Pelatihan Kurikulum
Pelatihan Penguasaan Doktrin


“Pelatihan Penguasaan Doktrin,” Pelatihan Kurikulum Seminari (2022)

“Pelatihan Penguasaan Doktrin,” Pelatihan Kurikulum Seminari

Gambar
siswa menelaah

Pelatihan Penguasaan Doktrin

Pendahuluan untuk Penguasaan Doktrin

Pada 2016, Presiden M. Russell Ballard dari Kuorum Dua Belas Rasul memperkenalkan tujuan esensial penguasaan doktrin dalam kehidupan remaja dewasa ini dan peranan penting yang Anda sebagai guru seminari miliki dalam mengimplementasikannya:

Gambar
Presiden M. Russell Ballard

Baru satu generasi yang lalu akses kaum muda kita terhadap informasi tentang sejarah, doktrin, dan praktik kita pada dasarnya terbatas pada materi-materi yang dicetak oleh Gereja. Beberapa siswa berhadapan dengan penafsiran-penafsiran alternatif. Kebanyakan, kaum muda kita menjalani kehidupan yang terlindungi.

Kurikulum kita pada waktu itu, meskipun bermaksud baik, tidak mempersiapkan siswa untuk zaman sekarang—zaman ketika siswa memiliki akses instan ke hampir semua hal mengenai Gereja dari setiap kemungkinan sudut pandang. Dewasa ini, apa yang mereka lihat pada perangkat seluler mereka kemungkinan besar akan menantang iman sekaligus meningkatkan iman .…

Mengingat tantangan-tantangan ini, Dewan Pendidikan baru-baru ini menyetujui sebuah prakarsa di seminari yang disebut Penguasaan Doktrin .… Prakarsa baru ini akan berfokus pada membangun dan memperkuat iman siswa kita kepada Yesus Kristus dan membentengi mereka dengan peningkatan kemampuan untuk mengamalkan dan menerapkan Injil dalam kehidupan mereka. Dengan memanfaatkan tulisan suci dan perkataan para nabi, mereka akan belajar cara bertindak dengan iman kepada Kristus untuk memperoleh pengetahuan rohani dan pemahaman atas Injil-Nya. Dan mereka akan mendapatkan kesempatan untuk belajar cara menerapkan doktrin Kristus dan asas-asas Injil terhadap pertanyaan dan tantangan yang mereka dengar dan lihat setiap hari di antara teman sebaya mereka serta di media sosial.

Prakarsa ini diilhami dan tepat waktu. Itu akan memiliki pengaruh yang luar biasa terhadap kaum muda kita. Namun, keberhasilan Penguasaan Doktrin, dan semua program penelaahan lainnya di CES, akan sangat bergantung kepada Anda. (M. Russell Ballard, “The Opportunities and Responsibilities of CES Teachers in the 21st Century” [malam bersama Pembesar Umum, 26 Februari 2016], broadcasts.ChurchofJesusChrist.org)

  • Apa yang menonjol bagi Anda dari apa yang dibagikan oleh Presiden Ballard?

  • Menurut Anda mengapa remaja saat ini perlu dipersiapkan dengan cara yang berbeda daripada generasi-generasi masa lalu untuk memperkuat iman mereka kepada Yesus Kristus?

Penguasaan Doktrin dalam Kurikulum

Dalam buku pedoman guru, pengalaman pemelajaran penguasaan doktrin telah disertakan setiap minggu untuk membantu siswa mencapai hasil dari penguasaan doktrin. Hasil-hasil ini mencakup membantu siswa

  • belajar dan menerapkan asas-asas ilahi untuk memperoleh pengetahuan rohani dan

  • menguasai petikan tulisan suci pilihan dan doktrin Injil Yesus Kristus yang diajarkannya.

Dengan menguasai petikan-petikan pilihan dan doktrin Injil Yesus Kristus yang diajarkannya, siswa akan dapat

  • mengetahui dan memahami doktrin yang diajarkan dalam petikan tulisan suci penguasaan doktrin;

  • menjelaskan doktrin tersebut secara gamblang menggunakan petikan tulisan suci penguasaan doktrin terkait;

  • menerapkan doktrin Injil Yesus Kristus dan asas-asas memperoleh pengetahuan rohani dalam pilihan mereka sehari-hari dan dalam respons mereka terhadap masalah dan pertanyaan doktrin, pribadi, sosial, dan sejarah; serta

  • mengingat dan menemukan petikan-petikan penguasaan doktrin serta menghafalkan frasa-frasa tulisan suci kunci.

