Ajaran-Ajaran Presiden
Bab 4: Diperkuat oleh Kuasa Roh Kudus


Bab 4

Diperkuat oleh Kuasa Roh Kudus

“Tetapkan pikiran Anda untuk hidup dengan rendah hati dan dengan cara yang sedemikian sehingga rupa Anda akan selalu memiliki Roh Tuhan sebagai teman Anda.”

Dari Kehidupan Lorenzo Snow

Dalam ceramah konferensi umumnya yang pertama sebagai Presiden Gereja, Lorenzo Snow mengajarkan, “Kita bergantung pada Roh Tuhan untuk membantu kita dan untuk menyatakan kepada kita dari waktu ke waktu apa yang perlu untuk kita capai di bawah keadaan yang tidak lazim yang mungkin mengelilingi kita.” 1 Presiden Snow mungkin sudah tidak hidup untuk membuat pernyataan itu jika dua orang temannya tidak bergantung pada Roh Tuhan dalam keadaan tidak lazim 34 tahun sebelumnya.

Pada tahun 1864, Penatua Lorenzo Snow dan Penatua Ezra T. Benson dari Kuorum Dua Belas Rasul pergi misi di Kepulauan Hawaii. Mereka ditemani oleh tiga misionaris lain: Penatua Joseph F. Smith, Penatua William Cluff, dan Penatua Alma L. Smith. Ketika kapal mereka membuang sauh di pesisir Pulau Maui, semua orang kecuali Joseph F. Smith naik ke atas sebuah perahu yang lebih kecil menuju ke daratan. Sewaktu mereka mendekati pulau, ombak yang tinggi menerjang, menyebabkan pengemudi kehilangan kendali atas perahu. Perahu itu terbalik, dan semua penumpang terlempar ke dalam air. Segera semua orang muncul ke permukaan kecuali Penatua Snow. Sekelompok penduduk pulau itu buru-buru menolong, membawa William Cluff dan Alma L. Smith ke dalam sebuah perahu penyelamat untuk mencari teman mereka. Penatua Cluff menuturkan:

“Yang pertama saya lihat dari Brother Snow adalah rambutnya yang mengapung di atas air di sekitar satu ujung perahu yang terbalik. Segera setelah kami mengangkatnya ke dalam perahu kami, kami memberi tahu orang-orang dalam perahu untuk mendayung menuju ke tepi laut dengan kecepatan secepat mungkin. Tubuhnya kaku, dan kehidupan kelihatannya sudah tak ada.

Brother A. L. Smith dan saya duduk berdampingan. Kami membaringkan Brother Snow di pangkuan kami, dan, dalam perjalanan ke tepi laut, kami secara diam-diam memberkatinya dan memohon kepada Tuhan untuk membiarkannya hidup, agar dia boleh kembali kepada keluarga dan rumah tangganya.

Saat mencapai tepi laut, kami mengangkatnya sedikit menjauh menuju beberapa tong besar yang tergeletak di atas pantai berpasir. Kami membaringkannya menelungkup pada salah satunya, dan mengggulir-gulirkannya kian kemari sampai kami berhasil membuat air yang telah dia telan keluar dari dirinya ….

Setelah berjuang menyelamatkan nyawanya selama beberapa waktu, tanpa indikasi apa pun untuk mengembalikan hidupnya, orang-orang yang berdiri di dekat kami mengatakan bahwa tidak ada lagi yang dapat dilakukan baginya. Tetapi kami merasa tidak boleh menyerah menyelamatkannya, dan masih berdoa serta berjuang baginya, dengan keyakinan bahwa Tuhan akan mendengar dan menjawab doa kami.

