuk mengampuni dan untuk mengupayakan pengampunan. Juruselamat telah berjanji bahwa “jikalau [kita] mengampuni kesalahan orang, Bapa [kita] yang di surga akan mengampuni [kita] juga.”25

Dua minggu dari hari ini kita merayakan Paskah. Antara sekarang dan hari itu, saya mengundang Anda untuk mengupayakan akhir dari suatu konflik pribadi yang telah membebani Anda. Dapatkah ada tindakan rasa syukur yang lebih pantas bagi Yesus Kristus untuk Pendamaian-Nya? Jika pengampunan saat ini tampaknya tidak mungkin, mohonlah kekuatan melalui darah pendamaian Yesus Kristus untuk membantu Anda. Dan saat Anda melakukannya, saya menjanjikan kedamaian pribadi dan suatu lonjakan momentum rohani.

Ketika Juruselamat melakukan pendamaian bagi seluruh umat manusia, Dia membukakan jalan agar mereka yang mengikuti-Nya dapat memiliki akses menuju kuasa-Nya yang menyembuhkan, menguatkan, dan menebus. Privilese rohani ini tersedia bagi semua yang berupaya untuk mendengar Dia dan mengikuti Dia.

Brother dan sister terkasih, dengan segenap permohonan hati saya, saya mengimbau Anda untuk memasuki jalan perjanjian dan bertahan di sana. Rasakan sukacita dari bertobat setiap hari. Belajar tentang Allah dan bagaimana Dia bekerja. Upayakan dan harapkanlah mukjizat. Berupayalah mengakhiri konflik dalam kehidupan Anda.

Sewaktu Anda menindaki ikhtiar-ikhtiar ini, saya menjanjikan kepada Anda kemampuan untuk terus maju di jalan perjanjian dengan momentum yang meningkat, terlepas dari rintangan apa pun yang Anda hadapi. Dan saya menjanjikan kepada Anda kekuatan yang lebih besar untuk menangkal godaan, lebih banyak kedamaian pikiran, kebebasan dari rasa takut, serta kesatuan yang lebih besar dalam keluarga Anda.

Allah hidup! Yesus adalah Kristus! Dia hidup! Dia mengasihi kita dan akan menolong kita. Mengenai ini saya bersaksi dalam nama sakral Penebus kita, Yesus Kristus, amin.

Catatan

  1. Lihat 3 Nefi 12:39.

  2. Lihat 3 Nefi 12:44.

  3. Ajaran dan Perjanjian 64:10; lihat juga ayat 9.

  4. Seperti yang Rasul Paulus katakan, “Mengucap syukurlah dalam segala hal” (1 Tesalonika 5:18). Salah satu penawar pasti untuk keputusasaan, patahnya semangat, dan kelesuan rohani adalah rasa syukur. Apa saja beberapa hal yang untuknya kita dapat berterima kasih kepada Allah? Berterimakasihlah kepada-Nya untuk keindahan bumi, untuk Pemulihan Injil, dan untuk tak terhitung banyaknya cara Dia dan Putra-Nya menjadikan kuasa Mereka tersedia bagi kita di bumi ini. Berterimakasihlah kepada-Nya untuk tulisan suci, untuk malaikat-malaikat yang menanggapi permohonan bantuan kita kepada Allah, untuk wahyu, dan untuk keluarga kekal. Dan terutama, berterimakasihlah kepada Allah atas karunia berupa Putra-Nya dan Pendamaian Yesus Kristus, yang memungkinkan kita memenuhi misi yang untuknya kita telah diutus ke bumi.

  5. Untuk memahami jalan perjanjian, adalah penting untuk memahami bahwa perjanjian melibatkan komitmen dua arah antara Allah dan salah seorang anak-Nya. Dalam perjanjian, Allah menetapkan ketentuan-ketentuannya, dan kita menyetujuinya. Sebaliknya, Allah membuat janji kepada kita. Banyak perjanjian disertai dengan tanda lahiriah—atau tata cara sakral—di mana kita berperan serta dengan dihadiri saksi. Misalnya, baptisan adalah tanda kepada Tuhan bahwa orang yang dibaptis telah membuat perjanjian untuk menaati perintah-perintah Allah.

  6. Lihat Moroni 4:3; 5:2; Ajaran dan Perjanjian 20:77, 79.

  7. Mosia 18:20.

  8. Lihat Musa 6:50, 57.

  9. Lihat Ajaran dan Perjanjian 93:40–48.

  10. Lihat Mosia 3:19.

  11. Yesaya 54:10, penekanan ditambahkan; lihat juga 3 Nefi 22:10. Kebaikan hati diterjemahkan dari istilah Ibrani hesed, kata yang ampuh dengan makna dalam yang mencakup keramahan, belas kasihan, kasih perjanjian, dan banyak lagi.

  12. Adalah mungkin untuk melakukan restitusi untuk sejumlah dosa tetapi tidak untuk dosa yang lain. Jika seseorang merundung atau menyerang orang lain, atau jika orang mengambil nyawa orang lain, restitusi penuh tidak dapat dilakukan. Pendosa dalam kasus ini hanya dapat melakukan sebatas tertentu, dan sisanya masih diutangkan. Karena kesediaan Tuhan untuk mengampuni apa yang tak dapat direstitusi, kita dapat datang kepada-Nya terlepas dari seberapa jauh kita telah menyimpang. Ketika kita dengan tulus bertobat, Dia akan mengampuni kita. Perbedaan yang tersisa antara dosa kita dan kemampuan kita untuk melakukan restitusi dapat dibayarkan hanya dengan menerapkan Pendamaian Yesus Kristus, yang dapat memberi karunia belas kasihan. Kesediaan-Nya untuk mengampuni perbedaan yang masih ada merupakan karunia yang tak ternilai.

  13. Lihat 2 Nefi 31:18–20.

  14. Raja Benyamin, nabi orang Nefi.

  15. Mosia 2:41.

  16. Ajaran dan Perjanjian 10:5; penekanan ditambahkan.

  17. Lihat Musa 1:16; lihat juga ayat 1–20.

  18. Musa 1:20.

  19. Helaman 5:12.

  20. Moroni 6:4.

  21. Mormon 9:15; lihat juga ayat 19.

  22. Rasul Yohanes menyatakan bahwa dia mencatat mukjizat Juruselamat “supaya [kita] percaya bahwa Yesuslah Mesias” (Yohanes 20:31).

  23. Mormon 9:21.

  24. Yesaya 40:29.

  25. Matius 6:14.