Pelajaran “Memperoleh Pengetahuan Rohani”

Anda dapat memperkenalkan siswa pada asas-asas memperoleh pengetahuan rohani dengan mengajarkan “Memperoleh Pengetahuan Rohani” bagian 1, 2, dan 3. Pastikan untuk mengajarkan setiap pelajaran ini ketika seminari sedang berlangsung menjelang awal tahun ajaran. Pelajaran-pelajaran ini menyediakan asas-asas mendasar yang akan dibangun berdasarkan pelajaran penguasaan doktrin lainnya. Pelajaran-pelajaran memperoleh pengetahuan rohani hendaknya diajarkan setiap tahun seminari. Setiap bagian memperkenalkan siswa pada salah satu asas memperoleh pengetahuan rohani.

  • Bagian 1: Bertindak dengan iman

  • Bagian 2: Meneliti pertanyaan dan masalah dengan perspektif kekal

  • Bagian 3: Mengupayakan pemahaman lebih lanjut melalui sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi

Pelajaran Petikan Penguasaan Doktrin

Ada dua pelajaran yang berkaitan dengan setiap petikan penguasaan doktrin, pelajaran kontekstual dan pelajaran penguasaan doktrin. Hasil dari penguasaan doktrin dibahas bersama dalam dua pelajaran ini.

Dalam pelajaran kontekstual, petikan penguasaan doktrin diperkenalkan dalam konteks blok tulisan suci. Siswa hendaknya meluangkan waktu yang memadai untuk menelaah doktrin yang petikan itu ajarkan agar mereka mengetahui dan memahaminya. Ini membantu mempersiapkan siswa untuk menjelaskan dan menggunakan doktrin dalam pelajaran petikan penguasaan doktrin berikut.

Gambar
chart of contextual lesson and doctrinal mastery passage lesson

Dalam pelajaran petikan penguasaan doktrin, siswa akan memiliki kesempatan untuk menjelaskan doktrin menggunakan petikan penguasaan doktrin dan untuk mulai menghafalkan rujukan tulisan suci dan frasa tulisan suci kunci. Anda juga dapat mengimbau siswa untuk menghafalkan seluruh petikan. Membantu siswa menjelaskan doktrin dan menghafalkan rujukan serta frasa tulisan suci kunci adalah hasil penting dari penguasaan doktrin. Kegiatan pemelajaran ini tidak perlu menghabiskan banyak waktu, tetapi adalah penting bahwa itu diprioritaskan.

Bagian “Penerapan praktik” hendaknya mengambil sebagian besar waktu dalam pelajaran petikan penguasaan doktrin. Setiap bagian penerapan praktik dimulai dengan kesempatan bagi siswa untuk meninjau asas-asas memperoleh pengetahuan rohani. Siswa hendaknya secara teratur meninjau asas-asas ini agar mereka menjadi yakin dalam menggunakannya. Berhati-hatilah untuk tidak berasumsi bahwa karena satu atau dua siswa mengetahui asas-asas dengan baik maka semua siswa Anda mengetahuinya.

Setelah meninjau asas-asas memperoleh pengetahuan rohani, siswa kemudian akan dihadapkan pada skenario yang mengilustrasikan sebuah pertanyaan atau situasi di mana pemahaman yang benar tentang doktrin yang benar dapat membantu. Siswa dapat praktik menggunakan doktrin yang diajarkan dalam petikan penguasaan doktrin dan asas-asas memperoleh pengetahuan rohani untuk menanggapi pertanyaan atau situasi tersebut.

Anda dapat menyesuaikan skenario dan pertanyaan yang disarankan atau kegiatan pemelajaran lainnya sebagaimana diperlukan untuk memenuhi kebutuhan siswa dengan lebih baik. Pastikan bahwa penyesuaian apa pun masih memberi siswa kesempatan untuk praktik menerapkan doktrin dan asas-asas memperoleh pengetahuan rohani pada situasi yang realistis.