Akhirnya kami merasa terkesan untuk menempatkan mulut kami di atas mulutnya dan membuat upaya untuk memompa paru-parunya, secara bergantian meniup masuk dan mengeluarkan udara, dengan meniru, sejauh mungkin, proses alami dari pernapasan. Ini dengan gigih kami lakukan sampai kami berhasil memompa paru-parunya. Setelah beberapa saat, kami merasakan indikasi yang sangat lemah akan kembalinya kehidupan. Kedipan mata sekilas, yang, sampai pada waktu itu, telah terbuka dan seperti mati, dan suara mendesah yang sangat lemah di kerongkongan, adalah gejala-gejala pertama kembalinya vitalitas. Ini tumbuh semakin jelas, sampai kesadarannya pulih sepenuhnya.”

Mengingat kembali tentang pengalaman ini, Penatua William Cluff tahu mengapa dia dan Penatua Alma L. Smith dapat menyelamatkan nyawa Penatua Snow. “Kami melakukan bukan saja apa yang biasa dalam kasus seperti itu,” katanya, “tetapi juga apa yang tampaknya Roh bisikkan kepada kami”2 [lihat saran 1 pada halaman 92].

Ajaran-Ajaran Lorenzo Snow

Melalui karunia Roh Kudus, kita dituntun pada segala kebenaran dan diperkuat dalam iman kita.

[Ada] suatu berkat tertentu yang berhubungan hanya dengan kepatuhan pada Injil, [yaitu] karunia Roh Kudus .… Juruselamat, yang tak diragukan tahu benar tentang sifat dan karakter dari karunia ini, berfirman bahwa itu akan menuntun mereka yang menerimnya pada segala kebenaran dan memperlihatkan kepada mereka apa yang akan datang [lihat Yohanes 16:13]. Itu akan lebih besar daripada roh yang keluar dari Allah itu, mengisi luasnya ruang dan menerangi setiap orang yang datang ke dunia [lihat A&P 84:46]; karunia Roh Kudus akan menuntun menuju segala kebenaran, dan memperlihatkan kepada mereka apa yang akan datang.

Selain itu, dalam berbicara tentang dampaknya, Rasul [Paulus] berkata, “Dikaruniakan pernyataan Roh untuk kepentingan bersama. Kepada yang seorang Roh yang sama memberikan iman” [lihat 1 Korintus 12:7, 9]. Bukanlah iman yang umum, yang biasa, yang sebagian orang pura-pura miliki pada zaman sekarang; tetapi iman yang memungkinkan pemiliknya untuk digergaji, dilemparkan ke lubang singa, tungku berapi, dan untuk menjalani penyiksaan dari segala bentuk. Inilah jenis iman yang Roh Kudus anugerahkan ke atas mereka yang memilikinya, yang memungkinkan pemiliknya berdiri di tengah setiap kesulitan, menantang setiap pertentangan dan menyerahkan nyawanya, jika perlu, demi perkara yang telah dia dukung. Ada suatu kuasa mengilhami yang mahakuasa dalam iman ini, yang diberikan oleh Tuhan melalui Roh Kudus, yang tidak ada asas lain dapat sampaikan. Kepada yang satu diberikan iman, kepada yang lain pengetahuan [lihat 1 Korintus 12:8], bukan apa yang diperoleh melalui membaca buku-buku semata, tetapi pengetahuan dari Yang Mahakuasa. Asas yang mengilhami diri sendiri ada di atas diri mereka, yang nyata, memberikan mereka pengetahuan tentang perkara yang telah mereka dukung. Mereka mengetahui melalui wahyu dari Allah bahwa perkara yang telah mereka patuhi adalah benar, itu diungkapkan kepada mereka dengan suatu cara yang tidak dapat mereka bantah, dan mereka mengetahui bagi diri mereka sendiri. Mereka kemudian ditegakkan … di atas batu karang wahyu.3

