Konferensi Umum
Setia kepada Allah dan Pekerjaan-Nya
Konferensi umum Oktober 2022


Setia kepada Allah dan Pekerjaan-Nya

Kita semua perlu mengupayakan kesaksian kita sendiri tentang Yesus Kristus, mengekang nafsu kita, bertobat dari dosa-dosa kita, dan setia kepada Allah dan pekerjaan-Nya.

Oktober lalu, saya ditugasi, bersama dengan Presiden M. Russell Ballard dan Penatua Jeffrey R. Holland, untuk mengunjungi Inggris Raya, di mana kami bertiga pernah melayani sebagai misionaris muda. Kami memiliki privilese untuk mengajar dan bersaksi, serta menghidupkan kembali sejarah Gereja awal di Kepulauan Inggris, di mana kakek buyut saya Heber C. Kimball dan rekan-rekannya adalah misionaris pertama.1

Presiden Russell M. Nelson, bercanda kepada kami tentang tugas ini, mengatakan bahwa adalah tidak lazim untuk menugasi tiga Rasul untuk mengunjungi area di mana mereka telah melayani sebagai misionaris di masa muda mereka. Dia mengakui bahwa semua berhasrat untuk ditugasi mengunjungi misi awal mereka. Dengan senyum lebar di wajahnya, dia dengan singkat menjelaskan peristiwa sebelumnya bahwa jika ada kelompok lain yang terdiri dari tiga Rasul yang melayani dalam misi yang sama lebih dari 60 tahun yang lalu, maka mereka juga dapat menerima penugasan serupa.

Gambar
Heber<nb/>C. Kimball

Sebagai persiapan untuk tugas itu, saya membaca kembali Life of Heber C. Kimball, yang ditulis oleh cucunya, Orson F. Whitney, yang kemudian dipanggil dalam kerasulan. Buku ini diberikan kepada saya oleh ibu saya yang terkasih ketika saya berusia hampir tujuh tahun. Kami sedang bersiap untuk menghadiri pendedikasian This Is the Place Monumen [Monumen Inilah Tempatnya] pada 24 Juli 1947, oleh Presiden George Albert Smith.2 Dia ingin saya tahu lebih banyak tentang leluhur saya, Heber C. Kimball.

Buku ini berisi pernyataan mendalam yang dikaitkan dengan Presiden Kimball yang memiliki signifikansi bagi zaman kita. Sebelum membagikan pernyataan tersebut, izinkan saya memberikan sedikit latar belakang.

Sementara Nabi Joseph Smith ditahan dalam Penjara Liberty, Rasul Brigham Young dan Heber C. Kimball memiliki tanggung jawab, dalam keadaan buruk yang mengerikan, untuk mengawasi evakuasi para Orang Suci dari Missouri. Evakuasi diperlukan sebagian besar karena perintah pemusnahan yang dikeluarkan oleh Gubernur Lilburn W. Boggs.3

Hampir 30 tahun kemudian Heber C. Kimball, saat itu dalam Presidensi Utama, merenungkan sejarah ini dengan generasi baru, mengajarkan, “Izinkan saya mengatakan kepada Anda, bahwa banyak dari Anda akan melihat saat ketika Anda akan memiliki semua kesulitan, pencobaan dan penganiayaan yang dapat Anda tanggung, dan banyak kesempatan untuk menunjukkan bahwa Anda setia kepada Allah dan pekerjaan-Nya.”4

Heber melanjutkan: “Untuk menghadapi kesulitan-kesulitan yang akan datang, adalah perlu bagi Anda untuk memiliki pengetahuan mengenai kebenaran dari pekerjaan ini bagi diri Anda sendiri. Kesulitan akan bersifat sedemikian rupa sehingga pria atau wanita yang tidak memiliki pengetahuan atau kesaksian pribadi ini akan jatuh. Jika Anda belum mendapatkan kesaksian, hiduplah dengan benar dan berserulah kepada Tuhan dan jangan berhenti sampai Anda mendapatkannya. Jika tidak, Anda tidak akan bertahan. … Waktunya akan tiba ketika tidak ada pria atau wanita yang akan dapat bertahan di atas terang yang dipinjam. Masing-masing harus dibimbing oleh terang di dalam dirinya sendiri. … Jika Anda tidak memilikinya, Anda tidak akan bertahan; oleh karena itu upayakanlah kesaksian tentang Yesus dan berpegang teguhlah padanya, agar ketika masa sulit tiba Anda tidak tersandung dan jatuh.”5

