2015
Teladan Juruselamat Akan Kepatuhan
April 2015


Teladan Juruselamat Akan Kepatuhan

Teladan-Nya menetapkan pola bagi kita semua untuk ikuti.

Gambar
Photograph of actor portraying Jesus Christ in the Bible Videos.

“Dari semua pelajaran yang kita pelajari dari kehidupan Juruselamat, tidak ada yang lebih jelas dan kuat daripada pelajaran tentang kepatuhan,” ajar Penatua Robert D. Hales dari Kuorum Dua Belas Rasul dalam konferensi umum April 2014. Teladan Juruselamat mengajarkan kepada kita tidak hanya mengapa kepatuhan kepada Bapa Surgawi penting namun juga bagaimana kita dapat menjadi patuh. Sewaktu Anda mengkaji ulang teladan-teladan berikut dari pelayanan-Nya, pikirkan tentang bagaimana hal itu dapat menetapkan jalan untuk Anda ikuti dalam kehidupan Anda.

Gambar
112 x 60" painting of Christ being baptized in the River Jordan by John the Baptist.

1. Meskipun Yesus tanpa dosa, Dia tunduk untuk dibaptiskan “untuk menggenapkan seluruh kehendak Allah” (lihat Matius 3:13–17; lihat juga 2 Nefi 31:4–7; Yohanes 3:5).

Gambar
Jesus Christ (depicted at age twelve) in the Temple in Jerusalem. Numerous doctors of Jewish law are gathered around Christ. The doctors are listening in astonishment at the wisdom of the young Christ. (Luke 2:41-50)

2. Di usia 12, ketika Yusuf dan Maria menemukan Yesus sedang mengajar di bait suci, Dia “tunduk kepada mereka,” dan dengan patuh kembali ke rumah bersama mereka (lihat Lukas 2:42–51).

Gambar

3. Meskipun Dia meminta seandainya cawan itu dapat lalu dari-Nya, Dia tunduk pada penderitaan di Taman Getsemani (lihat Matius 26:36–44; Lukas 22:39–54).

Gambar

4. Dia mematuhi hari Sabat dan menghadiri kebaktian di sinagoge (lihat Lukas 4:16–44).

Gambar

5. Yesus tunduk untuk dihakimi oleh manusia agar pekerjaan dan kemuliaan Bapa dapat terjadi (lihat Yesaya 53:7; Matius 26:53; Musa 1:39).

Gambar

6. Dia menuntaskan pekerjaan-Nya dengan membiarkan orang-orang jahat menyalibkan-Nya (lihat Matius 27:35; Yohanes 10:17–18; Galatia 1:3–5).

Gambar
Jesus Christ depicted in the midst of people of varying races or nationalities. Christ is portrayed in white robes. He has His arms extended toward the people gathered around Him. Light emanates from the figure of Christ. The background behind the other figures is dark. The artist used the dark background to symbolize the power of Satan in the world. The light around Christ is symbolic of the protection and safety found in following Christ. (Doctrine and Covenants 1:36)

7. Senantiasa patuh kepada Bapa-Nya, Yesus pergi ke dunia roh dan mengorganisasi pekerjaan misionaris di sana (lihat 1 Petrus 3:18–20; 4:6).

Gambar
Christ standing on a rocky ledge as He rebukes Satan who appears below Him. The painting depicts the event wherein Satan tried to tempt Christ after Christ's forty day fast in the wilderness. Christ is commanding Satan to depart from His presence.

8. Yesus dicobai oleh Setan, namun Dia tidak menyerah (lihat Matius 4:1–11; A&P 20:22).

Gambar
Joseph Smith, Jr. depicted kneeling in the Sacred Grove during the First Vision. A ray of light can be seen coming from the sky down through the trees toward Joseph.

9. Dia terus melakukan kehendak Bapa dan memimpin Gereja-Nya (lihat Joseph Smith—Sejarah 1:16–17; A&P 19:2, 24).