Petrus dalam khotbahnya kepada orang-orang mengatakan, “Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu dan bagi orang yang masih jauh, yaitu sebanyak yang akan dipanggil oleh Tuhan Allah kita” [Kisah Para Rasul 2:38–39]. Karunia Roh Kudus ini merupakan asas yang berbeda dari apa pun yang kita lihat dinyatakan di dunia kesektean. Itu adalah asas kecerdasan, dan wahyu. Itu adalah asas yang mengungkapkan hal-hal di masa lalu, masa sekarang dan masa yang akan datang, dan karunia-karunia Roh Kudus ini akan diterima melalui kepatuhan pada persyaratan Injil sebagaimana dipermaklumkan pada zaman itu dan sebagaimana dipermaklumkan oleh para Penatua Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir pada zaman ini. Di atas batu karang inilah iman mereka hendaknya didasarkan; dari sumber inilah mereka hendaknya menerima pengetahuan tentang ajaran yang telah mereka anut, dan kita diberi tahu oleh Juruselamat “bahwa gerbang-gerbang neraka tidak akan berjaya melawan mereka” [lihat 3 Nefi 11:39] ….

… Landasan yang di atasnya Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir dibangun adalah batu karang wahyu—di atas batu karang yang Yesus firmankan Dia akan membangun gereja-Nya, dan gerbang-gerbang neraka tidak akan berjaya melawannya [lihat Matius 16:17–18]. Kita tidak menerima pengetahuan ini melalui daging dan darah, kita tidak menerima kesaksian ini dari manusia, kita tidak menerimanya melalui pembacaan Alkitab … atau Kitab Mormon, tetapi kita telah menerimanya melalui cara kerja Roh Kudus, yang mengajarkan apa yang dari Allah, apa pada masa lalu, masa sekarang, dan masa yang akan datang, dan yang mengajarkan apa yang dari Allah, menjadikannya jelas dinyatakan kepada kita. Anda tidak dapat mengambil pengetahuan ini dari kami melalui penahanan atau penganiayaan jenis apa pun. Kami akan tetap memegangnya sampai kematian4 [lihat saran 2 pada halaman 92].

Setiap Orang Suci Zaman Akhir dapat memiliki Roh Kudus sebagai teman untuk memberikan nasihat.

Ada sebuah jalan yang melaluinya orang-orang dapat menjaga suara hati mereka tetap jernih di hadapan Allah dan manusia, dan itu adalah dengan memelihara di dalam diri mereka Roh Allah, yang adalah roh wahyu kepada setiap pria dan wanita. Itu akan mengungkapkan kepada mereka, bahkan dalam masalah-masalah yang paling sederhana, apa yang hendaknya mereka lakukan, dengan memberikan saran-saran kepada mereka. Kita hendaknya mencoba untuk mempelajari sifat dari Roh ini, agar kita boleh memahami saran-sarannya, dan kemudian kita akan selalu dapat melakukan yang benar. Ini adalah hak istimewa yang agung dari setiap Orang Suci Zaman Akhir. Kita tahu bahwa adalah hak kita untuk memperoleh pernyataan-pernyataan dari Roh setiap hari dalam kehidupan kita.

Orang-orang datang kepada saya sangat bersemangat untuk menerima nasihat atas suatu topik bahasan atau yang lainnya. Mereka tidak perlu selalu datang kepada saya (dalam beberapa keadaan, tentunya, itu akan sangat patut), karena Roh berada di dalam diri mereka untuk mendatangkan kebaikan dan untuk mencapai tujuan-tujuan Allah .… Tidaklah selalu diperlukan bagi mereka untuk datang kepada Presiden Gereja, atau kepada Dua Belas, atau kepada para Penatua Israel, untuk memperoleh nasihat; mereka sendiri memiliki kemampuan itu; ada seorang teman yang tahu secara persis apa yang harus dikatakan kepada mereka. Sejak saat kita menerima Injil, turun ke dalam air pembaptisan dan mengalami tangan ditumpangkan ke atas kita sesudahnya untuk karunia Roh Kudus, kita memiliki seorang teman, jika kita tidak menghalaunya dari diri kita dengan melakukan kekeliruan. Teman itu adalah Roh yang Kudus, Roh Kudus, yang mengambil apa yang dari Allah dan memperlihatkannya kepada kita. Ini adalah sarana hebat yang telah Tuhan sediakan bagi kita, agar kita boleh mengetahui terang, dan tidak meraba-raba terus-menerus di dalam gelap5 [lihat saran 5 pada halaman 92].