Kita masing-masing membutuhkan kesaksian pribadi tentang pekerjaan Allah6 dan peran penting Yesus Kristus. Bagian ke-76 dari Ajaran dan Perjanjian merujuk pada tiga tingkat kemuliaan dan membandingkan kemuliaan selestial dengan matahari. Kemudian membandingkan kerajaan terestrial dengan bulan.7

Sangat menarik bahwa matahari memiliki terangnya sendiri, tetapi bulan adalah terang yang dipantulkan atau “terang yang dipinjam.” Berbicara tentang kerajaan terestrial, ayat 79 menyatakan, “Inilah mereka yang tidak gagah berani dalam kesaksian tentang Yesus.” Kita tidak dapat memperoleh kerajaan selestial dan hidup bersama Allah Bapa dengan terang yang dipinjam; kita membutuhkan kesaksian kita sendiri tentang Yesus Kristus dan Injil-Nya.

Kita hidup di dunia di mana kedurhakaan merajalela8 dan hati berpaling dari Allah karena ajaran-ajaran manusia.9 Salah satu contoh paling meyakinkan dalam tulisan suci tentang kekhawatiran Heber C. Kimball mengenai mencari kesaksian tentang pekerjaan Allah dan Yesus Kristus tercantum dalam nasihat Alma kepada ketiga putranya—Helaman, Siblon, dan Korianton.10 Dua putranya telah setia kepada Allah dan pekerjaan-Nya. Tetapi satu putra telah membuat beberapa keputusan yang buruk. Bagi saya signifikansi terbesar dari nasihat Alma adalah bahwa dia menyampaikannya sebagai seorang ayah untuk kepentingan anak-anaknya sendiri.

Perhatian pertama Alma, seperti Heber C. Kimball, adalah bahwa masing-masing memiliki kesaksian tentang Yesus Kristus dan setia kepada Allah dan pekerjaan-Nya.

Dalam ajaran Alma yang luar biasa kepada putranya, Helaman, dia membuat janji yang mendalam bahwa mereka yang “menaruh kepercayaannya kepada Allah akan didukung dalam pencobaan mereka, dan kesusahan mereka, dan kesengsaraan mereka, dan akan diangkat pada hari terakhir.”11

Sementara Alma telah menerima manifestasi di mana dia melihat seorang malaikat, ini jarang terjadi. Kesan yang dibuat oleh Roh Kudus adalah lebih khas. Kesan ini bisa sama pentingnya dengan manifestasi malaikat. Presiden Joseph Fielding Smith mengajarkan: “Kesan pada jiwa yang datang dari Roh Kudus adalah jauh lebih signifikan daripada sebuah penglihatan. Ketika Roh berbicara kepada roh, jejak pada jiwa jauh lebih sulit untuk dihapus.”12

Ini membawa kita pada nasihat Alma kepada putra keduanya, Siblon. Siblon saleh, seperti saudaranya Helaman. Nasihat yang ingin saya tekankan adalah Alma 38:12, yang sebagian berbunyi, “Pastikanlah bahwa kamu mengekang segala nafsumu, agar kamu boleh dipenuhi dengan kasih.“

Mengekang adalah kata yang menarik. Saat kita menunggang kuda, kita menggunakan kekang untuk memandunya. Sinonim yang baik adalah mengarahkan, mengendalikan, atau menahan. Perjanjian Lama memberi tahu kita bahwa kita berteriak kegirangan ketika kita mengetahui bahwa kita akan memiliki tubuh jasmani.13 Tubuh tidak jahat—itu indah dan esensial—tetapi beberapa nafsu, jika tidak digunakan dengan benar dan dikekang dengan tepat, dapat memisahkan kita dari Allah dan pekerjaan-Nya dan berdampak buruk pada kesaksian kita.