Anda juga akan mencermati bahwa di akhir setiap pelajaran penguasaan doktrin ada tinjauan yang disarankan untuk dilakukan di kelas beberapa hari kemudian. Kegiatan tinjauan ini dirancang untuk membantu siswa menghafalkan rujukan tulisan suci dan frasa tulisan suci kunci untuk setiap petikan penguasaan doktrin.

Tinjauan Penguasaan Doktrin

Beberapa blok tulisan suci mingguan dalam penuntun Ikutlah Aku tidak mencakup petikan penguasaan doktrin. Untuk menyediakan bagi siswa pengalaman mingguan dengan penguasaan doktrin, buku pedoman guru, buku pedoman siswa, dan kurikulum seminari daring mencakup tinjauan penguasaan doktrin sebagai salah satu dari lima pelajaran dalam minggu-minggu ini. Pelajaran-pelajaran ini dirancang untuk membantu siswa menghafalkan rujukan tulisan suci dan frasa tulisan suci kunci, memahami doktrin, dan menerapkan doktrin.

Jika ada pelajaran petikan penguasaan doktrin yang siswa telah lewatkan atau akan lewatkan karena jeda dalam jadwal sekolah mereka, Anda hendaknya mengajarkan pelajaran petikan penguasaan doktrin ini menggantikan tinjauan penguasaan doktrin. Pelajaran kontekstual yang berkaitan dengan pelajaran penguasaan doktrin juga akan perlu dipindahkan untuk menggantikan pelajaran lain selama minggu berjalan. Merujuklah pada penuntun kecepatan lokal yang disediakan oleh koordinator atau administrator program Anda untuk melihat kapan Anda hendaknya mengajarkan pelajaran penguasaan doktrin yang siswa lewatkan karena jadwal sekolah mereka.

Keterampilan untuk Mengajarkan Penguasaan Doktrin Secara Efektif

Pelatihan berikut mengajarkan keterampilan yang dapat membantu siswa mencapai penguasaan doktrin. Setiap pelatihan (1) mengidentifikasi dan mendefinisikan keterampilan, (2) menyediakan contoh dan praktik cara menggunakan keterampilan tersebut, (3) mencakup kesempatan untuk merenungkan dengan menganalisis keterampilan tersebut, dan (4) menyampaikan ajakan untuk menyertakan keterampilan ke dalam pengajaran Anda.

Jelaskan alasan untuk kegiatan penguasaan doktrin.

Definisikan:

Berbagi alasan untuk melakukan kegiatan penguasaan doktrin dapat memotivasi siswa untuk terlibat dalam kegiatan tersebut. Itu juga dapat memperkenankan Roh Kudus untuk mengajari mereka mengenai pentingnya kegiatan tersebut. Setelah Anda menyatakan apa yang akan anggota kelas lakukan, bagikan satu atau dua alasan mengapa Anda melakukan kegiatan tersebut agar siswa dapat memahami nilai dari melakukannya.

Contohkan:

“Kelas, selama beberapa menit ke depan kita akan menjelaskan doktrin yang kita pelajari dari Lukas 2:10–12 bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat dunia. Satu alasan kita melakukan ini adalah untuk membantu kita dapat dengan yakin menanggapi jika seseorang yang kita kenal bertanya kepada kita mengapa Yesus Kristus penting bagi kita.”

Praktikkan:

Selesaikan anjuran berikut.

  1. “Baiklah, kelas. Mari kita lakukan kegiatan yang akan membantu kita menghafalkan rujukan penguasaan doktrin dengan frasa kunci. Satu alasan kita berupaya untuk menghafalkan ini adalah ….”

  2. “Untuk beberapa menit ke depan, kita akan meninjau asas-asas memperoleh pengetahuan rohani. Mengetahui asas-asas ini dapat membantu kita ….”

  3. “Kita akan berlatih menggunakan tiga asas memperoleh pengetahuan rohani. Menggunakan asas-asas ini dapat ….”

Analisis:

Apa yang Anda pelajari sewaktu Anda berlatih menjelaskan alasan-alasan untuk melakukan kegiatan penguasaan doktrin?

Gunakan:

Sewaktu Anda mempersiapkan setiap kegiatan penguasaan doktrin, tulislah setidaknya satu alasan itu akan bernilai bagi siswa.

Ajaklah siswa meninjau asas-asas memperoleh pengetahuan rohani.

