2013
Pertanyaan dan Jawaban
April 2013


Tanya–Jawab

“Bagaimana saya menjelaskan kepada teman saya mengapa melanggar hukum kesucian merupakan sebuah gagasan yang buruk?”

Bapa Surgawi menginginkan kita untuk menjadi bahagia dan layak akan Roh-Nya, karena itu Dia memberi kita perintah-perintah untuk membantu kita menjaga pikiran, perkataan, dan tindakan kita dalam batasan-batasan yang pantas. Hukum kesucian membantu menjaga kuasa prokreasi dalam ikatan pernikahan. Satu alasan Dia memerintahkan bahwa kuasa prokreasi hanya diungkapkan antara suami dan istri adalah karena “anak-anak berhak dilahirkan dalam ikatan pernikahan.”1

Anda dapat membagikan kopi dari Untuk Kekuatan Remaja kepada teman Anda. Itu memberi beberapa alasan mengapa adalah baik untuk menaati hukum kesucian: “Ketika Anda murni secara seksual, Anda mempersiapkan diri Anda untuk membuat dan menepati perjanjian-perjanjian sakral dalam bait suci.” Anda mempersiapkan diri Anda sendiri untuk membangun sebuah pernikahan yang kuat serta untuk membawa anak-anak ke dunia sebagai bagian dari keluarga kekal dan penuh kasih. Anda melindungi diri Anda sendiri dari kerusakan rohani dan emosi yang datang karena berhubungan intim dengan seseorang di luar pernikahan. Anda juga melindungi diri Anda sendiri dari penyakit berbahaya. Menjadi tetap murni secara seksual membantu Anda menjadi percaya diri serta benar-benar bahagia dan meningkatkan kemampuan Anda untuk membuat keputusan yang baik sekarang serta di masa depan.2

Bait Suci

Bapa Surgawi memiliki tujuan ilahi bagi kita semua, dan tujuan itu dapat dipenuhi dalam bait suci. Kita hendaknya layak untuk memasuki bait suci agar keluarga kita dapat dimeteraikan selamanya. Kita akan hidup bersama Bapa Surgawi kita lagi, dan yang paling penting kita akan memiliki sukacita langgeng, yang tidak bisa dimiliki oleh yang tidak layak.

Alofa M., usia 18, Samoa

Pernikahan dan Keluarga

Kita diimbau untuk menjadi murni secara seksual agar kita dapat layak untuk memasuki bait suci dan menaati perjanjian-perjanjian sakral. Jika kita mematuhi hukum kesucian, kita dapat membangun pernikahan dan keluarga yang kuat di masa depan. Setan senantiasa di sana untuk menggoda kita, namun melalui doa, tulisan suci, dan teman-teman yang baik, kita dapat mengatasinya.

Resty M., usia 16, Filipina

Konsekuensi Negatif

Ada banyak konsekuensi negatif dari melanggar hukum kesucian, namun Anda tidak mempelajarinya semua di kelas kesehatan. Melanggar hukum kesucian dapat menyingkirkan Roh keluar dari kehidupan Anda, menyakiti mereka yang ada di sekitar Anda, dan membuat Anda merasa buruk terhadap diri Anda sendiri. Saya menyarankan melihat video Pesan Mormon yang berjudul “Chastity: What Are the Limits?” [di youth.lds.org dalam bahasa Inggris, Portugis, dan Spanyol].

Matthew T., usia 17, Utah, AS

Kemurnian dan Respek

Dengan mengikuti hukum kemurnian, kita tetap murni dalam pandangan Allah, kita merespek diri kita sendiri, dan kita membantu orang lain merespek kita juga. Jika kita menaati hukum kesucian, kita memperlihatkan bahwa kita adalah anak-anak Allah dan bahwa kita menjunjung tinggi standar-standar. Kita akan menghindari penyesalan. Sewaktu kita menaati Bapa Surgawi kita, terutama mengenai hukum ini, kehidupan kita akan menjadi lebih bahagia di bumi ini dan di dunia yang akan datang.

Alyana G., usia 19, Filipina

Sebuah Karunia Sakral

Jika karunia prokreasi dianggap remeh, karunia berharga dari Allah ini akan diperlakukan seperti suatu hal biasa. Memberikan karunia tidak terasa berpahala jika orang yang Anda beri itu tidak menganggapnya spesial. Seseorang harus selalu memperlakukan prokreasi secara sakral; karena kita semua adalah bait suci Allah dan hendaknya tetap bersih dan murni seperti bait suci.

Jaron Z., usia 15, Idaho, AS

Roh Bersama Kita

Ketika Anda tetap bersih dari dosa, Anda akan jauh lebih bahagia dan Anda akan diberkati. Tubuh kita adalah seperti bait suci, dan Bapa Surgawi “tidak berdiam di dalam bait suci yang tidak kudus” (Alma 7:21). Jadi ketika kita tetap bersih dari dosa, Roh dapat tinggal dengan kita.

Maryann P., usia 14, Arkansas, AS

Pertanyaan Penting

Jawablah pertanyaan teman Anda dengan mengajukan beberapa pertanyaan : “Bagaimana jika calon pasangan Anda melihat Anda saat ini?” Semua orang yang saya dengar telah melanggar hukum kesucian telah menyesalinya. “Bagaimana seandainya calon anak Anda menanyakan apakah Anda telah melanggar hukum kesucian?” Teman Anda perlu belajar betapa pentingnya hukum kesucian saat ini, sebelum seorang putra atau putri mengajukan pertanyaan itu. Anda perlu menjaga diri Anda bersih dan murni untuk menuju kehidupan yang bahagia dan sehat tanpa rasa bersalah karena pelanggaran terhadap hukum yang sakral.

Robyn K., usia 13, Utah, AS

Kebajikan dan Kesucian

Tuhan senang dengan kebajikan dan kesucian, dan semuanya hendaknya terjadi dalam waktunya yang tepat. Hukum kesucian adalah perintah dari Tuhan. Doa dan penemanan dari Roh adalah perpaduan yang sempurna untuk mengetahui bahwa menjadi suci merupakan berkat.

Selene R., usia 18, Nikaragua

Dalam Pernikahan

Saya ingin menjelaskan kepada teman saya bahwa melanggar hukum kesucian adalah ide yang buruk karena kuasa prokreasi itu dibuat hanya untuk pasangan yang menikah secara resmi. Ketika kita melanggar hukum kesucian, kita kehilangan Roh Kudus dalam hidup kita.

Augustina A., usia 15, Ghana

Catatan

  1. “Keluarga: Maklumat kepada Dunia,” Liahona, November 2010, 129.

  2. Untuk Kekuatan Remaja (buklet 2011), 35.