Mari kita bicara tentang dua nafsu secara khusus—pertama, kemarahan dan kedua, hawa nafsu.14 Adalah menarik bahwa jika keduanya dibiarkan tidak terkekang atau tidak terkendali maka dapat menyebabkan kepiluan yang hebat, mengurangi pengaruh Roh, dan memisahkan kita dari Allah dan pekerjaan-Nya. Lawan mengambil setiap kesempatan untuk mengisi hidup kita dengan gambaran kekerasan dan amoralitas.

Di beberapa keluarga, tidak jarang suami atau istri yang marah memukul pasangan atau anak. Pada bulan Juli, saya berperan serta dalam forum Parlemen Seluruh Partai Inggris Raya di London.15 Kekerasan terhadap perempuan dan remaja disorot sebagai masalah dunia yang signifikan. Selain kekerasan, yang lainnya terlibat dalam perundungan verbal. Pernyataan tentang keluarga memberi tahu kita bahwa mereka “yang menganiaya pasangan atau keturunan … kelak akan mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah.”16

Presiden Nelson dengan kuat menekannya ini kemarin pagi.17 Harap putuskan bahwa terlepas apakah orangtua Anda merundung atau tidak merundung Anda, Anda tidak akan merundung pasangan atau anak-anak Anda secara fisik atau verbal atau emosional.

Di zaman kita, salah satu tantangan paling signifikan adalah pertengkaran dan perundungan verbal yang terkait dengan masalah sosial. Dalam banyak kasus kemarahan dan bahasa yang merundung telah menggantikan akal sehat, diskusi, dan kesopanan. Banyak yang telah mengabaikan nasihat dari Rasul senior Juruselamat, Petrus, untuk mengupayakan sifat-sifat seperti Kristus seperti penguasaan diri, ketekunan, kesalehan, kasih akan saudara-saudara, dan kasih amal.18 Mereka juga telah meninggalkan sifat kerendahan hati seperti Kristus.

Selain mengendalikan amarah dan mengekang nafsu lainnya, kita perlu menjalani kehidupan moral yang murni dengan mengendalikan pikiran, bahasa, dan tindakan kita. Kita perlu menghindari pornografi, mengevaluasi kelayakan dari apa yang kita streaming di rumah kita, dan menghindari setiap bentuk perilaku berdosa.

Ini membawa kita pada nasihat Alma kepada putranya Korianton. Tidak seperti saudara-saudaranya, Helaman dan Siblon, Korianton terlibat dalam pelanggaran moral.

Karena Korianton telah terlibat dalam perbuatan amoral, Alma perlu mengajarinya tentang pertobatan. Dia harus mengajari dia keseriusan dari dosa dan kemudian caranya bertobat.19

Jadi, nasihat pencegahan Alma adalah untuk mengekang nafsu, tetapi nasihatnya bagi mereka yang telah melanggar adalah untuk bertobat. Presiden Nelson memberi para anggota nasihat mendalam tentang pertobatan pada konferensi umum April 2019. Dia membuatnya jelas bahwa pertobatan setiap hari merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. “Pertobatan bukanlah suatu peristiwa; itu sebuah proses. Itu adalah kunci untuk kebahagiaan dan kedamaian pikiran,” dia mengajarkan. “Pertobatan setiap hari adalah jalan menuju kemurnian, dan kemurnian mendatangkan kuasa.”20 Jika Korianton telah melakukan apa yang Presiden Nelson nasihatkan, dia akan bertobat segera setelah dia mulai memikirkan pikiran-pikiran yang tidak murni. Pelanggaran besar tidak akan terjadi.

Nasihat penutup yang Alma berikan kepada para putranya adalah beberapa dari doktrin paling penting dalam semua tulisan suci. Itu berkaitan dengan Pendamaian yang dilakukan oleh Yesus Kristus.