Definisikan:

Sewaktu Anda secara teratur meninjau asas-asas memperoleh pengetahuan rohani bersama anggota kelas Anda, Roh Kudus dapat membantu siswa mengingat dan menggunakannya di saat-saat membutuhkan. Anda dapat mengajak siswa untuk meninjau asas-asas ini sebelum Anda berbagi skenario atau sementara mereka mengerjakan skenario-skenario tersebut. Ajakan-ajakan ini mencakup kesempatan bagi siswa untuk meninjau setidaknya satu asas, petunjuk untuk berapa lama mereka hendaknya meninjau asas tersebut, dan kesempatan bagi mereka untuk berbagi apa yang mereka pelajari. Dengan melakukan ini, siswa akan lebih mampu menggunakan asas-asas tersebut sebagai bagian dari penerapan praktik.

Contohkan:

Hari ini sewaktu kita meninjau asas-asas memperoleh pengetahuan rohani dari Dokumen Inti Penguasaan Doktrin (2018), kita akan dibagi ke dalam kelompok-kelompok yang terdiri dari tiga orang. Setiap kelompok akan meninjau asas yang berbeda.

Luangkan tiga hingga empat menit untuk membaca dan bersiap untuk berbagi dengan kelompok Anda satu cara asas Anda dapat membantu seseorang yang menghadapi pertanyaan atau keadaan yang sulit.

Praktikkan:

  1. Tulislah sebuah ajakan bagi setiap siswa untuk meninjau satu asas dari memperoleh pengetahuan rohani.

  2. Berlatihlah menyampaikan ajakan Anda kepada seorang kolega, anggota keluarga, atau teman.

Analisis:

Sewaktu Anda berlatih, apa yang Anda pelajari mengenai pentingnya menyampaikan ajakan yang jelas dan sengaja untuk meninjau asas-asas memperoleh pengetahuan rohani?

Gunakan:

Tulislah sebuah rencana untuk mengajak siswa meninjau asas-asas memperoleh pengetahuan rohani secara konsisten.

Ajukan pertanyaan yang membantu siswa mengungkapkan secara lisan bagaimana tiga asas memperoleh pengetahuan rohani dapat membantu seseorang yang menghadapi pertanyaan atau keadaan yang sulit.

Definisikan:

Setelah siswa meninjau asas-asas memperoleh pengetahuan rohani dan membaca skenario praktiknya, ajukan kepada mereka pertanyaan yang mengajak mereka untuk mengungkapkan secara lisan asas-asas apa yang dapat membantu dalam skenario tersebut. Pertanyaan Anda hendaknya:

  1. Bersifat terbuka (bukan pertanyaan dengan jawaban ya/tidak).

  2. Membantu siswa membahas ketiga asas dari memperoleh pengetahuan rohani.

  3. Memperkenankan siswa untuk mengungkapkan apa yang mereka pikirkan dan rasakan.

Sewaktu para siswa berupaya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, mereka akan lebih siap untuk menghadapi pertanyaan dan keadaan dalam kehidupan mereka dengan iman.

Contohkan:

Ingatlah bahwa siswa telah meninjau kembali asas-asas dari memperoleh pengetahuan rohani dan menelaah skenario tersebut.

  • Manakah asas memperoleh pengetahuan rohani yang akan membantu Anda dalam skenario ini, dan mengapa?

  • Bagaimana asas itu dapat membantu Anda ketika Anda menghadapi pertanyaan seperti yang ada dalam skenario ini?

  • Menurut Anda bagaimana kiranya asas ini dapat membantu?

  • Bagaimana asas yang berbeda dari memperoleh pengetahuan rohani dapat membantu dalam skenario ini?

Praktikkan:

Ingatlah bahwa siswa telah meninjau asas-asas dari memperoleh pengetahuan rohani dan menelaah skenario tersebut.

  1. Selesaikan kegiatan berikut bersama satu orang lainnya. Anda adalah guru, dan orang lain adalah siswa Anda. Siswa Anda baru saja menyelesaikan pembacaan dan merenungkan skenario berikut. Ajukan kepada siswa pertanyaan-pertanyaan dalam contoh tersebut dan biarkan dia menjawab.

    Salah seorang teman Anda yang tidak menekuni agama baru-baru ini bertemu sepasang misionaris yang berbicara kepada beberapa orang di taman. Teman Anda bertanya kepada Anda, “Mengapa misionaris dari gerejamu pergi dan berkhotbah tentang Yesus? Sepertinya kalian sedang mencoba memaksakan kepercayaan kalian kepada orang lain. Mengapa kalian tidak bisa membiarkan mereka bahagia sebagaimana adanya?”