Roh Kudus dapat mendatangkan kepada kita kebahagiaan dan kedamaian pikiran.

Tuhan telah menegakkan hasrat dan perasaan hakiki tertentu dalam dada kita, dan demikian juga dengan seluruh umat manusia, dengan seluruh keluarga umat manusia. Tertanam dan terjalin dalam keberadaan mereka hasrat dan kapasitas tertentu untuk kenikmatan, hasrat untuk hal-hal yang ada dalam kodrat mereka dirancang untuk meningkatkan kedamaian dan kesejahteraan kita, yang menjawab perasaan mereka dan meningkatkan kebahagiaan mereka, tetapi bagaimana mendapatkan kepuasan dari kapasitas dan hasrat itu, dunia tidak tahu tidak juga paham, tetapi Tuhan telah menganggap patut untuk menempatkan kita di saluran itu dan di jalan pemahaman hal-hal itu dengan menjadi setia serta berjalan dalam terang Roh Kudus dan menerima kebenaran.6

Merupakan kesempatan istimewa para Orang Suci Zaman Akhir untuk menjalani Injil dengan cara yang sedemikian rupa sehingga mereka akan merasa berkenan bagi Allah. Tentu saja, kita terkadang melakukan hal-hal yang menjadikan kita malu ketika kita akhirnya mempertimbangkannya, tetapi kita bertobat darinya di dalam hati kita dan memutuskan untuk tidak melakukannya lagi. Itu saja yang Tuhan minta dari kita; dan pria serta wanita yang hidup demikian, hidup tanpa penghukuman. Mereka memiliki kesalehan dan sukacita dalam Roh Kudus.7

Jika kita mempertahankan terang Roh di dalam diri kita, kita dapat berjalan sedemikian rupa dalam Injil sehingga kita secara terukur dapat menikmati kedamaian dan kebahagiaan di dunia ini; dan sementara kita berjalan ke depan, mengusahakan kedamaian dan kebahagiaan yang berada di jalan kita, di kejauhan, kita akan memperoleh kedamaian pikiran yang tak seorang pun dapat nikmati kecuali mereka yang dipenuhi dengan Roh Kudus8 [lihat saran 3 pada halaman 92].

Kita memerlukan bantuan Roh Kudus sewaktu kita menanggung pencobaan, memenuhi tugas-tugas kita, dan bersiap untuk kemuliaan selestial.

Ada banyak hal penting yang dituntut dari tangan kita, dan banyak hal yang dapat kita lakukan, ketika dibantu oleh Roh Tuhan, yang terkadang mungkin tampak hampir tidak mungkin untuk dicapai.9

Saya ingin mengingatkan para brother dan sister saya … bahwa kita bergantung untuk informasi dan kecerdasan kita kepada Roh Allah, yang mungkin berada dalam diri kita, jika dengan patut diusahakan, suatu roh ilham, wahyu, untuk menyatakan secara jelas pada pemahaman kita pikiran dan kehendak Allah, mengajarkan tugas dan kewajiban kita, serta apa yang dituntut dari tangan kita .… Kita memerlukan bantuan. Kita berkemungkinan besar untuk melakukan apa yang akan menuntun kita ke dalam kesusahan dan kegelapan, dan hal-hal itu yang tidak akan cenderung pada kebaikan kita, tetapi dengan bantuan dari penghibur itu yang telah Tuhan janjikan kepada para Orang Suci-Nya, jika kita dengan saksama mendengarkan bisikannya, dan memahami sifat bahasanya, kita mungkin menghindari banyak kesusahan dan kesulitan serius.10