Alma bersaksi bahwa Kristus akan menghapus dosa.21 Tanpa Pendamaian Juruselamat, asas keadilan kekal akan membutuhkan hukuman.22 Karena Pendamaian Juruselamat, belas kasihan dapat berjaya bagi mereka yang telah bertobat, dan itu dapat memperkenankan mereka untuk kembali ke hadirat Allah. Akanlah baik bagi kita untuk merenungkan doktrin yang luar biasa ini.

Tidak ada yang bisa kembali kepada Allah hanya dengan perbuatan baiknya sendiri; kita semua membutuhkan manfaat dari pengurbanan Juruselamat. Semua orang telah berdosa, dan hanya melalui Pendamaian Yesus Kristuslah kita dapat memperoleh belas kasihan dan hidup bersama Allah.23

Alma juga memberikan nasihat yang luar biasa kepada Korianton bagi kita semua yang telah menjalani atau akan menjalani proses pertobatan, terlepas dari apakah dosa itu kecil atau berat seperti yang dilakukan oleh Korianton. Ayat 29 dari Alma 42 berbunyi, “Dan sekarang, putraku, aku berhasrat agar kamu hendaknya tidak membiarkan hal-hal ini menyusahkanmu lagi, dan hanya biarlah dosa-dosamu menyusahkanmu, dengan kesusahan itu yang akan membawamu merendah pada pertobatan.”

Korianton mengindahkan nasihat Alma dan keduanya bertobat serta melayani dengan terhormat. Karena Pendamaian Juruselamat, penyembuhan tersedia bagi semua orang.

Di zaman Alma, di zaman Heber, dan tentunya di zaman kita, kita semua perlu mengupayakan kesaksian kita sendiri tentang Yesus Kristus, mengekang nafsu kita, bertobat dari dosa-dosa kita, dan menemukan kedamaian melalui Pendamaian Yesus Kristus dan setia kepada Allah dan pekerjaan-Nya.

Dalam ceramah dan pos media sosial baru-baru ini, Presiden Russell M. Nelson mengatakannya seperti ini: “Saya memohon kepada Anda untuk bertanggung jawab atas kesaksian Anda tentang Yesus Kristus. Berupayalah untuk itu. Milikilah itu. Pedulikan itu. Peliharalah agar itu akan tumbuh. Kemudian perhatikan mukjizat-mukjizat terjadi dalam hidup Anda.”24

Saya bersyukur bahwa kita sekarang akan mendengar dari Presiden Nelson. Saya bersaksi bahwa Presiden Nelson adalah Nabi Tuhan untuk zaman kita. Saya menyukai dan menghargai ilham dan bimbingan luar biasa yang kita terima melalui dia.

Sebagai Rasul Tuhan Yesus Kristus, saya memberikan kesaksian pasti saya tentang keilahian Juruselamat dan kenyataan Pendamaian-Nya dalam nama Yesus Kristus, amin.

Catatan

  1. Lihat Ronald K. Esplin, “A Great Work Done in That Land,” Ensign, Juli 1987, 20: “Pada 13 Juni, Penatua Kimball, Orson Hyde, Joseph Fielding, dan teman Heber Willard Richards meninggalkan Kirtland menuju Inggris. Di New York, pada tanggal 22 Juni, warga Kanada Isaac Russell, John Goodson, dan John Snyder bergabung dengan mereka. Ketujuh misionaris tersebut kemudian memesan tiket ke Liverpool di Garrick.” (Lihat Heber C. Kimball papers, 1837–1866; Willard Richards journals and papers, 1821–1854, Perpustakaan Sejarah Gereja, Salt Lake City.)

  2. This Is the Place Monument [Monumen Inilah Tempatnya] yang terletak di sisi timur Salt Lake City, Utah, di mulut Emigration Canyon memperingati 100 tahun kedatangan para Orang Suci ke Lembah Salt Lake pada tanggal 24 Juli 1847. Monumen ini menampilkan patung Brigham Young, Heber C. Kimball, dan Wilford Woodruff.

