Konferensi Umum
Tegakkanlah Terangmu
konferensi umum Oktober 2021


Tegakkanlah Terangmu

Undangan saya hari ini sederhana: bagikan Injil. Jadilah diri Anda dan tegakkan terang Anda.

Saat dalam penerbangan ke Peru beberapa tahun lalu, saya duduk di sebelah seorang yang mengaku ateis. Dia bertanya kepada saya mengapa saya percaya pada Allah. Dalam percakapan menyenangkan yang terjadi kemudian, saya memberi tahu dia bahwa saya percaya kepada Allah karena Joseph Smith melihat Dia—dan kemudian saya menambahkan bahwa pengetahuan saya tentang Allah juga berasal dari pengalaman rohani pribadi yang nyata. Saya membagikan keyakinan saya bahwa “segala sesuatu menunjukkan ada seorang Allah”1 dan bertanya kepadanya bagaimana dia percaya bumi—oasis kehidupan di ruang hampa udara ini—menjadi ada. Dia menjawab bahwa, dalam kata-katanya, “kecelakaan” itu bisa saja terjadi selama ribuan tahun. Ketika saya menjelaskan betapa sangat tidak mungkinnya sebuah “kecelakaan” menghasilkan keindahan dan susunan seperti itu, dia terdiam beberapa saat dan kemudian dengan baik hati berkata, “Saya tidak tahu.” Saya bertanya apakah dia mau membaca Kitab Mormon. Dia berkata dia mau, jadi saya mengiriminya kitab itu.

Bertahun-tahun kemudian, saya mendapat teman baru saat berada di bandara di Lagos, Nigeria. Kami berkenalan saat dia memeriksa paspor saya. Saya bertanya kepadanya tentang keyakinan agamanya, dan dia menyatakan iman yang kuat kepada Allah. Saya berbagi sukacita dan semangat Injil Yesus Kristus yang dipulihkan dan menanyakan apakah dia ingin belajar lebih banyak dari para misionaris. Dia menjawab ya, diajar, dan dibaptiskan. Satu atau dua tahun kemudian, saat saya berjalan melewati bandara di Liberia, saya mendengar suara memanggil nama saya. Saya berbalik, dan pemuda yang sama itu mendekat dengan senyum lebar. Kami berpelukan dengan gembira, dan dia memberi tahu saya bahwa dia aktif di Gereja dan bekerja bersama misionaris untuk mengajar pacarnya.

Nah, saya tidak tahu apakah teman ateis saya pernah membaca Kitab Mormon atau bergabung dengan Gereja. Teman kedua saya melakukannya. Untuk keduanya, tanggung jawab saya2—kesempatan saya—adalah sama: menegakkan terang Injil—untuk mengasihi, berbagi, dan mengundang mereka masing-masing dengan cara yang normal dan alami.3

Brother dan sister, saya telah mengalami berkat-berkat dari membagikan Injil, dan itu luar biasa. Berikut adalah beberapa di antaranya:

Berbagi Injil Membawa Sukacita dan Harapan

Anda lihat, Anda dan saya tahu bahwa kita hidup sebagai anak-anak dari Bapa Surgawi kita sebelum datang ke bumi ini4 dan bahwa bumi diciptakan dengan tujuan memberi setiap orang kesempatan untuk memperoleh tubuh, mendapatkan pengalaman, belajar, dan tumbuh untuk menerima kehidupan kekal—yaitu kehidupan Allah.5 Bapa Surgawi tahu kita akan menderita dan berdosa di bumi, jadi Dia mengutus Putra-Nya, yang “kehidupan-Nya yang tak tertandingi”6 dan kurban pendamaian yang tak terbatas7 memungkinkan kita untuk diampuni, disembuhkan, dan dijadikan sembuh.8

Mengetahui kebenaran-kebenaran ini mengubah hidup! Ketika seseorang mempelajari tujuan hidup yang mulia, memahami bahwa Kristus mengampuni dan menyokong mereka yang mengikuti Dia, dan kemudian memilih untuk mengikuti Kristus ke dalam air baptisan, kehidupan berubah menjadi lebih baik—bahkan ketika keadaan eksternal kehidupan tidak baik.

Seorang sister yang sangat bahagia yang saya temui di Onitsha, Nigeria, memberi tahu saya bahwa sejak dia mempelajari Injil dan dibaptiskan (dan sekarang saya menggunakan kata-katanya), “semuanya baik bagi saya. Saya bahagia. Saya ada di surga.”9 Berbagi Injil menyalakan sukacita dan harapan dalam jiwa pemberi dan penerima. Sesungguhnya, “betapa akan besar sukacitamu”10 saat Anda berbagi Injil! Berbagi Injil adalah sukacita di atas sukacita, harapan di atas harapan.11

Berbagi Injil Membawa Kuasa Allah ke dalam Hidup Kita

Ketika kita dibaptis, kita masing-masing masuk ke dalam perjanjian yang kekal12 dengan Allah untuk “melayani-Nya dan menaati perintah-perintah-Nya,”13 yang termasuk “untuk berdiri sebagai saksi bagi [Dia] di segala waktu dan dalam segala hal, dan di segala tempat.”14 Saat kita “tinggal di dalam” Dia dengan menepati perjanjian ini, kuasa keallahan yang menghidupkan, mendukung, dan menguduskan mengalir ke dalam hidup kita dari Kristus, seperti ranting menerima makanan dari pokok anggur.15