  2. Luangkan waktu lima menit dan tuliskan lebih banyak pertanyaan yang dapat Anda ajukan untuk membantu siswa mengungkapkan secara lisan bagaimana tiga asas memperoleh pengetahuan rohani dapat membantu mereka dan orang lain dengan pertanyaan atau keadaan yang sulit.

Analisis:

Apa yang dapat terjadi dalam kehidupan siswa sewaktu mereka mengungkapkan secara lisan bagaimana asas-asas memperoleh pengetahuan rohani dapat membantu mereka dan orang lain ketika menghadapi pertanyaan atau keadaan yang sulit?

Gunakan:

Apa yang dapat Anda lakukan untuk membantu siswa mengungkapkan secara lisan bagaimana asas-asas memperoleh pengetahuan rohani dapat membantu mereka dan orang lain ketika menghadapi pertanyaan atau keadaan yang sulit?

Konklusi

Bayangkan bagaimana siswa Anda akan dapat menjawab pertanyaan atau kekhawatiran setelah empat tahun melatih penguasaan doktrin. Pada awalnya, siswa akan memerlukan lebih banyak bantuan dan dukungan dari Anda sebagai guru untuk menerapkan asas-asas memperoleh pengetahuan rohani dan doktrin pada situasi kehidupan nyata. Namun, sewaktu Anda terus mengimplementasikan penguasaan doktrin di kelas Anda dan memberi siswa kesempatan teratur untuk berlatih, menerapkan asas-asas memperoleh pengetahuan rohani dan doktrin akan menjadi sesuatu yang siswa lakukan secara alami. Ini adalah satu cara Anda dapat membantu siswa Anda membangun landasan mereka dengan kuat di atas batu karang Yesus Kristus dan doktrin-Nya. Mohon lakukan segalanya semampu Anda untuk membantu siswa Anda mencapai hasil dari penguasaan doktrin.

Studi Kasus

Pengalaman Hannah dengan Penguasaan Doktrin dan Bagaimana Itu Memberkati Kehidupannya

Hannah adalah siswa seminari tahun pertama. Selama salah satu pelajaran pertama tahun ini, dia diperkenalkan pada penguasaan doktrin dan asas-asas memperoleh pengetahuan rohani. Malam itu ibu Hannah bertanya kepadanya, “Apa yang kamu pelajari di seminari hari ini?” Hannah menjawab, “Kami berbicara tentang penguasaan doktrin.” Ibunya kemudian bertanya, “Apakah penguasaan doktrin itu?”

“Saya tidak yakin persis. Kami akan mempelajari tulisan suci tertentu. Kami berbicara tentang cara-cara untuk mempelajari kebenaran rohani, tetapi saya tidak dapat menjelaskan bagaimana.”

Selama pelajaran pertama petikan penguasaan doktrin, kelas Hannah memerlukan waktu untuk meninjau asas-asas memperoleh pengetahuan rohani. Ketika gurunya meminta anggota kelas untuk meringkas asas-asas ini, Hannah tidak yakin apakah dia dapat melakukannya. Dia bersyukur ketika salah seorang teman sekelasnya menjadi sukarelawan dan memberikan ringkasan yang baik tentang asas-asas memperoleh pengetahuan rohani. Hannah merasa bahwa ringkasan teman sekelasnya meningkatkan pemahamannya.

Di akhir semester Hannah mengambil penilaian penguasaan doktrin. Dia diminta untuk meringkas asas-asas memperoleh pengetahuan rohani dan berbagi saat ketika dia telah menerapkannya dalam kehidupannya. Dia merasa nyaman memberikan ringkasan; namun, dia tidak dapat memikirkan kapan dia telah menggunakannya. Kenyataannya, dia tahu apa itu tetapi merasa dia membutuhkan lebih banyak praktik untuk dapat menggunakannya dalam kehidupannya sendiri.