  3. Antara 8.000 dan 10.000 Orang Suci Zaman Akhir melarikan diri dari Missouri pada awal tahun 1839 untuk menghindari tindakan kekerasan dari warga dan gerombolan perusuh. Di bawah arahan Brigham Young dan Heber C. Kimball, sebuah komite dibentuk untuk mengumpulkan perbekalan, menilai kebutuhan, dan menetapkan rute untuk eksodus musim dingin sejauh 200 mil (320 km) yang sangat melelahkan ke Illinois. Penduduk kota Quincy yang berbelas kasih menyediakan perlindungan sementara bagi para Orang Suci yang menderita melalui tempat tinggal dan makanan. (Lihat Para Orang Suci: Kisah Gereja Yesus Kristus di Zaman Akhir, volume 1, Standar Kebenaran, 1815–1846 (2018), 375–377; William G. Hartley, “The Saints’ Forced Exodus from Missouri,” dalam Richard Neitzel Holzapfel and Kent P. Jackson, eds., Joseph Smith: The Prophet and Seer (2010), 347–389.

  4. Dalam Orson F. Whitney, Life of Heber C. Kimball: An Apostle, the Father and Founder of the British Mission (1945), 449; penekanan ditambahkan.

  5. Dalam Orson F. Whitney, Life of Heber C. Kimball, 450.

  6. Lihat Musa 1:39; lihat juga “Pekerjaan Keselamatan dan Permuliaan,” bagian 1.2 dalam Buku Pegangan Umum: Melayani dalam Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, ChurchofJesusChrist.org. Kita datang kepada Kristus dan membantu dalam pekerjaan Allah dengan menjalankan Injil Yesus Kristus, mengurus mereka yang membutuhkan, mengundang semua untuk menerima Injil, dan menyatukan keluarga untuk kekekalan. Lihat juga Ajaran dan Perjanjian 110, yang menetapkan kunci-kunci yang diberikan untuk pekerjaan keselamatan.

  7. Lihat juga 1 Korintus 15:40–41.

  8. Lihat Ajaran dan Perjanjian 45:27.

  9. Lihat Ajaran dan Perjanjian 45:29.

  10. Alma adalah putra Alma sang nabi. Dia adalah hakim kepala bangsa dan imam besar dan nabi. Dia mengalami keinsafan yang menakjubkan sebagai seorang pemuda.

  11. Alma 36:3.

  12. Joseph Fielding Smith, “The First Presidency and the Council of the Twelve,” Improvement Era, November 1966, 979.

  13. Lihat Ayub 38:7.

  14. Lihat Alma 39:9. Alma memberi petunjuk kepada Korianton, “Jangan lagi mengikuti nafsu matamu.”

  15. Kelompok Parlemen Semua Partai, sesi Parlemen, Selasa, 05 Juli 2022, “Preventing Violence and Promoting Freedom of Belief [Mencegah Kekerasan dan Mempromosikan Kebebasan Berkeyakinan].”

  16. Keluarga: Penyataan kepada Dunia,” ChurchofJesusChrist.org; lihat juga Patrick Kearon, “Dia Bangkit dengan Kesembuhan pada Sayap-Sayap-Nya,” Liahona, Mei 2022, 37–39.

  17. Lihat Russell M. Nelson, “Apa yang Benar,” Liahona, November 2022, 29.

  18. Lihat 2 Petrus 1:5–10.

  19. Lihat Alma 39:9.

  20. Russell M. Nelson, “Kita Dapat Melakukan Lebih Baik dan Menjadi Lebih Baik,” Liahona, Mei 2019, 67, 68.

  21. Lihat Alma 39:15.

  22. Lihat Alma 42:16.

  23. Lihat 2 Nefi 25:23.

  24. Russell M. Nelson, Facebook, 1 Agustus 2022, facebook.com/russell.m.nelson; Twitter, 1 Agustus 2022, twitter.com/nelsonrussellm; Instagram, 1 Agustus 2022, instagram.com/russellmnelson; lihat juga “Pilihan-Pilihan untuk Kekekalan” (kebaktian sedunia untuk dewasa muda, 15 Mei 2022), broadcasts.ChurchofJesusChrist.org.