Kita seutuhnya bergantung pada roh ilham, dan jika pernah ada suatu masa, sejak Adam menempati Taman Eden, ketika Roh Allah lebih diperlukan daripada pada waktu sekarang, saya tidak menyadarinya. Tanda-tanda zaman, dan pesatnya kemunculan peristiwa-peristiwa yang akan menguji hati para Orang Suci Zaman Akhir dan integritas mereka, menuntut agar kita sekarang mengupayakan dengan sungguh-sungguh Roh Allah, dan bantuan Ilahi, karena itu tentunya akan diperlukan dalam peristiwa-peristiwa yang sekarang dengan pesatnya menghampiri. Kita tahu bahwa kita telah membutuhkannya di masa lalu. Kita dapat dengan mudah melihat bahwa jika kita tidak berada dalam kepemilikan Roh Allah untuk mengarahkan kita melalui banyak peristiwa yang telah kita lewati, kita semestinya belum berada dalam kenikmatan dari pengharapan kita saat ini akan permuliaan dan kemuliaan, serta keadaan kita akan jauh kurang berkenan. Dan jika telah memerlukan Roh Kudus di masa lalu, kita mungkin benar-benar memahami bahwa itu akan diperlukan di waktu mendatang.11

Kita seharusnya memahami—dan saya kira bahwa kita memahaminya secara umum—bahwa pekerjaan yang untuk melaksanakannya kita telah datang ke dalam kehidupan ini tidak dapat dilakukan bagi kemuliaan Allah atau bagi kepuasan diri kita sendiri hanya dengan kecerdasan alami kita sendiri. Kita bergantung pada Roh Tuhan untuk membantu kita dan untuk menyatakan kepada kita dari waktu ke waktu apa yang perlu untuk kita capai di bawah keadaan yang tidak lazim yang mungkin mengelilingi kita.12

Itu tentunya akan sangat bodoh mengharapkan para Orang Suci Zaman Akhir pada zaman ini untuk patuh pada hukum selestial, dengan hukum yang keluar dari Allah, dan dengan rancangan-Nya untuk mengangkat orang-orang ke hadirat-Nya, kecuali mereka didukung oleh kuasa supranatural [surgawi]. Injil menjanjikan ini. Itu menjanjikan karunia Roh Kudus, yang ilahi dalam karakternya, dan yang tidak dinikmati oleh golongan orang lain mana pun, dan yang kita diberi tahu oleh Juruselamat, akan menuntun pada segala kebenaran, dan mengilhami mereka yang memilikinya, dan memberi mereka pengetahuan tentang Yesus, pengetahuan tentang Bapa, dan tentang apa yang berkaitan dengan dunia selestial; bahwa itu akan mengilhami mereka yang memilikinya dengan pengetahuan tentang apa yang akan datang, dan apa yang telah lalu; dan mengilhami mereka sampai sedemikian jauhnya sehingga mereka akan menikmati karunia-karunia supranatural—karunia bahasa dan nubuat, menumpangkan tangan kepada yang sakit, yang melaluinya mereka akan disembuhkan.