Hannah melanjutkan untuk menelaah penguasaan doktrin setiap minggu di seminari. Dia menikmati pelajaran dan senang mengerjakan berbagai skenario yang membantunya berlatih menggunakan asas-asas memperoleh pengetahuan rohani. Keyakinannya terhadap kemampuannya untuk mengetahui dan menjelaskan tulisan suci meningkat sewaktu dia menghafalkan rujukan tulisan suci penguasaan doktrin dan frasa tulisan suci kunci. Selain itu, dia merasakan kepastian lembut bahwa Bapanya di Surga senang dengan upayanya untuk memperoleh penguasaan doktrin. Dia merasakan hasrat untuk terus melakukannya dan bahkan meluangkan waktu sendiri di luar seminari untuk menghafalkan petikan-petikan tersebut di aplikasi Penguasaan Doktrin.

Selama tahun kedua seminarinya, Hannah mulai memahami dengan lebih baik asas-asas memperoleh pengetahuan rohani. Dia merasa lebih nyaman mengerjakan skenario penerapan praktik tetapi masih belum sepenuhnya yakin dia dapat menyelesaikannya sendiri. Dia bersyukur memiliki bantuan dari guru dan teman-teman sekelasnya. Dia terus menghafalkan rujukan tulisan suci dan frasa tulisan suci kuncinya. Dia mulai merasa lebih yakin menjelaskan doktrin yang diajarkan dalam petikan-petikan tersebut. Ketika petikan-petikan itu dibahas dalam penelaahan Injil keluarga atau di Gereja, Hannah merasa percaya diri untuk berkontribusi pada pembahasan dan merasakan kasih Tuhan seperti yang dia rasakan.

Sewaktu Hannah menelaah penguasaan doktrin selama tahun ketiga seminarinya, dia melihat peningkatan signifikan dalam kemampuannya untuk melatih asas-asas memperoleh pengetahuan rohani. Ketika seorang kenalan mengajukan pertanyaan mengenai Gereja, Hannah bertindak dengan iman dengan bersandar pada apa yang dia ketahui dan mencari informasi lebih lanjut menggunakan sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi. Dia masih belum sepenuhnya nyaman merangkai ulang berbagai pertanyaan dan kekhawatiran untuk melihatnya dari perspektif kekal. Jelas baginya bahwa dia memerlukan lebih banyak latihan di bidang ini.

Hannah benar-benar menikmati pelajaran penguasaan doktrin selama tahun terakhir seminarinya. Dia merasa dapat membantu teman-teman sekelasnya berlatih menggunakan asas-asas memperoleh pengetahuan rohani. Dia ingat betapa sulit baginya pada awalnya, dan dia bersemangat untuk membantu teman-teman sekelasnya berlatih dan bertumbuh. Dia juga merasa semakin percaya diri untuk menjelaskan doktrin dan bahagia bahwa dia dapat menimba dari banyak petikan tulisan suci yang berbeda dari ingatan. Kemampuannya untuk merangkai ulang isu-isu dan melihatnya dari perspektif kekal meningkat.

Setelah kelulusan Hannah dihadapkan pada pencobaan iman yang tulus. Seseorang yang dia kasihi dan percayai menantang imannya kepada Yesus Kristus dan Gereja-Nya yang dipulihkan. Awalnya, Hannah terkejut dengan informasi yang diberikan kepadanya. Namun, sewaktu dia dengan doa yang sungguh-sungguh mempertimbangkan masalah itu, dia merasa Roh mendatangkan penghiburan sewaktu dia mengingat apa yang dia pelajari dari penguasaan doktrin di seminari. Dia dapat bertindak dengan iman, melihat isu-isu dari perspektif kekal, dan mengupayakan pemahaman lebih lanjut menggunakan sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi. Banyak petikan tulisan suci yang dia hafalkan muncul di benaknya. Setelah banyak penelaahan dan doa, dia merasakan kedamaian dan nyaman dengan pengetahuan, jawaban, dan peningkatan kesaksian yang telah dia terima.

Hannah bersyukur atas pengalamannya dengan penguasaan doktrin di seminari. Itu membantunya memperoleh keyakinan bahwa dia dapat menemukan solusi dan mengatasi serangan apa pun di masa depan terhadap imannya.

  • Dengan cara apa menurut Anda siswa Anda memiliki pengalaman yang serupa dengan pengalaman Hannah?

  • Apa yang dapat Anda pelajari dari contoh ini yang dapat membantu Anda sewaktu Anda mengajarkan penguasaan doktrin kepada siswa Anda?