Berbagi Injil Melindungi Kita dari Godaan

Tuhan memerintahkan:

“Tegakkanlah terangmu agar itu boleh bersinar bagi dunia. Lihatlah Aku adalah terang yang hendaknya kamu tegakkan—apa yang telah kamu lihat Aku lakukan .…

… Aku telah memerintahkan agar … kamu hendaknya datang kepada-Ku, agar kamu boleh merasakan dan melihat; demikian pula akanlah kamu lakukan kepada dunia; dan barang siapa melanggar perintah ini membiarkan dirinya dituntun ke dalam godaan.”16

Memilih untuk tidak menegakkan terang Injil menggerakkan kita ke bayang-bayang, di mana kita rentan terhadap godaan. Hal penting sebaliknya berlaku: memilih untuk menegakkan terang Injil membawa kita lebih sepenuhnya ke dalam terang itu dan perlindungan yang diberikannya terhadap godaan. Sungguh berkat yang luar biasa di dunia saat ini!

Berbagi Injil Membawa Kesembuhan

Sister Tiffany Myloan menerima undangan untuk mendukung misionaris terlepas dari pergumulan pribadi yang sangat berat, termasuk pertanyaan tentang imannya. Dia baru-baru ini memberi tahu saya bahwa mendukung para misionaris telah memperbarui iman dan perasaan kesejahteraannya. Dalam kata-katanya, “Pekerjaan misionaris sangat menyembuhkan.”17

Sukacita. Harapan. Kuasa yang mendukung dari Allah. Perlindungan dari godaan. Penyembuhan. Semua ini—dan lebih banyak lagi (termasuk pengampunan dosa)18—mengalir ke dalam jiwa kita dari surga sewaktu kita membagikan Injil.

Sekarang, Berpaling pada Kesempatan Besar Kita

Brother dan sister, “ada banyak … di antara semua … kelompok, [sekte,] dan golongan agama … yang hanya ditahan dari kebenaran karena mereka tidak tahu di mana menemukannya.”19 Kebutuhan untuk menegakkan terang kita tidak pernah sebesar ini dalam seluruh sejarah manusia. Dan kebenaran tidak pernah semudah ini dapat diakses.

Jimmy Ton, yang tumbuh menjadi penganut Buddha, terkesan dengan sebuah keluarga yang membagikan kehidupan mereka di YouTube. Saat dia tahu bahwa mereka adalah anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, dia menelaah sendiri Injil secara daring, membaca Kitab Mormon menggunakan aplikasi, dan dibaptiskan setelah bertemu dengan misionaris di perguruan tinggi.20 Elder Ton sendiri sekarang adalah misionaris penuh waktu.

Dia dan rekan sesama misionarisnya di seluruh dunia adalah batalion Tuhan—mengutip nabi kita.21 Para misionaris ini melawan tren dunia: sementara survei melaporkan bahwa Generasi Z berpaling dari Allah,22 teruna kita23 para elder dan sister memalingkan orang-orang kepada Allah. Dan semakin banyak anggota Gereja bersatu dengan misionaris dalam membagikan Injil, membantu semakin banyak teman untuk datang kepada Kristus dan Gereja-Nya.

Para Orang Suci Zaman Akhir kita di Liberia membantu 507 teman memasuki perairan pembaptisan selama 10 bulan tidak ada misionaris penuh waktu yang melayani di negara mereka. Ketika salah satu presiden pasak kami yang luar biasa di sana mendengar bahwa misionaris penuh waktu mungkin akan kembali, dia berkomentar, “Oh, bagus, sekarang mereka dapat membantu kami dengan pekerjaan kami.”

Dia benar: pengumpulan Israel—tujuan terbesar di bumi24—adalahtanggung jawab kita. Dan ini adalah waktu kita! Undangan saya hari ini sederhana: bagikan Injil. Jadilah diri Anda dan tegakkan terang Anda. Berdoalah memohon bantuan surga dan ikuti bisikan roh. Bagikan hidup Anda secara normal dan alami, dan undang orang lain untuk datang dan melihat, untuk datang dan membantu, dan untuk datang dan menjadi bagian.25 Dan kemudian bersukacitalah sewaktu Anda dan mereka yang Anda kasihi menerima berkat-berkat yang dijanjikan.

Saya tahu bahwa di dalam Kristus kabar baik ini diberitakan kepada orang-orang sengsara; di dalam Kristus orang-orang yang remuk hatinya dirawat; di dalam Kristus pembebasan diberitakan kepada orang-orang tawanan; dan di dalam Kristus, hanya di dalam Kristus, mereka yang berduka diberi perhiasan kepala ganti abu.26 Karenanya, betapa besar keperluan untuk menjadikan hal-hal ini diketahui!27

Saya bersaksi bahwa Yesus Kristus adalah pemrakarsa dan penyempurna iman kita.28 Dia akan menyelesaikan, Dia akan menyempurnakan, penerapan iman kita—betapapun tidak sempurnanya—dalam menegakkan terang Injil. Dia akan melakukan mukjizat dalam hidup kita dan dalam kehidupan semua yang Dia kumpulkan, karena Dia adalah Allah mukjizat.29 Dalam nama Yesus Kristus yang menakjubkan, amin.