Mereka yang menerima Injil ini dijanjikan kuasa-[kuasa] supranatural dan karunia-karunia ini, dan suatu pengetahuan bagi diri mereka sendiri, agar mereka boleh tidak bergantung pada orang atau sekelompok orang manapun, perihal kebenaran agama yang telah mereka terima; tetapi agar mereka akan menerima pengetahuan dari Bapa bahwa agama datang dari-Nya, bahwa Injil datang dari-Nya, dan bahwa para hamba-Nya memiliki hak dan wewenang untuk melaksanakan tata cara-tata cara itu, sehingga tidak ada angin ajaran akan mengguncangkan mereka atau menyingkirkan mereka dari jalan yang melaluinya mereka berjalan; sehingga mereka boleh dipersiapkan untuk kemuliaan yang akan diungkapkan, dan dijadikan peserta di dalamnya; sehingga mereka boleh menanggung pencobaan atau kesengsaraan apa pun yang akan menjadi kehendak Allah untuk didatangkan ke atas diri mereka, untuk mempersiapkan mereka lebih sepenuhnya bagi kemuliaan selestial; sehingga mereka tidak akan berjalan dalam kegelapan, tetapi dalam terang dan kuasa Allah, dan diangkat melebihi apa yang dari dunia, dan menjadi unggul terhadap apa yang mengelilingi mereka, sehingga mereka boleh berjalan secara mandiri di bawah dunia selestial, dan dalam pandangan Allah dan surga, sebagai orang-orang yang bebas, mengejar jalan itu yang akan dinyatakan kepada mereka melalui Roh Kudus, jalan itu yang melaluinya mereka dapat mengangkat diri mereka sendiri pada pengetahuan dan kuasa, dan dengan demikian mempersiapkan diri mereka untuk menerima kemuliaan yang Allah tawarkan untuk anugerahkan ke atas diri mereka, dan untuk menempati posisi yang dipermuliakan yang padanya Allah merancang untuk mengangkat mereka.13

Kita hendaknya hidup sedemikian rupa sehingga kita akan mengetahui bahwa jalan hidup kita dapat diterima oleh Allah. Kita hendaknya memahami suara dan bisikan Roh Kudus. Pada hari ketika langit tidak digelapkan oleh awan, kita menemukan objek-objek sekelilingnya, keindahan dan tujuannya. Demikianlah kita bergantung pada Roh Allah untuk terang atas asas-asas kebenaran dan keselamatan. Tidak ada yang mengaku Orang Suci Zaman Akhir dapat menikmati tingkat kebahagiaan besar apa pun kecuali dia hidup sedemikian, dan dengan demikian menempatkan dirinya sendiri di bawah bimbingan ilahi14 [lihat saran 4 pada halaman ].

Ketika kita hidup dengan rendah hati, Roh Kudus menolong kita di jalan kita ke depan.

Tetapkan pikiran Anda untuk hidup dengan rendah hati dan dengan cara yang sedemikian rupa sehingga Anda akan selalu memiliki Roh Tuhan sebagai teman Anda, untuk membuat saran-saran seperti itu kepada Anda dari waktu ke waktu sebagaimana yang akan diperlukan di bawah keadaan yang tidak lazim dimana Anda mungkin ditempatkan ….

… Berapa lama lagi saya mungkin hidup, saya tidak tahu apa pun tentangnya, dan saya tidak cemas tentang itu. Saya berhasrat, dan itu adalah sesuatu yang hendaknya Anda hasratkan, untuk memiliki kerendahan hati itu, dan kelembutan hati itu, dan kesederhanaan itu untuk menikmati roh wahyu. Adalah hak istimewa Anda, Anda masing-masing, untuk memiliki cukup roh wahyu untuk mengetahui secara persis apa yang patut untuk Anda lakukan. Adalah hak istimewa Anda untuk memilikinya tepat sebanyak hak istimewa saya untuk mengetahui apa yang harus dilakukan esok, ketika esok tiba, demi kepentingan terbaik Gereja secara umum.15

Kita hendaknya berikhtiar, sejauh mungkin, untuk melupakan segala masalah duniawi yang memilukan dan menyulitkan kita, dan mengarahkan pikiran kita kepada Tuhan, dengan memiliki kecukupan Roh Kudus-Nya agar kita bisa dimungkinkan untuk menerima pengetahuan dan saran-saran seperti itu sebagaimana yang akan menolong kita di jalan kita ke depan16 [lihat saran 5 di halaman 92].

Saran untuk Penelaahan dan Pengajaran

Pertimbangkan gagasan-gagasan ini sewaktu Anda menelaah bab ini atau sewaktu Anda bersiap untuk mengajar. Untuk bantuan tambahan, lihat halaman vii–x.

  1. Sewaktu Anda mengulas laporan pada halaman 81–83, pikirkan tentang saat-saat ketika Anda telah diberkati karena orang lain telah mengikuti dorongan Roh Kudus. Pikirkan juga tentang saat-saat ketika Anda telah mengikuti suatu dorongan untuk menolong orang lain.

  2. Bacalah bagian yang dimulai pada halaman 84. Menurut Anda apa maknanya “ditegakkan … di atas batu karang wahyu”? (Untuk beberapa contoh, lihat halaman 84–86). Bagaimana wahyu pribadi dapat memberi kita kekuatan untuk “berdiri di tengah setiap kesulitan” dan “menantang setiap pertentangan”?

  3. Presiden Snow mengatakan bahwa Roh Kudus dapat menolong kita “menikmati kedamaian dan kebahagiaan di dunia ini” (halaman 88). Kapan Roh Kudus telah menolong Anda menjadi bahagia dan merasakan kedamaian? Apa beberapa cara lain Roh Kudus dapat menolong kita? (Untuk beberapa contoh, lihat halaman 88–91).

  4. Sewaktu Anda menelaah bagian yang dimulai pada halaman 88, pikirkan tentang bagaimana Anda telah belajar untuk mengenali dorongan dari Roh Kudus. Bagaimana Anda bisa menolong anggota keluarga atau teman belajar mengenali dorongan Roh?

  5. Bab ini mencakup dua rujukan pada Roh Kudus sebagai teman (halaman 87 dan 91). Mengapa menurut Anda kita memerlukan kerendahan hati dan kesederhanaan untuk memiliki Roh Kudus sebagai teman kita?

Tulisan Suci Terkait: Lukas 12:12; Yohanes 14:26–27; Roma 14:17; 1 Korintus 12:4–11; Galatia 5:22–25; 1 Nefi 10:17–19; 2 Nefi 32:5

Bantuan Pengajaran: “Untuk mendorong pembahasan, gunakan pertanyaan-pertanyaan dalam tiap bab .… Anda juga boleh mengembangkan pertanyaan-pertanyaan Anda sendiri khususnya bagi mereka yang Anda ajar” (dari halaman viii buku ini).

Catatan

  1. Dalam Conference Report, Oktober 1898, 2.

  2. Lihat Eliza R. Snow Smith, Biography and Family Record of Lorenzo Snow (1884), 276–279.

  3. Deseret News, 24 Januari 1872, 597.

  4. Deseret News: Semi-Weekly, 2 Desember 1879, 1.

  5. Dalam Conference Report, April 1899, 52.

  6. Deseret News, 21 Oktober 1857, 259.

  7. Deseret Weekly, 4 November 1893, 609.

  8. Deseret News, 21 Oktober 1857, 259.

  9. Dalam Conference Report, April 1898, 12.

  10. Deseret News: Semi-Weekly, 16 Juli 1878, 1.

  11. Deseret Semi-Weekly News, 4 Juni 1889, 4.

  12. Dalam Conference Report, Oktober 1898, 2.

  13. Deseret News, 14 Januari 1880, 786.

  14. Millennial Star, 31 Okt. 1895, 690–91; dari parafrase terperinci sebuah khotbah yang Lorenzo Snow sampaikan pada konferensi umum Oktober 1895.

  15. Dalam “Anniversary Exercises,” Deseret Evening News, 7 April 1899, 9.

  16. Millennial Star, 25 November 1889, 737; dari parafrase terperinci dari sebuah khotbah yang Lorenzo Snow sampaikan dalam konferensi umum Oktober 1889.

Pekerjaan misi terdahulu di Kepulauan Hawaii

Ketika Penatua Lorenzo Snow melayani misi di Kepulauan Hawaii, nyawanya diselamatkan melalui tindakan yang diilhami dari rekan-rekannya.

“Adalah hak kita untuk memperoleh pernyataan-pernyataan dari Roh setiap hari dalam kehidupan kita.”